Author POV
"Silahkan bacakan tuntutan anda mengenai terdakwa Jung Byung Hee-ssi, Jaksa Park." Hyomin berdiri dari tempat duduknya untuk menempati tempat yang tersedia, membacakan tuntutannya pada semua yang hadir di Meja Hijau hari ini.
"Jung Byung Hee, Presdir dari Jung Group ini di tuntut karena pengaduan salah satu pegawai dari dua bank yang memberinya suap, Direktur Utama dua bank tersebut disinyalir memberikan suap sehubungan dengan beberapa anak perusahaan Jung Group di salah satu Negara, yakni Jepang, berdasarkan laporan tersebut dan hasil penyidikan kami maka tuntutan terhadap Jung Byung Hee-ssi kami layangkan sebagai terdakwa menerima suap. Terimakasih." Hyomin undur diri dan kembali ke tempatnya setelah membacakan tuntutannya.
Hakim Ketua meminta persetujuan dari Hakim anggota untuk melanjutkan sidang yang sedang berlanjut "Jung Byung Hee-ssi, apakah benar apa yang Jaksa Park sampaikan jika kau menerima suap dari dua bank tersebut untuk kepentingan perusahaanmu?" G.O yang duduk tepat di hadapan Hakim Ketua berusaha tenang, ia menoleh pada Tiffany yang duduk di sisi kanan dari G.O, Tiffany mengangguk sebagai jawaban untuk G.O menjawab jujur apa yang Hakim tanyakan.
"Tidak. Aku sama sekali tidak menerima suap itu, apa yang Jaksa Park sampaikan itu tidaklah benar. Aku memang selalu berurusan dengan dua bank tersebut untuk keperluan perusahaanku dan mengenai anak perusahaan yang berada di Jepang itu murni di dirikan dari saham keluarga kami." Jawabnya dengan tenang dan gamblang.
Para Hakim berunding sejenak atas jawaban G.O, "Bagaimana Jaksa Park, terdakwa menyangkal apa yang kau tuntutkan padanya." Hyomin hanya tersenyum dan berdiri, memberikan beberapa berkas pada Hakim Ketua yang memimpin sidang ini.
"Itu laporan dari pegawai bank terhitung sebelum Jung Group membuka anak perusahaannya di Jepang. Dia mendepositkan sebagian uangnya di bank yang berbeda, jika dia mengatakan anak perusahaan yang ada di Jepang adalah saham keluarganya, apakah mungkin Presdir Jung memiliki saham sebesar itu jika mendiang Komisaris Jung masih berwenang untuk Jung Group?"
Para Hakim membuka berkas yang Hyomin berikan, mempelajari satu persatu sambil mendengarkan apa yang Hyomin jelaskan.
"Kemungkinan bisa terjadi jika mendiang Komisaris Jung setuju untuk mendirikan anak perusahaan di Jepang Jaksa Park." Satu Hakim anggota mencoba mengetahui lebih dalam atas tuntutan Hyomin.
"Laporan yang aku dapat dari salah satu karyawan di Jung Group jika Komisaris Jung sama sekali tidak mendatangani dokumen untuk pendirian anak perusahaannya di Jepang itu."
Hakim anggota tersebut berdiskusi kembali dengan anggota lain dan hakim ketua, sementara G.O menjadi tegang namun berusaha tenang. Paman Lee yang senantiasa menunggu sidang ini tak kalah tegang
"Jung Byung Hee-ssi, apa yang Jaksa Park sampaikan itu benar?" kembali Hakim Ketua menanyakan pada G.O
"Memang benar mengenai hal itu, aku mendepositkan sebagain uangku di bank lain untuk membuka relasiku, jika hanya dua bank saja yang menjadi relasiku tidak akan cukup sementara Jung Group adalah tanggung jawabku, aku tidak hanya ingin mendirikan beberapa perusahaan di asia saja untuk itu aku harus mempunyai relasi yang lebih agar perencanaanku terealisasi." Jawab G.O jujur, Tiffany sedikit dibuat tegang mengenai jawaban G.O namun pada akhirnya ia bisa bernafas dengan lega. Hyomin terlihat sedikit was-was atas jawaban yang G.O utarakan. Laporan yang ia terima tidak sedetail apa yang G.O katakan.
"Bagaimana pengacara Hwang selaku penasehat hukum dari Jung Byung Hee-ssi?" Hakim Ketua menanyakan kebenaran atas jawaban G.O.
"Apa yang dikatakan Presdir Jung memang benar, semua laporan keuangan sejak berdirinya Jung Group hingga anak perusahaan ada disini." Tiffany memberikan satu tumpuk berkas yang ia kumpulkan sebagai barang bukti jika G.O tidak bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Collar Crime (Re-post)
Mystery / ThrillerKetika penghianatan terjadi, akankah ada kebesaran dalam lubuk hati untuk memaafkan? Karena kata hampir tidak cukup untuk aku dan kamu menjadi kita. Pendekatan intensif yang kita lakukan hampir membuat kita berproses dalam hubungan. Tapi sayang seka...