Hati-hati typo bertebaran!!!
Keesokan harinya setelah kejadian pelukan terjadi. Terlihat seorang lelaki yang terduduk lemas di atap sekolah karena masih merasa sakit hati setelah melihat adegan berpelukan kemaren sore. Yang tak lain dan tak bukan ialah Ahn Yujin.
Dia berniat ingin menghindar dari minju, chaewon, dan teman-teman nya. Karena hati-nya belum siap menerima kalau-kalau mereka akan memberitahu hubungan mereka berdua selanjut-nya.
Sekarang jam sudah menunjukan pukul 8 lewat 10 menit, bell masuk pun sudah berkumandang sedari tadi. Namun yujin masih saja anteng di tempat-nya, tidak ada niatan dari-nya untuk bergerak sedikitpun. Dalam artian lain, dia sedang ingin membolos.
Yujin memposisikan dirinya terlentang di atas dua meja yang di satukan untuk di jadikan kasur, kepala-nya di alasi oleh tas miliknya, dan pandangan-nya menatap langit cerah pagi ini.
Karena hati-nya yang sedang galau, membuat diri-nya menjadi sangat malas untuk melakukan segala aktifitas apapun. Termasuk tidur.
Kepala-nya dipenuhi dengan dengan pertanyaan seperti 'kayanya minju jadian deh sama chaewon' 'ga ga gamungkin jadian' 'tapi mereka udah peluk-pelukan' 'masa sih mereka jadian' seperti itulah isi kepala-nya.
Setelah cukup lama hanya memandangi langit, akhirnya yujin memutuskan untuk memejamkan mata-nya sebentar, namun sebelum-nya dia menghela nafas panjang terlebih dahulu. Dia berharap agar pikiran-pikiran negatif di otaknya menghilang.
Saat sedang berusaha mejernihkan pikiran-nya, tiba-tiba dia merasa sinar matahari yang tadinya menyengat mata-nya kini seperti hilang tertutup oleh sesuatu. Anehnya dia merasa ditutupi cuman di bagian mata-nya saja.
Karena merasa aneh, akhirnya dia kembali membuka mata-nya untuk melihat apa yang menutupi mata-nya dari sinar matahari.
Alangkah terkejut-nya yujin, karena ada minju yang sedang tersenyum di depan-nya sambil menutupi sinar matahari menggunakan kedua tangan-nya.
Dengan refleks yujin buru-buru bangun dari tidur-nya lalu langsung duduk membelakangi minju entah apa maksud-nya. Seangkan minju yang heran melihat tingkah yujin langsung duduk tepat di sampingnya.
"Ngapain kesini?" Yujin bertanya tanpa ada niatan menatap si lawan bicara.
"Ck.. Sendirinya ngapain di sini? Bukan-nya masuk, malah tidur di sini" Tanya balik minju sambil sewot.
"Cih! Suka-suka lah!"
Yujin tidak ada niatan untuk bertanya lagi, dia hanya duduk sambil melihat ke langit di depan-nya. Sedangkan minju ikut duduk di samping yujin, sambil asik menatap wajah yujin yang fokus menatap langit.
Sebenarnya yujin natap langit bukan karena apa², hanya karena dia malu sedang di tatap intens oleh minju. Dia berusaha untuk tidak menunjukan muka-nya yang memerah.
Minju yang melihat kuping yujin berubah memerah langsung tersenyum simpul.
"Kenapa tadi ninggalin?"
"Gapapa"
"Yakin gapapa? Kok sekarang bolos sih?"
"Sendirinya ngapain ngikutin bolos?"
"Aku nyariin kamu. Ada hal penting yang mau aku omongin ke kamu"
Seketika yujin terdiam, firasat-nya mulai tidak enak. Pandangan-nya berubah menjadi menunduk.
"Aku tau kok kemaren kamu liat aku pelukan bareng chaewon, aku juga tau kok kamu liat aku waktu di tembak sama chaewon. Jangan salah paham dulu, itu aku cuman pelukan biasa tanda pertemanan kok, bukan jadian" ujar minju sambil meliat ke langit.
"Tapi kemaren itu aku nolak dia. Karena ada orang lain yang aku sukai" Kepala minju langsung menengok ke arah yujin sehabis berkata begitu. Begitu-pun sebaliknya. Akhir-nya mereka-pun saling tatap-tatapan.
Entah kenapa yujin ngerasa deg-degan banget sekarang ini.
"Orang itu kamu jin" minju tersenyum lebar tanpa dosa sehabis bicara seperti itu.
Sedangkan yujin hanya bisa diam mematung karena kaget dan bingung harus menjawab seperti gimana. Yang pasti wajah-nya sekarang sudah merah seperti tomat.
"Muka kamu kenapa jadi merah jin?"
"A-apa sih.. i-ini cuman karena dingin kena angin aja tuh" Yujin berusaha menutupi muka-nya dengan kedua telapak tangan-nya. Namun minju yang gemas dengan tingkah-nya langsung berusaha menurunkan kembali kedua telapak tangan yujin.
"Itu buktinya merah. Telinganya juga merah" Yujin masih aja berusaha menutupi wajahnya, sedangkan minju terus saja berusaha menyingkirkan tangan yujin dari hadapan wajahnya, agar dia bisa lebih jelas melihat wajah yujin yang lucu kalau sudah tersipu.
"Apa sih. Enggak kok"
"Ini bukti-nya apa? Merah gini muk.."
Cup
Tanpa aba-aba, yujin langsung menarik tengkuk minju lalu menciumnya di bibir. Niat-nya dia lakukan untuk membungkam minju yang sedari tadi nyerocos mulu. Tapi di lain sisi juga dia bermaksud untuk menjawab perasaan minju dengan cara seperti itu.
Minju yang kaget hanya bisa terdiam sambil memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Hingga akhirnya yujin melepaskan ciuman mereka terlebih dahulu.
Hening beberapa saat. Hingga akhirnya yujin buka suara.
"Jadi kita jadian nih?" Yujin bertanya sambil memandang minju tepat di mata-nya.
"Hehe, iya" Minju yang malu hanya bisa menundukan wajah-nya. Tapi detik berikut-nya dia berhasil menatap balik yujin.
Keduanya tersenyum dengan bahagia sambil saling pandang satu sama lain. Lama kelamaan kedua kepala mereka makin dekat, semakin dekat, hingga akhirnya mereka menyatukan kembali kedua bibir mereka.
Awalnya hanya saling tempel tapi lama kelamaan mereka sudah berani bermain sedikit lebih liar. Namun masih belum ke tahap yang lebih lagi. Karena mereka masih di sekolah tentunya.
The end
°°°°°°°°°°
Akhirnya end juga setelah.... Berapa tahun yah lupa hehe
Anyway, terima kasih kepada kalian yang sudah membaca cerita ini (walaupun gak vote)
See you in another universe~~

KAMU SEDANG MEMBACA
Blue White (END)
FanficJinJoo Gender switch Bahasa Semi-baku Inspired by : Drama Special KBS "if we were a season" © February, 2018 Highest rank : 1 # ahnyujin 130319 1 # jinju 290919