1

824 98 7
                                    

Pagi ini yujin menunggu minju di depan rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini yujin menunggu minju di depan rumahnya. Rencananya mereka akan bersepedah bersama kesekolah.

Kreeett...

Pintu gerbang rumah minju-pun terbuka, menampakan sosok cantik minju yang keluar dari sana. Namun ada yang kurang....

Dimana sepedahnya? itulah yang dipikirkan oleh ahn yujin saat ini.

Minju yang sadar sedang di pandangi dengan banyak pertanyaanpun langsung menjawab. "Rem sepedahnya masih rusak, jadi gue gak akan bawa sepedah hari ini. Lu bisa pergi duluan, gue bisa pake bus umum."

Minju tersenyum kecil dan hendak pergi namun tangannya di tahan oleh yujin.

"Ya! Kenapa juga gue harus ninggalin lu kalau kita bisa pergi bareng? Ayo naik biar gue yang bonceng. Lama nyampenya kalau pake bus mah"

Minju memandangnya sedikit ragu, karena sebelumnya ia melihat kearah tangan yujin yang sedang di perban karena ulahnya kemaren. Lalu ia berfikir sejenak, haruskah ia di bonceng oleh yujin dalam keadaan tangan yujin yang seperti itu atau tidak.

"Ya! Tangan lukan lagi cedera, udah jadi biar gue aja yang bawa sepedahnya" Kini minju merebut sepedah milik yujin, lalu langsung menaikinya. "Ayo naik."

Yujin memandangnya dengan ragu, karena ia takut minju tidak bisa membawanya karena ia tau dirinya pasti akan berat. Minju yang menyadari tatapan meragukan dari yujin langsung memukul lengan yujin. "YA! Jangan banyak mikir, udah cepet naik."

"E-eh? I-iya."

Mau tidak mau yujin-pun menuruti perintah minju. Yaitu di bonceng oleh minju. Minju-pun tersenyum kemenangan.

Sudah setengah perjalanan namun yujin nampaknya belum berpegangan pada apapun. Dia masih mencari dimana dia harus berpegangan, karena kalau salah pegang saja bisa sangat berbahaya.

Minju yang menyadari itu dari kaca spion (anggap aja sepedahnya ada kaca spion) tersenyum melihat tingkahnya. Dengan sengaja minju merem dengan tiba-tiba sepedahnya. Alhasil membuat yujin dengan otomatis berpegangan pada bahu minju.

"Pegangan yang erat, nanti kalau jatuh gue gak mau tanggung jawab"

"Iya nyonya kim."

Akhirnya yujin-pun memilih untuk memeluk tas minju ketimbang berpegangan pada anggota tubuh minju. Karena dia tidak mau di bilang cari kesempatan dalam kesempitan.

Selama perjalanan minju tidak bisa berhenti tersenyum karena melihat yujin yang sedang memejamkan matanya sambil merasakan sejuknya angin pada pagi hari ini. Hal itupun di ikuti oleh minju sambil sesekali liat kedepan agar sepedahnya tidak jatuh.


Yujin dan minju adalah teman dari semasa mereka lahir hingga sekarang. Mereka lahir di tempat, tahun, dan bulan yang sama. Hanya saja mereka lahir berbeda beberapa hari saja. Yang lahir lebih dulu adalah kim minju, abis itu barulah ahn yujin.

Apa mereka bersaudara?

Apa mereka lahir dari orangtua yang sama?

Apa mereka kembar?

Tentu saja tidak.

Mereka lahir dari orangtua yang berbeda. Orangtua mereka adalah teman karib yang sekaligus menjadi tetangga. Kalau dibilang kembar mungkin bisa jadi namun dari orang tua yang berbeda.

Mereka dari kecil selalu merayakan ulang tahun bersama. Bermain bersama sampai bersekolah di sekolah yang sama. Kamar merekapun ada di lantai yang sama, yaitu lantai dua. Dan jendelanya-pun saling berhadapan.

Saat mereka kecil, mereka membuat telfon mainan yang hanya bermodalkan dua gelas plastik dan benang panjang. Tak lupa mereka menghias telfon mainan milik mereka dengan gambaran mereka masing-masing, lalu mereka gunakan untuk berkomunikasi dari satu kamar ke kamar yang lainnya. Dan juga mereka memasangkan lonceng kecil pada setiap ujung telefon tersebut untuk memanggil satu sama lain.

Namun, entah bagaimana hubungan mereka tiba-tiba menjadi merenggang dan semakin menjauh. Mungkin karena mereka telah berbeda sekolah saat smp dan mungkin karena minju yang tidak sengaja melihat yujin yang sedang half naked di depan matanya membuat dirinya menjadi canggung berada di depan yujin.

Entah jodoh atau apa, mereka akhirnya dipertemukan lagi di sma yang sama, dengan pertemuan yang bisa dibilang cukup konyol.

************

TBC....

Mohon untuk meninggalkan jejak berupa vote dan comment.

Terimakasih sudah mau membaca cerita ini.

note : selesai revisi pt. 2 hehe

Blue White (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang