Salahkah mencintai sebuah hati yang tidak berharap untuk kita cintai?
Salahkan berharap pada ketidakpastian yang sudah pasti?
Salahkan menjadi orang yang selalu percaya pada sesuatu yang tidak bisa dipercaya?
Salahkan untuk menjadi figuran dalam sebuah cerita yang seharusnya kita menjadi tokoh utama?
Salahkah berjalan di keraguan hanya untuk menemukan kepastian?
Salahkah saat aku harusnya membencimu, tapi aku malah semakin menyayangimu?
Salahkan saat aku harus berjalan melewati semua hukum alam yang tak adil ini?
Sebegitu kejamnya dunia, kah?
Membiarkanku hilang dan pergi dari diriku sendiri. Melewatkan apa yang harusnya aku lewati. Melepaskan apa yang harusnya tak aku lepaskan.
Kadangkala semua orang berpikir mengikuti semua hukum alam yang ada adalah bagian yang terbaik.
Tapi apa tak ada sedikit kemungkinan, bahwa sang alam memberikan sedikit keringanan pada kita untuk melewati hukumnya?
Bukankah alam adalah sahabat kita?. Sahabat akan memberikan apapun yang kita butuhkan?
Apa semua pernyataan yang terlihat meyakinkan sebenarnya adalah keraguan? Keraguan untuk menutupi apa yang seharusnya terbuka. Dan pada akhirnya hanya penciptalah yang tahu akan sebuah akhir dan awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anglocita
PoesíaJust created, don't to be insulted. Kumpulan puisi dan prosa. Isinya tentang apapun yang ada di pikiran, menuangkan curahan hati. Membuka mata dan hati kepada sesuatu dari sisi yang lain.
