AKU MEMILIH DIRIMU[END]

04

"Nanti malem kan malem Minggu, gimana kalo kita ke pasar malam? Ada pasar malam buka lohh" Usul Gyta mengajak.

"Eh? Bener? Emang dimana?" tanya Ryla antusias.

"Itu di dekat stadion." Jawab  Gyta.

"Oke..gimana? Kalian mau gak?" Tanya Ryla.

"Setuju deh! Kaya nya ntar malam gue dikasih kalo sama temen cewe" Ucap Zahra.

"Gue juga" Ucap May menimpali.

"Eh? Tapi kalian jemput gue ya?! Takutnya ntar gak dikasih lagi. Dikira bo'ong" Ucap Zahra.

"Aman itu mah..yaudah! Nanti malam jam 7 yah" Ucap Ryla.

"Oke sip" Ucap Semua nya.

Ryla dan ketiga temannya sudah akrab, karena Ryla sendiri sudah hampir 3 bulan di sekolah nya itu.

                        °^°^°^°^°°^°

Ryla tampak buru-buru memakai sepatu nya.

Mama Ryla yang melihat anaknya terburu-buru itu bertanya pada Ryla.

"Mau kemana Ryla?" Tanya mama Ryla.

"Ke pasar malam ma! Sama temen" jawab  Ryla.

"Cowo atau cewe?" 

"Mama tenang aja.. temen Ryla cewe kok. Eh itu mereka" Ucap Ryla menunjuk mobil berwarna putih yang memasuki perkarangan rumah.

Gyta dan May sudah berada di depan pintu rumah Ryla, dengan segera keduanya berpamitan pada Mama Ryla. Setelah berpamitan, mereka pergi.

"Ke rumah Zahra Nih?" Tanya May.

Saat ini mereka sudah berada di mobil.

"Ya iyalah" jawab Ryla.

"Oke"Ucap May.

Mereka semua senang, akhirnya mereka di berikan ijin untuk jalan-jalan ke pasar malam.

Saat telah sampai di pasar malam, Ryla memandang takjub pemandangan yang ada di hadapannya ini, sudah lama juga Ryla tidak ke acara pasar malam seperti ini.

"Aahhhh pasar malam..gue kangen" pekik Ryla.

"Lebay" Cibir May.

"Bomat lha!" Ucap Ryla acuh.

"Beli gula-gula dulu yuk"Ajak Ryla.

"Yaudah ayo" timpal teman-teman nya.

Setelah membeli gula-gula,
Ryla dan ketiga temannya memilih wahana rumah hantu, untuk menguji edranalin mereka.

Awal nya, mereka masih santai-santai aja Tapi lama kelamaan, rasa takut melanda mereka dikarenakan sekitar ruangan yang mencekam, ditambah dengan hantu-hantu bohongan yang dandanan nya nyeremin.

Tanpa disadari, Ryla terpisah oleh teman-temannya, Ryla masih berada di belakang, sementara teman-teman nya sudah berada di depan.

Karena merasa takut, Ryla memeluk laki-laki yang tak di kenalnya,wajahnya tersamarkan dikarenakan cahaya yang minim.
Laki-laki itu menoleh melihat Ryla yang memeluk pinggangnya.

"Mas mas..saya ijin meluk ya?! Soalnya saya takut! Mas nya ga ada yang punya kan? Ga ada yang marah kan?" Tanya Ryla bertubi-tubi.

Belum di jawab oleh laki-laki tadi, Ryla sudah menjawab.

"Oke makasih mas" Ucap Ryla.

Laki-laki itu pun hanya bisa pasrah, sepanjang perjalanan Ryla terus menjerit ketakutan sambil memeluk laki-laki yang berada di depannya ini.

Setelah keluar dari wahana rumah Hantu itu, baru lah Ryla bisa bernafas lega, Teman-teman Ryla juga sudah menunggu Ryla disitu.

"Kalian nyebelin banget sih! Make acara ninggalin gue segala!" Omel Ryla.

"Hehehehe..maaf! Abisnya Lo sih.. jalan lama bener" Cibir May.

"Untung ada  cowo baik! Ini nih yang gue peluk terus" Ucap Ryla sambil menunjuk orang di sebelahnya.

Ketiga teman nya melihat ke samping Ryla, seketika mereka menunduk takut.

"Lha? Kalian kenapa?"Tanya Ryla.

Karena tak menjawab pertanyaan Ryla, Ryla pun menoleh kesampingnya, kedua bola matanya terbuka lebar.

"Ar..Arkan?" Lirih Ryla, ia langsung melepas pelukannya.

Arkan diam tak bergeming,terus ditatap nya Ryla.

"Aduh aduh..gue minta maaf deh! Kalo tau itu elo mah ogah gue meluk" Ketus Ryla.

"Udah kalian ga usah takut! Mending kita cobain wahana lain" saran Ryla pada ketiga temannya itu.

"Ehmm o..oke" Ucap Gyta.

Saat Ryla dan ketiga temannya hendak pergi, dengan cepat Arkan menarik tangan Ryla dan membawanya ikut bersamanya.

"WOYY RYLA!! LO MAU KEMANA??" teriak May.

"SORRY GUYS.. KALIAN DILUAN AJAA" Teriak Ryla.

Teman-teman Ryla hanya bisa mendengus pasrah.

"Yaudah deh,kita coba wahana lain tanpa Ryla aja"Usul Zahra.

"Yaudah"Ucap May dan Gyta.

-
-
-
-
-

"Oii..lepas!! Sakit OGEB" Ucap Ryla,ia berusaha melepas Cekalan tangan Arkan.

"Lo mau bawa gue kemana sih!" Dengus Ryla.

"Ngapain Lo disini?" Suara datar nan dingin itu terbuka.

"Lha? Ngapa kalo gue kesini? Tempat umum juga ini! Suka-suka gue dong" Ucap Ryla santai.

Arkan mengatupkan rahangnya.
Ntah mengapa saat melihat Ryla  keluar malam membuat ia tak suka.

Arkan tadi lagi nongkrong di basecamp mereka, Saat mobil milik May lewat dan tak sengaja ia melihat Ryla, Arkan dengan cepat segera meninggalkan basecamp dan langsung mengikuti Ryla.

"Ngapain Lo keluar malam?" Tanya Arkan.

"Ihh kok jadi Lo yang sewot sih? Ortu gue aja fine-fine aja." Ucap Ryla.

"Karena gue ga mau Lo keluar malam!!" Sentak Arkan.

Ryla di buat kaget dan bingung.
Arkan terlihat marah, tapi kenapa? Ryla sendiri bingung dibuatnya.

"Sekarang Lo ikut gue!" Ucap Arkan, ia mencekal tangan Ryla lagi.

Namun dengan segera, Ryla tepis tangan Arkan itu.

"Gue ga mau! Lagian Lo mau bawa gue kemana sih?" Sungut Ryla.

"Arylan Fathin Isyka! Ikut gue sekarang atau gue cium Lo ditempat ini" ancam Arkan dengan menatap Ryla tajam.

Ryla melihat sekeliling nya, disini ramai, Jika Arkan  melakukan apa yang dikatakan nya, bisa-bisa Ryla di cap sebagai remaja berperilaku tidak senonoh, Ryla menggeleng.

"Yaudah" Ucapnya.

Dengan segera Arkan menarik tangan Ryla.

Sebelum Arkan membawa Ryla, Ryla mengabari teman-teman nya jika ia pulang duluan bersama Arkan.

"Kenapa?" Tanya Zahra.

"Hufft... ryla di bawa lagi sama Arkan" Ucap May lesuh.

"Apaa??"  Zahra tak percaya.

"Guys, gue takut Ryla bakalan bernasib sama kaya cewek-cewek yang dekat sama Arkan" Ucap Gyta, Gyta masih memandang depannya.

"Iya.. gue juga takut" Ucap May dan Zahra.

"Kita harus bisa bebasin Ryla dari Arkan!" Tekad May.

"Tapi..bahaya! Lo tau Arkan gimana kan?" Ucap Gyta

"Gue ga peduli! Ini demi Ryla! Gue ga mau dia hancur!" Ucap May penuh tekad.

"Gue setuju, gue udah sayang sama Ryla! Seperti gue menyayangi kalian! Jadi gue juga bakalan ikutan ngejaga Ryla!" Ucap Zahra mantap.

"Oke! Gue juga" Ucap Gyta.

May, Zahra dan Gyta saling pandang, lalu tersenyum.