"Ibu Tasya bawa teman baru lho."
"Mana temanmu sini ajak masuk makan siang bareng."
"Akmal ayuk kesini."
Lalu Akmal masuk dan menghampiri Anas yang ada di ruang makan dan langsung mencium tangan ibu Anas yang sedang menyiapkan makan siang.
"Ganteng ya temannya Tasya. Tasya jarang sekali lho bawa temannya tapi sekali bawa langsung ganteng gini."
"Hehe bisa aja si Ibu. Anak ibu juga cantik kok."
Tasya yang sedang mengambil piring untuk ibu dan Akmal langsung kaget dengan perkataan Akmal yang membuat pipinya merah.
"Hayo ngomongin Tasya ya. Oh ya Bu, Akmal ini udah jarang banget lho bu makan masakan rumahan."
"Oh ya, bagus kamu kesini jadi kamu bisa makan masakan rumahan sekarang."
Tasya langsung mengambilkan nasi untuk Akmal yang piringnya langsung Akmal ambil karena merasa tidak enak dengan Anas.
"Gak usah Nas, gua bisa sendiri ngambilnya."
"Oh ya udah,makan yang banyak ya Mal."
Selama makan siang bersama Ibu Anas banyak sekali bercerita tentang Anas yang susah sekali mendapatkan teman terakhir kali Anas membawa temannya ke rumah saat Anas masih duduk di bangku SMP kelas 8. Semenjak temannya pindah sekolah Anas tidak pernah membawa temannya ke rumah.
45 menit mereka habiskan untuk makan bersama sambil bercerita. Akmal merasa senang bisa merasakan kehangatan dalam keluarga walaupun ini bukan keluarga kandungnya tapi kehangatan yang Ibu Anas berikan selalu mengingatkannya dengan sosok ibunya.
Anas membantu ibunya membereskan meja makan. Akmal yang tertarik dengan rumah Anas bangkit dari duduknya dan berjalan melihat-lihat rumah Anas. Ada foto Anas yang berumur 5 tahun tersenyum bahagia sambil memegang es krim yang hampir meleleh.
Lalu saat ia ingin bertemu dengan Anas untuk berpamitan pulang ia tidak sengaja mendengar pembicaraan Ibunya Anas dengan Anas.
"Sya, kamu bilang mau gabung ke OSIS biar punya teman baru sama mengasah kemampuan sosialisasi-mu."
"Iya Bu nanti kalo udan buka pendaftarannya Tasya gabung kok."
"Semoga aja kamu bisa gabung ya nak. Ibu sedih liat kamu murung gak punya teman."
Akmal langsung mengingat sepertinya ia tadi melihat di mading ada selembaran tentang pendaftaran anggota OSIS baru. Dia ingin mengajak Anas untuk gabung ke OSIS dan mewujudkan kemauan ibunya.
"Hei Mal maaf lama ya?"
"Gak kok gak papa santai aja."
"Lu kalau kangen makan bareng-bareng sama keluarga bisa datang kesini."
"Yakali tiap hari, repotin dong gua."
"Ya gak lah. Justru ibu senang kalau gua bawa teman kesini."
"Ya gimana ya. Kalau gua ada waktu deh. Kapan-kapan kesini lagi. Gua suka banget masakan ibu lu. Mantep banget pokoknya."
"Sae lu Mal."
Mereka berdua sama-sama tertawa karena lawakan yang mereka berdua buat sendiri. Tasya akhirnya mampu menghidupkan hatinya kembali setelah hadirnya Akmal di hidupnya.
"Nas, udah sore nih gua harus balik. Banyak cucian masalah nya."
"Oh ya udah gua panggil ibu dulu. Bentar ya."
Setelah berpamitan Akmal pulang ke rumah dan mengerjakan pekerjaannya.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN
Dla nastolatkówAmazing cover from @melgraphic RETURN : "Terimakasih telah kembali kepadaku" Ini tentang pertemuan yang belum usai di masa lalu. Banyak cerita yang harus diselesaikan. Banyak kejelasan yang belum terungkap oleh Akmal Agam Agler. Setahun berpisah de...