9 - menunggu balasan

64 7 1
                                    

Kamu tau gak? Ayam sama telur ayam itu lahirnya siapa duluan?

-Leo-

Brakk!
"Eh anying." Teriak Leo saat dirinya tengah tertidur lelap langsung terlonjak kaget, karena tiba tiba meja digebrak oleh seseorang entah siapa.

"Apa sih?" Tanya Leo saat dirinya sudah 100% tersadar dari alam mimpi nya. Alfa memutar bola matanya malas dengan wajah tanpa dosa Leo.

"Bangun geblek, Lo ish dari tadi tidur mulu." Hardik Alfa.

"Udah biarin, orang yang gamau sukses sih gitu gak aneh." Celetuk Rayn sembari menenteng tas di sebelah bahunya.

Leo memang tertidur sepanjang dosen menjelaskan materi. Walaupun dia sudah sedikit berjuang untuk menahan rasa kantuknya. Tetapi tetap saja nafsu untuk tidur lebih mendominasi.

"Lo jijik anjir, tidur kok ngacai." Celetuk Farel dengan gaya muka jijik miliknya.

"Lah? Emang iya?" Tanya Leo dengan muka sok polos. "Iya anjir sampe sungai nya dipake mandi sama bidadari." Sambar Dean.

"Najis." Sarkas Dio. "Yeh, bidadari nya bukan bidadari syantik syantik! Tapi bidadari laler.Hahahahahah." Tambah Dean menjelaskan.

Pletakkk.

Satu jitakan manis mendarat di kepala Dean.

Pletakkk.

Jitakan kedua sukses membuat kepala Dean terombang ambing. Oke lebay.

"Garing."

"Lawakan Lo gak lucu kambing."

Mereka pun pergi setelah menghadiahi jitakan cantik di kepala Dean. Tentu saja dengan meninggalkan Dean sendirian.

"Eh tentara kutu! Lo mau gue santet heh." Teriak Dean sembari menyusul mereka.

▪️▪️▪️

"Ih ada Cecansss." Kata Dean dengan mengedipkan satu mata nya.

"Ih ada cowok ganjen." Balas Yuna menjulurkan lidahnya.

Arra dan Yuna akan menyusul Caca ke cafe namun terhenti dengan perkataan Dean yang menggoda keduanya.

"Hai Ra?" Sapa Leo berusaha sok manis. Arra memicingkan matanya kemudian memutar bola matanya malas. Kenapa harus bertemu Leo?

Arra tidak menjawab sapaan Leo dan langsung menarik tangan Yuna yang tengah berdebat hebat dengan Dean.

"Yhaa kacang gue jatoh dong." Celetuk Rayn kepada Farel. Hm, lebih tepatnya menyindir Leo lewat Farel.

Leo melototi Rayn kesal. "Matanya mau copot ya? Gue adopsi deh, mata Lo kan bagus. Asik dah gue jadi ganteng nanti." Celetuk Rayn dan mendapat jitakan manjah dari Leo.

"Shut up babe." Ucap Leo. "Oh tentu babe." Jawab Rayn dengan memberikan kissbye.

"Anjir pada homo." Celetuk Dio dan melenggang pergi dari hadapan mereka.

"Iyahh, akoeh jijik ih." Celetuk Farel dan melanggang pergi. "Ih pada alay yah." Celetuk Dean.

"Anying." Sarkas Leo dan menjitak kepala Rayn.

▪️▪️▪️

Leo mendaratkan bokong nya di sofa dan lantas mengambil handphone di saku celana nya.

Dia mengotak atik beberapa kontak di ponsel nya, dan setelah menemukan kontak seseorang yang ia cari, matanya berbinar. Dan jarinya langsung menari nari lincah disana dengan mengetikkan pesan kepada seseorang.

"1 menit." Gumam Leo.

"2 menit." Gumam nya lagi.

"Daaan... Argghh!! Kok gak dibales sih." Geram nya dan meninju ninju tangannya di udara.

Beberapa menit kemudian ponsel nya bergetar, Leo langsung mengambil nya dan mengecek nya. Berharap ada jawaban dari seseorang yang ia tunggu membalas pesannya.

Arra send your message.

Leo menatap nya berbinar, ternyata pesan yang ia kirim kan tadi di balas, meskipun singkat.

Arra
Ap? 04:22 PM

Leo menghembuskan nafasnya pelan.

Hm, besok ada acara gak?
Send 04:22

Leo mengirim pesannya itu, berharap Arra akan segera membalas pesannya. Namun harapan nya tidak terpenuhi kali ini.

Sudah beberapa menit Arra tidak membalas pesannya membuat Leo menjadi uring uringan sendiri.

"Kamu ngapain sih?" Tanya wanita paruh baya yang menenteng tas di lengannya dan dengan muka terdapat sedikit polesan make up.

Leo menoleh, masih belum menjawab juga karena masih sibuk dengan pikirannya kepada Arra.

"Ish, ditanya gak dijawab. Oh iya, Mama mau pergi arisan dulu ya doain aja semoga kali ini Mama menang arisan." Katanya sembari merapatkan tangannya di depan dada seperti memohon bahwa dirinya akan mendapat arisan yang dimaksud nya.

Leo menggeleng gelengkan kepala nya. Dia sudah terbiasa dengan sifat Mama nya itu. Ibu ibu sosialita.

"Oh iya, kamu jaga rumah ya! Bye sayang." Pamit nya.

Leo mengalihkan pandangannya saat Mama nya sudah pergi dari hadapannya. Leo beranjak pergi dan membawa handuk untuk mandi. Menyegarkan otak dari Arra-nya yang tidak peka.

Setelah selesai mandi dan memakai baju santainya. Leo mengeringkan rambutnya dan terhenti saat suara ponsel nyaring berbunyi.

Leo menghela nafas nya pelan. Jangan terlalu berharap dah. Batin Leo menyemangati-ralat-mengingatkan.

Arra send your message.

Arra
Nggak, knp emg? 05:16 PM

Leo membinarkan matanya lantas langsung membanting kan dirinya di atas ranjang. Dan membalas pesan Arra. Mungkin jika ia perempuan, dia akan meloncat loncat. Namun niat itu ia urungkan.


Tbc
Bentar lagi Arra mau dibuat galakgirl btw. Masih proses. Tunggu aja

 Tunggu aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LEORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang