Pertemuan

49 33 25
                                    

Hari ini adalah hari pertama Shofie masuk sekolah sebagai anak kelas 11. Tahun kedua ini dipercayai sebagai tahun dimana puncak bersenang-senangnya anak SMA sebelum bertaubat di kelas 12 nanti.

"Oke seragam siap,buku juga siap. Oke Shofie siap menjadi anak kelas 11." ucap dirinya sambil berkacak pinggang di depan kaca.

Seperti biasa Shofie adalah anak tunggal dari pasangan dokter yang super sibuk itu sudah biasa menjalani hari-harinya sendiri menggunakan sepeda motor kesayangannya yang dibelikan oleh Sang Ayah saat dirinya dinyatakan lolos masuk ke salah satu SMA favorit di Jakarta.

Ia mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan normal sembari menikmati udara sejuk di pagi hari sebagai teman yang menemaninya saat ini.

Setelah ia sampai ia langsung masuk ke kelasnya dan sudah tidak sabar bertemu dengan sahabat-sahabat tersayangnya.

"Shofiiiiii.... ya ampun udah berapa lama sih kita gak ketemu." ucap Zahra dengan antusias saat bertemu dengan Shofie. Belum saja ia sampai masuk kelas salah satu sahabatnya ini malah sudah menyambutnya di koridor kelas.

"Ya ampun Zah kita baru ketemu kemarin waktu nonton masa iya udah lupa si."

"Ya kan itu di luar sekolah bukan di sekolah. Harusnya lu antusias kayak gua dong."

"Iya deh iya. Gua juga antusias ketemu sama lu."

Saat mereka berdua sampai keadaan kelas masih sangat sepi. Masih sedikit anak yang datang saat itu. Lalu Shofie memutuskan untuk duduk di dekat dengan meja guru yang disambut penolakan oleh Zahra.

"Ish kok duduk disitu sih. Mending duduk di tengah biar kalo kakak kelas 12 lagi olahraga kita bisa liat."

"Ih enggak mau ah. Kita itu udah kelas 11 harus dekat sama guru biar lebih paham."

"Ah elah baru juga kelas 11 Shof. Duduk di tengah aja ya."

Saat mereka masih bertengkar karena hal sepele datanglah Rara dengan membawa hot news ke kelas.

"Eh eh kalian tahu gak hot news yang lagi hot."

Shofie dan Zahra hanya menggeleng.

"Kita kedatangan murid baru ganteng bangettttt. Omaygatt gua sampai salah tingkah gitu ngeliatnya."

"Serius demi apa lu Ra. Ya ampun gua penasaran banget."Balas Zahra dengan antusias.

Shofie yakin disetiap kelas pasti ada perempuan seperti Rara dengan sebutan agen 'Lambe Turah' dan seperti Zahra penikmat gosip 'Lambe Turah' sedangkan Shofie? Shofie kurang tertarik dengan hal yang kurang bermanfaat seperti itu.

"Shof, anak pindahan itu ganteng banget tau."

"Seganteng apasih emangnya?."

"Seganteng itu." tunjuk Rara kepada salah satu siswa yang lewat di depan kelas nya.

"Nah itu anak baru itu. Kelasnya di XI IPA 2. Iya samping kelas kita." tegas Rara.

Shofie hanya terdiam saat mengetahui bahwa anak baru itu adalah Akmal mantan kekasihnya. Entah apa alasan Akmal pindah sekolah ke sini. Bukankah Akmal sudah bahagia di sekolah asalnya karena telah memiliki seorang kekasih.

"Bener Ra kata lu. Ya allah ingin rasanya hambamu ini pindah kelas."

"Eh udah sih kalian ini. Ganteng kalau gak pintar itu sama aja."

"Ah biarin gak pintar yang penting ganteng iya gak Zah."

Zahra yang mendengarnya pun langsung memberikan dua jempol kepada Rara. Akhirnya Shofie mengalah dia mengikuti kemauan Zahra yang mau duduk di bagian tengah.

RETURN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang