Chapter 17

200 28 1
                                    

"Kecelakaan yang ternadi di daerah puncak telah mencapai titik terang. Kecelakaan antara mobil dan truk angkutan barang ini disebabkan kebocoran rem oleh mobil yang di tumpangi JK. Diduga kebocoran rem tersebut di sengaja karena bekas potongan di selang rem tersebut akibat benda tajam. Setelah melakukan penyelidikan, di temukan bahwa pelaku pembocoran rem terhadap mobil yang di tumpangi JK ini tak lain adalah mantan kekasihnya sendiri, EH. EH yang terekan kamera cctv di salah satu rumah makan ternama, tampak sedang bertengkar hebat dengan korban di hari yang sama di mana tragedi kecelakaan berlangsung. Kondisi ini diperjelas karena banyak saksi ma---

"Kenapa berita isinya pencemaran nama baik Eunha ha?!!! Yhaa!!! Bangsat lu penyiar" Lisa membanting remot tivinya karena kesal.
"Sudahlah beb, aku yakin Eunha gak salah, ini kamu makan dulu, dari tadi malam kamu belum makan lho" Bujuk Bambam dengan mangkuk berisikan bubur ayam di dalamnya.
"Maaf beb aku sendang ga nafsu" Lisa menolak Bambam halus.
"Nanti kalo kamu makan kita jenguk Jisung hmm? Sekalian kan hari ini persidangan Eunha, beneran gak makan" Bambam berusaha membujuk agar Lisa mau makan.
"Humm iya iya deh tapi kamu yang suapin, habis itu kita ke kantor pengadilan" Ucap Lisa yang kini duduk di sofa.
"Gitu dong" Jawab Bambam.

"Lis... Gua mau kerja dulu, lu kalo mau keluar naik motor ae dah atau kalo gak bareng Bambam" Ten tampak tampan dengan setelan jas formal.
"Sok lu bang, baru ae di angkat sebagai tangan kanan boss, udah pake jas ae, mana pake mobil lagi" Ucap Lisa dengan mulut penuh makanan.
"Harus lah, gua kudu stay cool di depan karyawan gua" Ten meraik kunci mobil di samping tivi kemudian pergi.
"Eh jangan lupa ambilin pakaian gua di samping mesin cuci, lupa kaga gua taruh di kamar, bye" Ten beneran pergi setelah mengacak-acak rambut Lisa dan mengecup kepalanya sekilas.
"Jaga adek gua Bam" Ucapnya dari kejauhaan.

"Beb, pengen dong ngecup lu" Goda Bambam.
"Noh noh" Lisa meberika pucuk kepalanya kepada Bambam.
"Bukan disitu" Bambam menagkup kepala Lisa sehingga kini mata mereka saling tatap.

Chu~

"Tapi disini" Bambam mengecup bibir Lisa sekilas.
"Modus lu" Tapak rona merah di pipi Lisa. Tapi dengan cepat Lisa bangkit dan menuju kamarnya dengan alasan kebelet pipis. Bambam yang menyadari itu hanya menatap kepergian Lisa dengan kekehan kecil.
.
.
.
.
"Bukannya hari persidangan untuk Eunha?" Tanya Rose.
"Humm iya Rose" Jawab Jaehyun.
"Gua gak mau Eunha masuk penjara Jaeh! Hikss" Rose menunduk. Rambut merahnya menutupi sebagian wajahnya. Tanganya menutupi wajah cantiknya, tak ingin tangisanya itu terlihat oleh Jaehyun.
"Eunha gak salah Jae, kenapa Tuhan kejam sama Eunha? Apa salahnya, gak cukup apa penderitaan sahabat gua itu Jaeh...hikds... Gua gak terima, TUHAN GAK ADIL" tangis Rose pecah. Pudaknya tampak bergetar. Jaehyun yang di sampingnya hanya bisa nepuk pundak Rose. Muncul rasa iba pada diri Jaehyun. Entah kenapa dia rindu Rose yang selalu cerita padanya. Saat Rose menangis hatinya seakan perih. Ingin rasanya di menangis.

Dia merangkul pundak Rose kemudian membawa Rose ke pelukan hangatnya. Rose yang menyadari itu pasrah. Sekarang ini dia juga membutuhkan tempat untuk menangis. Jaehyun membiarkan Rose menagis di bahunya. Walaupun, bajunya akan basah karena air mata Rose. Selain itu, dengan memeluk Rose, Jaehyun berharap Rose tidak akan melihatnya meneteskan air mata. Entah kenapa dia juga merasa sedih melihat Rose menangis. Di tambah ujian yang di hadapi nya sekarang, Jisung adik kesayanganya yang berbaring koma di rumah sakit, Eunha, sahabat sepupunya yang sudah dia anggap sebagi adiknya yang di tangkap polisi atas dugaan pembunuhan terhadap sahabatnya, Jungkook.

Sungguh andai Jaehyun tau dalangnya. dia tidak akan memberikan maaf padanya. Benar kata Rose, Jaehyun merasa Tuhan tidak adil terhadap Eunha dan, dirinya. Kenapa musti sahabat dan keluarganya yang kena? Kenapa?????.
.
.
.
"YERIN TUNGGU" Teriak Taehyung ketika sampai di Kantor Pengadilan Negri.
"Yerin!" Yerin tidak meperdulikan teriakan Taehyung dari tadi.
"Hanya ada waktu 10 menit sebelum sidang dimulai Tae... Lu lelet" Yerin berlari menuju lantai 2. Tepat di depan ruang persidangan, ada mama, papa nya Eunha. Disa juga ada Rose, Jaehyun, Lisa, Mingyu, Bambam, Dokyeom, dan temen kampus Eunha lainya.
"Untung lu gak telat Yer, 5 menit lagi nih" Sahut Mingyu yang tampak duduk dengan melipat tanganya di depan dada.

Lemon Tea In Love -Eunkook-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang