Tiga

24.6K 1.3K 32
                                    

Nampak cowok jangkung itu baru saja selesai dengan hukumannya. Peluh keringat membasahi wajah dan seragamnya. Dalam hati, Kaafi terus mengumpat kesal dengan Pak Roni yang tak tanggung-tanggung mengasih hukaman sebanyak Lima Puluh putaran dalam waktu dua puluh menit. Sadis! Ya begitulah, Kaafi sudah kebal dengan hukumannya.

"Bangsul, emang tuh guru!! Lama-lama gue tebas juga!!" gerutu Raffa menjatuhkan tubuhnya di tengah-tengah lapangan.

"Gue tendang perut babonnya!!" tambah Satria mengibaskan tangannya. Lalu dia ikut tiduran dengan Raffa.

Kaafi menghela nafasnya. Sungguh hukuman ini sangat menguras tenaganya. Ia merentangkan tangannya ke atas, otot-otot di lengannya sangat terasa pegal, apalagi di betis.

"Kantin, yuk. Gue laper!" ajak Kaafi membuat Satria dan Raffa mengangguk menyetujui.

Sebelum pergi menuju kantin. Kaafi dengan gerakkan cepat membuka seluruh kancing seragamnya, yang menyisakan kaos putih polos yang sangat melekat di tubuhnya. Memperlihatkan otot-ototnya dan cetakkan perutnya yang sudah menjadi ideal.

'ALLAHUAKBAR!!'

'SURGA DUNIAAAAAA!!'

'Trio cogan lewat sini, weyyy!!'

'Kyaaaaa, Raffa ngelirik ke gue!!'

'Duh, masa depankuuuu.'

'Ehh, bang Sat makin ganteng, anjirr.'

'Itu yang di tengah boleh bawa pulang gak?'

'Jodoh-jodoh gue lewat, woiii. Kasih jalannnn!!'

'Kaafi ganteng banget, anjirrr. Mauu dong elapin keringetnya.'

Kaafi, Raffa, maupun Satria memutar matanya, malas. Setiap hari mereka selalu mendengar suara pekikkan mereka yang membuat Kaafi, Raffa, dan juga Satria muak.

Mereka bertiga memilih tempat makan di pinggir. Suasana kantin begitu ramai, banyak yang mengantre pesanan.

Mata tajam Kaafi mengitari sekitar kantin ini. Tatapannya begitu datar, yang mampu membuat siapa saja yang tidak sengaja melihat wajahnya langsung melengos.

Lalu matanya terpaku untuk beberapa saat, melihat Adeeva sedang menari dengan senyuman yang tidak pudar di wajahnya. Memang di SMA Gaskara 01 ini membuat lapangan dua. Yang satu khusus pertandingan basket, dan yang satu lagi untuk upacara yang terlihat begitu luas dan lebar.

Disana terlihat begitu ramai. Setiap gerakkan Adeeva entah kenapa terlihat begitu menggoda. Apalagi hampir seluruh cowok di sekolah ini berlari dengan cepatnya agar menonton pertunjukkan yang gratis.

Lagu dari Blackpink- Forever Young terdengar begitu kencang. Kaafi yang melihat itu sontak membuang wajahnya, ia mendengus pelan.

"Wiihh! Pacar lo, Kaaf!!" seru Satria nampak heboh. Satria dengan senangnya langsung berdiri di bangku yang ia duduki agar terlihat begitu jelas.

Kaafi berdecak.

Stay With Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang