7 - pulang bareng?

47 7 2
                                    

Sudah menit ke 20 lewat 36 detik Arra mematung di pinggir jalan untuk mencegat taksi. Namun tidak kunjung datang. Arra menggerutu tak jelas di tempat.

"Hey!" Sapa seseorang dalam mobil Pajero Sport hitam. Arra tidak mengetahui sejak kapan ada mobil hitam di depannya karena dari tadi dia hanya menggerutu tak jelas dan menundukkan kepalanya. Siapa sih? Batin Arra dan mendongakkan kepalanya. Saat mendongak Arra menatap lelaki itu lekat lekat dengan tatapan tajam nya.

"Apa?!" Jawab Arra. "Nyapa doang hehe, mau bareng?" Ajak Leo dengan terkekeh. Yap Leo adalah seseorang dari dalam mobil berwarna Hitam itu.

"Enggak usah! Pergi sana." Usir Arra. "Gak ada hak nya Lo ngusir gue, gak sopan ya kamu." Balas Leo dengan senyum. "Kak Leo ngapain sih sana sana."usir Arra lagi. "Gak ada penolakan. Lo pulang bareng gue. Ayo naik." Ajak Leo dengan penekanan.

"Enggak KAK LEO udah sana ganggu suasana aja." Ketus Arra dengan penuh penekanan.

"Tapi gue gak menerima penolakan. Lagian mau sampai lebaran gajah aja, Lo gak bakal nemuin taksi di area sini." Balas Leo sambil menunjuk larangan untuk taksi di area ini. Arra memutar bola matanya jengah "Ish yaudah deh iya, lumayan juga irit ongkos gue." Kata Arra sambil membuka pintu mobil Leo kasar.

Hanya keheningan sepanjang perjalanan bersama Leo. Kedua nya sama sama menutup mulut, Leo yang fokus menyetir dan Arra yang memalingkan muka nya ke jendela.

"Makasih ya." Dua kata terucap dari mulut Arra dengan tampang sedikit malu, pasalnya dia jarang diantar oleh lelaki kecuali kakak nya.

"Buat?" Tanya Leo. "Ya karena kak Leo mau anterin gue balik lah." Jawab Arra sambil mengalihkan pandangannya ke arah kaca mobil Leo.

"Gak papa, gue seneng kok balik sama Lo." Kata Leo sambil tersenyum. Arra terdiam tidak menanggapi. "Oh iya, jalan ke rumah Lo kemana Ra?" Tanya Leo. "Lurus aja nanti ada perumahan." Leo mengangguk seolah mengerti.

▪️◾◼️

Arra membaringkan badan nya di kasur Queen Size nya, setelah diantar pulang oleh Leo.

Arra menatap langit langit kamar dengan pikiran yang entah ada dimana. Dia bukan memikirkan Leo bukan, tetapi dia memikirkan Papi dan Mami nya. Saat Arra lahir, dia jarang berinteraksi dengan kedua orang tua nya itu. Karena mereka 'sibuk' dengan pekerjaannya. Sehingga Arra sering di titipkan kepada neneknya.

Ddrrrttt
Suara dering ponsel, membuat Arra terhenti dari lamunannya, dan membawa benda pipih itu di atas nakas. Ternyata grup Chat sudah ramai dengan ocehan para sahabat nya. Sherin membuat grup, khusus untuk mereka berempat. Alasannya sih biar gampang ngeghibah hot. Tidak berfaedah bukan?

Cecans (4)

Sherina Alfera
Hei gais ada gosip nicc
Mo denger gak? 16:57 PM

Ayuna Zafira Raissa
Mulut lo kebnykan gosip! 16:57 PM

Sherina Alfera

Ciaelah hot banget ini gaiss!
Baru diangkat dri panggangan
Mau denger gak nih? 16:57 PM

Anatasha Andryana
Apa nih? Kepo gue 16:58 PM

Sherina Alfera
Bentar, si Arra mana?
Woy! Masi idup gak u? 16:58 PM

Anarra Syafia
Read Gosip ap?
16:59 PM

Sherina Alfera
Hm, gak tau penglihatan gue
Atau apa ya, tadi gue liat Lo
Jalan sama kak leo, pulang dari cafe
Baner gak sih? Tapi itu bener
Lo kok Mana mungkin gue
salah kan? 17:00 PM

Anatasha Andryana
Bisa jadi tu, bener gak Ra? 17:00 PM

Anarra Syafira
Ih enggak ada
Read Mana mungkin
17:01 PM gak sih?

Ayuna Zafira Raissa
Gengsi lah si Arra. 17:02 PM

Anatasha Andryana
Dih kabur dia. 17:05 PM

Sherina Alfera
Gatau tu! Pake ada acara
Kabur segala dih. 17:06 PM

Arra menggerutu kesal dengan ketiga sahabatnya yang selalu membahas Leo dan Leo.

LEORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang