8

389 55 11
                                    

HATI-HATI! BANYAK TYPO BERTEBARAN!!!

Pagi ini minju sudah rapih, tidak seperti hari liburnya yang biasanya ia habiskan untuk bermalas-malasan di rumah kali ini minju sudah bangun dan sudah berpakaian rapih.

Untuk apa minju seperti itu? Itu karena minju akan membuntuti ayahnya yang diduga memiliki selingkuhan.

Minju mengikuti ayahnya tanpa sepengetahuan siapa-siapa. Saat tadi pagi di ruang tengah ia sempat tidak sengaja berpapasan dengan ibunya yang menatapnya terheran-heran karena ia jarang sekali melihat putrinya itu sudah rapih di pagi buta seperti ini. Saat ditanya akan kemana minju dengan berat hati harus berbohong kepadanya dan berkata bahwa dia pergi ke rumah yuri.

Saat ini minju sedang berada di dalam taxi yang mengikuti mobil ayahnya dari kejauhan. Hingga pada akhirnya ayah minju berhenti di salah satu rumah sederhana tanpa pagar dan memarkirkan mobilnya di depan rumah tersebut.

Taxi yang di naiki minjupun berhenti agak jauh dari mobil ayah minju. Minju memperhatikan mobil ayahnya dari dalam taxi. Saat ayahnya sudah turun, dia melihat seorang wanita seusia ibunya keluar dari dalam rumah dan menyambutnya dengan senyuman yang mengembang di wajahnya. Minju yang melihat menjadi semakin curiga dengan tingkah laku ayahnya itu. Saat ayahnya mulai masuk ke dalam rumah wanita tersebut, minju-pun turun dari taxi setelah membayar taxinya.

Minju berjalan mengendap-endap menuju rumah tersebut. Saat akan sampai kedepan pintu, minju terkaget dengan datangnya lelaki yang datang dari arah sebaliknya dari minju. Sama sepertinya, lelaki tersebut berjalan dengan sedikit mengendap dan ketika lelaki tersebut melihat minju dia juga sama kagetnya dengan minju.






















"Minju?!"






















"chaewon?!"






















"Siapa di luar?"

Minju yang panik-pun langsung menarik tangan moe untuk bersembunyi di balik tembok samping rumah tersebut.

Minju sedikit mengintip dan melihat wanita tadi keluar sambil melihat-lihat ke kiri dan kanan memastikan ada orang atau tidak.

"Aku tadi kaya dengar suaranya chaewon, tapi kemana yah itu anak?" Ucap wanita itu.

"Kamu salah denger kali, mungkin dianya lagi diluar kali" Kali ini papahnya minju yang ngomong.

"Padahal kalo dia udah pulang mau aku kenalin ke calon guru pianonya"

"Kan nanti pas udah mulai belajarnya bisa kenalan" Wanita itupun hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.

Lalu merekapun masuk kembali kedalam rumah tersebut.

Minju yang mendengarnya sedikit bernafas lega, karena dia pikir ayahnya pergi bukan untuk urusan pekerjaan.

"Ehem"

Minju tidak sadar kalo sedari tadi tangannya masih menggenggam pergelangan tangan chaewon. Minju-pun melihat ke sampingnya dengan tatapan penuh tanya. Sedangkan haewon hanya memandang wajah minju dan tangannya bergantian. Minju-pun refleks melihat kebawah, dan otomatis dia menghempaskan tangan milik chaewon.

"Ehehe maaf.... chae" Minju terkekeh lalu menunduk malu.

"Ga apa-apa kok" Chaewon-pun tersenyum sambil mengusap pergelangan tangannya.

"Bagaimana kalau kita makan siang bersama sambil aku jelaskan sesuatu, karna sepertinya aku melihat sebuah kesalah pahaman disini" Minju-pun hanya menjawabnya dengan anggukan kepala sambil tersenyum manis kearah chaewon. Chaewon yang mendapat lampu hijaupun langsung tersenyum senang.

Blue White (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang