1 - hari sial

199 22 6
                                    


Hari ini adalah hari pertama ospek di kampus Arra. Akhirnya dia diterima di kampus yang di inginkan nya.

Sekarang waktu ospek Arra di mulai, dimana para Maba ( Mahasiswa Baru ) harus memakai peralatan dan perlengkapan ospek. Kini, Arra sudah tampak siap dengan dua ikatan rambut di kiri dan di kanan. Namun ada hal yang terlupakan oleh Arra, yaitu pita.

Sekarang Arra tengah bingung bagaimana ia harus mendapatkan pita. Saat itu ia menanyai para Maba yang mempunyai pita lebih. Tapi hasilnya nihil, para Maba hanya membawa pita yang hanya untuk diri mereka saja tidak lebih.

Tentu saja hal ini membuat Arra cemas. Ia memikirkan bagaimana caranya untuk lolos dari kata hukuman. Apakah harus kabur untuk ospek pertama? Ospek pertama saja. Tapi bagaimana cara kabur itu tidak terpikirkan oleh nya karena otak dia sedang blank sekarang.

"Woyy! Arra!" Teriak wanita berparas cantik dengan rambut nya diikat dua dan memakai pita. Membuat Arra terbangun dari lamunannya.

"Yuna!! Gue gak bawa pita ini!". Yap Yuna namanya. Teman Arra dari orok sampai sekarang.

"Hahaha mampuss lo!" Balas Yuna dengan tawa.

"Sialan lo Na! Gimana nih." Risau Arra sambil menggigiti kuku nya. Kebiasaan emang.

"Palingan lo dihukum Ra gimana lagi gue juga gak bawa pita lebih, yaudah elah cuma pita doang." Sahut Yuna menambah kecemasan Arra menjadi jadi. Pasalnya dia tidak suka dengan namanya hukuman. Apalagi para Kating ( Kakak Tingkatan ) saat ospek ini pasti akan mempermalukan orang yang dihukum.

"Lo mah Na bukan nya nenangin! Sahabat macam apa lo." Ketus Arra disambut tawa Yuna.

Dan saat mereka tengah bingung bagaimana Arra mendapatkan pita, suara dari mikrofon membuat para Maba lari terbirit-birit termasuk Arra dan Yuna. Kating di mikrofon yang bernama Farel itu menyuruh para Maba agar berkumpul di lapangan. Dan para Kating juga akan mengecek perlengkapan para Maba.

Dan tentu saja yang tidak lengkap akan maju ke depan dan akan di berikan hukuman. Hal ini akan terjadi pada Arra. Karena saat ini belum ada malaikat penolong yang memberikan dia pita.

"Haha mampus lo Ra."

"Mampus Na gue." Sahut Arra cemas.

"Yaudah maju Ra."

"Sialan lo Na bukan nya bantuin! Awas aja kalo minta traktiran gratis lagi!!"

Yuna terkekeh geli "Yaudah Ra gue juga gabisa bantuin lo sekarang mau bantuin gimana coba! Masa gue mau umpetin pala lu di baju gue? Heloww!" Cerocos Yuna sambil menggerakkan tangannya.

"Eek lu!" Balas Arra dengan ujung bibir yang di tarik ke bawah.

Tiba Kating perempuan mengecek bawaan dan perlengkapan mereka, Arra hanya bisa pasrah saja untuk hukuman yang akan ia dapat kan.

Namun yang lebih sial...

"KAK!!" teriak Caca sahabat Arra dan Yuna sejak orok juga yang entah sejak kapan ada di dekat Yuna dan Arra. Sontak Kating perempuan itu berbalik ke arah suara Caca.

Arra dan Yuna hanya bisa melongo saja. Tentu saja Caca akan mengatakan sesuatu yang diluar prediksi Yuna dan Arra.

tbc..

LEORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang