Balas Dendam Sang Dukun

530 18 2
                                    

Hari ini suami ku ronni memutuskan untuk pulang lebih awal, mungkin itu karena pikirannya diliputi rasa khawatir kepadaku. Perasaan lina masih dalam kedaan takut dan cemas, karena kejadian dan keganjilan yang selalu dia alami. Lina tak mau terus larut dalam kegalutan, ia menyibukan diri untuk membereskan rumah.

Dirasa rumah telah beres dan rapih, rasa letih dan lelah dirasakan lina. Setelah seharian ia membereskan rumah, lina berniat untuk beristirahat untuk melepas lelah dengan tidur. Dalam tidurnya lina, ia seakan bermimpi melihat suatu perundingan sekawanan orang - orang yang ia tak kenal. Sekawanan tersebut memakai pakaian hitam hitam dengan ikat kepala juga hitam.

Dalam perundingan sekawanan orang tersebut, lina sempat mendengar bahwa akan ada balas dendam dengan lina dan ronni ketika malam jumat kliwon. Sontak lina kaget dan terbangun dari tidur. Napasnya yang tersengal sengal, karena merasa kaget mendengarkan perundingan tersebut dalam mimpi.

Hari sudah mulai senja, matahari pun terbenam. Lina masih merasa cemas dan takut, karena mimpinya. Selang beberapa menit, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan salam.

"Assalamualaikum." ucap ronni sambil mengetuk pintu.

"walaikumsalam." lina menjawab dari dalam rumah.

Ternyata ronni baru saja tiba dirumah. Segera bergegas lina membukakan pintu lalu membawakan tas kerja ronni. Melihat raut muka ronni yang terasa lelah sehabis bekerja, lina menahan diri untuk menceritakan mimpinya. Demi menghilangkan sedikit rasa lelah ronni, lina membuat secangkir kopi untuk ronni.

Lina datang dengan secangkir kopi dan duduk dihadapan ronni. Melihat gelagat istrinya, ronni tersenyum lalu berkata.
"kamu mau cerita apa lagi...?". Ucap ronni dengan tersenyum.

Mendengar perkataan ronni, lina pun juga ikut tersenyum.
"iya mas, aku mau cerita mimpi aku tadi siang." ucap lina.

"ya sudah, kamu ceritakan apa yang kamu alami dalam mimpi." ucap ronni.

Lina bergegas menceritakan mimpinya tersebut.
"begini mas..."

"masa aku mimpi ada sekumpulan orang, sedang berunding tentang kita." ucap lina.

"haaah..., kok bisa...!!." sontak kaget ronni mendengarnya.

Suasana mulai menjadi serius, lina pun mulai melanjutkan cerita mimpinya.
"iya mas. Dalam perundingan itu, mereka akan membalas dendam kepada kita."

"tepatnya pada malam jumat kliwon nanti." lanjut lina bercerita.

Ronni duduk terdiam sesaat, tangan kanan ronni mengambil rokok yang berada di sakunya. Melihat lina yang mulai cemas dan takut, ronni berusaha untuk menenangkannya.
"tenang, kita masih ada yang kuasa."

"kita serahkan segala sesuatu nya kepada yang maha kuasa." ucap ronni dengan tenang.

****Bersambung dulu, nanti lanjut lagi. Udah malem

Sufisme Dan IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang