Keanehan Suamiku

625 26 0
                                    

Sebulan sudah aku menikah dengan suami ku, awalnya tidak pernah ada kecurigaan pada saumi ku. Tetapi setelah ku perhatikan agak sedikit tergelitik rasa penasaran pada suami ku, dia menjalani kewajiban agama nya sama dengan ku.

Tetapi ada yang aneh dengannya, setiap dia selesai mengerjakan shalat lima waktu. Yaitu dengan duduk bersila dan  mulut terdiam dalam keadaan gelap dan sunyi. Aku pikir diam nya suamiku karena sedang berdoa dalam hati, namun kenapa harus di tempat gelap.

Dalam benak aku mulai bertanya tanya, sebenarnya apa yang di kerjakan suamiku. Setelah selesai aku beranikan diri untuk bertanya pada nya,

"mas, kamu tadi habis shalat ngapain...?, kok lampu nya dimatiin...?" ucap ku dengan penasaran.

"aku hanya berdoa saja, lampu di matikan itu agar aku merasa khusuk dalam berdoa."

"ya, sebetulnya gak harus di matiin juga lampunya. Tapi dalam sunyi aku dapat ketenangan."  ucap suamiku dengan tersenyum.

Sambil meminum kopi suami ku menatap aku dengan tatapan yang teduh, seakan akan mengamati aku secara tajam.

"enggak usah terlalu di pikir secara dalam dan penasaran, insya allah suatu saat kamu akan paham sendiri." nyeletuk suamiku dengan mata terpana lurus kedepan, seketika aku kaget dengan cletukan nya.

Dalam hati ku berkata,
"kok dia bisa tahu ya, kalau aku penasaran dengan kebiasaannya."

Aku tak mau ambil pusing, setidaknya dia menjalankan perintah yang maha kuasa. Malam semakin larut, aku mulai merasa mengantuk. Aku dan suami bergegas untuk beranjak istirahat dan lampu kamar aku ganti dengan lampu tidur.

Mataku sayup sayup melihat jam, ternyata masih jam setengah 3 pagi. Lalu tangan tak sengaja meraba ke arah suami ku, ternyata setelah aku raba dia tidak ada. Aku coba bangun untuk mencari nya, dengan mata yang masih sayup. Terlihat samar samar di ruang santai, ada sosok cahaya yang sangat terang putih kemilau. Aku berusaha untuk mendekat, namun cahaya itu semakin terang. Terkadang mata batin ku aktif sendiri, seperti ada tombol auto on/off nya.

Dalam benak aku bertanya,
"cahaya apa ini, terang sekali."

Aku dekati dengan jarak satu meter, dan aku lihat lebih jelas ternyata cahaya itu suamiku. Begitu terang cahayanya, aku pernah lihat orang yang mempunyai iman tinggi dia hanya bercahaya aura emas. Tetapi ini yang aku lihat putih kemilau, ibarat mutiara dan jarang sekali aku temui orang yang memiliki cahaya aura seperti ini.

"masya allah." decak kagum ku melihat cahaya itu.

"lho kamu kenapa bangun...?" tanya suamiku melihat ekspresi aku yang bengong.

"mas, kamu habis ngapain...?" ucap aku dengan rasa heran.

"aku habis duduk duduk saja disini." jawabnya.

Aku bertanya dengan penuh rasa penasaran.
"mas, kamu pakai amalan apa...?"
"kok aura mu bisa terang begini."

Seraya berdiri, suamiku menjawab.
"aku tidak memakai amalan atau wiridtan apapun, yang aku pakai hanya keyakinan kepada yang maha kuasa."  dengan merangkul dan mengajak ku untuk kembali tidur,

"ya sudah ayo kita tidur lagi,nanti malam aku jelasin setelah kamu pulang kerja.
Sekarang kita kembali istirahat, besok kamu berangkat pagi."

Dan kami pun beranjak untuk tidur kembali. Adzan subuh berkumandang, aku dan suami ku bangun untuk shalat. Selesai shalat, aku bergegas untuk mandi dan menyiapkan sarapan. Fajar mulai menyingsing, sudah waktunya aku berangkat kerja.

Sufisme Dan IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang