4

407 72 5
                                    

Setelah pak kim pergi dari kelas sehabis memberikan tugas minju langsung bangkit dari duduknya lalu pergi kearah yujin yang berada di pojokan dekat jendela yang berpemandangan lapangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah pak kim pergi dari kelas sehabis memberikan tugas minju langsung bangkit dari duduknya lalu pergi kearah yujin yang berada di pojokan dekat jendela yang berpemandangan lapangan.

"Mana?". Yujin yang tadinya lagi mengikat tali sepatu langsung berhenti mengikat lalu mendongakan kepala kearah minju.

"Mana apanya?".

"Iket rambut". Yujin yang mengerti langsung menyerahkan ikat rambut milik minju yang tadinya ia gunakan sebagai gelang di tangannya.

Setelah menerima iket rambutnya minju-pun mulai mengikat rambutnya. Sedangkan yujin langsung mengikat sepatu olahraganya kembali. Minju yang melihat yujin mengikat sepatunya tidak benar jadi gemas sendiri, karena yujin yang notabennya sudah kelas 2 sma ini masih saja belum bisa mengikat sepatunya dengan benar. Lebih tepatnya tidak bisa.

"Sini biar gue aja yang ngiket". Minju-pun mengambil kursi yang ada di sebelahnya lalu duduk disana, ia mengambil kedua kaki yujin lalu ia letakan di pahanya.

"Udah kelas 2 sma masih aja gak bisa ngiket yang bener. Kok bisa sih anak yang suka olahraga tapi gak bisa ngiket sepatu? Kalau gini buat apa beli sepatu yang ada talinya?" Minju-pun mengikat sepatu yujin sambil berceloteh ini dan itu, yujin yang mendengarkannya hanya bisa tersenyum meladeni minju.

"Lagian lu tuh ngapain sih make sepatu olahraga? Emangnya sekarang ada pelajaran olahraga?".

"Kaya gak tau aja, guekan harus lari ke kantin duluan biar dapet jatah makan siang paling banyak".

"Lu tuh yah pikirannya makan sama olahraga aja terus, kapan belajarnya? Lu tuh harus rajin belajar, ujian tengah semester udah makin deket. Pokoknya lu tuh harus jadi peringkat kedua".

"Kenapa peringkat kedua? Kenapa gak jadi yang pertama aja?".

"Soalnya peringkat pertama udah jadi milik gue" Setelah ngomong begitu minju mendorong kaki milik yujin agar terjatuh dari pahanya sambil tersenyum manis. Setelah itu ia meninggalkan yujin yang menatapnya dengan kesal.

Tanpa mereka sadari. ternyata ada sepasang mata yang sedari tadi memandang iri pada mereka.

************

Sepulang sekolah biasanya minju akan belajar di perpustakaan dengan di temani oleh yujin. Yujin itu tidak pernah ikut belajar bersama melainkan hanya tertidur di sana. Soalnya minju kalau udah belajar di perpustakaan suka gak tau waktu dan selalu pulang malem. Pernah sewaktu-waktu yujin gak nemenin minju buat belajar, minjunya sampe di usir dari sana karena dia gak mau pulang. Itu sebabnya yujin selalu nemenin minju biar gak lupa waktu dan katanya gak baik kalau perempuan pulang malem-malem sendirian kalau ada diakan jadi ada yang ngejagain.

"Ngapain sih kamu ngikutin aku ke sini kalau cuman buat tidur aja? Mending kamu pulang aja deh dari pada tidur di sini, gak pegel apa tidur kaya gitu?". Yujin yang mendengarnya hanya merespon dengan mengibaskan tangannya lalu merubah posisi tidurnya agar lebih nyaman lagi.

Minju yang melihatnya hanya bisa menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya lalu  melanjutkan kembali kegiatan belajarnya.



























Minju yang melihatnya hanya bisa menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya lalu  melanjutkan kembali kegiatan belajarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah belajar, minju dan yujin segera pulang menggunakan bus umum. Hingga di dalam bus mereka terlibat dalam perdebatan kecil yang tidak penting.

"Udah dibilangin gue ini bukan bocah yang harus di temenin kemanapun gue pergi ahn yujin". Minju-pun duduk di bangku yang di khususkan untuk satu orang. Yujin-pun duduk di belakang bangku milik minju yang sama dengannya yaitu hanya untuk satu orang.

"Kalau gak ada gue pasti lu udah diem di perpustakaan sampe di usir lagi. Lagian perempuan-kan gak baik pulang sendiri malem-malem, kalau kenapa-kenapa nanti siapa yang mau nolong? Siapa yang bakalan ngellindungin lu kalau gak ada gue?".

"Iya iya bawel deh!". Minju mempoutkan bibirnya lantaran kesal dengan ucapan yujin. Sedangkan yujin tersenyum kemenangan.




Baru sebentar bus ini melaju, minju sudah jatuh tertidur dengan kepala yang bergoyang ke kanan dan ke kiri akibat laju bus-nya. Yujin yang melihatnya langsung menaruh tasnya di antara jendela dan kepala minju, menaruh kepala minju agar bersandar ke tasnya secara perlahan. Yujin yang tidak sengaja melihat ikat rambut minju yang tergeletak begitu saja di atas tas milik minju yang berada di pangkuan minjupun langsung mengambilnya.

"Kebiasan nih anak, kalau sampe ilang lagi bisa ngambek lagi nih, padahal bukan gue yang ngilangin tapi ngambeknya selalu di lampiasin ke gue ck ck..."

Alasan yujin mengambil ikat rambut milik minju adalah karena minju selalu menghilangkan ikat rambutnya dan dia selalu menyalahkan yujin padahal yujin tidak tau apa-apa. Dan untuk membujuknya yujin harus membelikan sesuatu yang minju inginkan dan sukai dengan segera, kalau tidak bisa-bisa yujin di diamkan oleh minju selama berhari-hari. Itu sebabnya yujin selalu mengambil alih ikat rambut milik minju bila anak itu sedang tidak ingin di ikat rambutnya.

Tanpa sadar yujin suka senyum-senyum sendiri bila mengingat tentang minju.


Kita cuman temenankan? Tapi kok hati gue selalu bergetar setiap nginget tentang kita? Bahkan di setiap ada lu entah kenapa gue selalu merasa bahagia.











Tbc....

Untuk kali ini segini dulu yah....

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ^^

See you next chap~

note : selesai revisi pt3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

note : selesai revisi pt3

Blue White (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang