Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka telah sampai di sekolah, namun sayang pintu gerbangnya sudah tertutup rapat.
"Yaahkan terlambat deh". Yujin berhenti 10 meter di depan pintu gerbang yang sudah tertutup rapat itu.
"Huft.. Haduh capenya. Lu kok larinya cepet banget sih jin?". Minju yang baru saja sampai, langsung ditarik lagi oleh yujin yang mengabaikan pertanyaan minju.
"Eh? Belum juga nafas woy!"
"Udah jangan berisik, yang ada kalo kita keliatan sama guru yang lagi piket bisa-bisa di hukum". Yujin menarik tangan minju untuk mengikutinya.
"Ya! Pelan-palan dong jin".
"Gak ada kata pelan-pelan. Sekarang kita udah telat".
Minju yang di tarik hanya bisa pasrah saja dengan yujin yang entah akan membawanya kemana. Merekapun berhenti di samping tembok gerbang sekolahnya yang terlihat sangat sepi. Yujin-pun melepaskan tangannya dari pergelangan tangan minju, lalu berjongkok di samping tembok gerbang sekolahnya yang cukup tinggi.
"Ayo naik. " Yujin memandang minju yang sedari tadi hanya diam dan menatapnya dengan kesal dan bingung.
"tunggu-tunggu. Maksudnya gue di suruh naik ke punggung lu terus manjat gerbang tembok itu gitu?!" Minju menunjuk tembok tinggi di sebelahnya. Dengan santainya yujin mengangguk dan menunjukan muka tanpa bersalahnya. Minju terlihat menimbang-nimbang saran dari yujin.
Kalo gue engga ngikutin kata ini anak, tamat sudah riwayatku. Tapi kalo gue naik ke punggungnya, riwayatku terselamatkan, Tapi nanti yang ada ni bocah malah ngambil kesempatan dalam kesempitan buat ngintip dalemanku. Ya walaupun aku pake celana pendek lagi di dalemnya, tapikan otak cowo mana ada yang tau. -Batin minju.
"Udah gak usah khawatir, gue gak mesum kaya yang lu kira kok. Udah buru naik, sebelum pelajaran pertama dimulai." Seperti bisa membaca fikiran orang, yujin menjawab semua pertanyaan yang minju simpan di dalam otaknya tadi.
"Ck! Yaudah deh, tapi awas yah kalo ngintip" Minju menunjuk wajah yujin sebagai peringatan dan yujin hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
Akhirnya minju-pun menurut dengan kata-kata yujin. minju-pun mulai menaiki punggung lebar milik yujin. Saat minju sudah menaiki punggung yujin, barulah yujin mulai bangkit berdiri agar minju mudah untuk naik ke gerbang sekolahnya.
"Naikin badan lu jin, kaki gue ga nyampe nih". Yujin sudah keberatan itupun hanya bisa menurut, dan mulai menaikan sedikit lagi badannya dengan cara berjinjit. Dengan susah payah, minju berusaha meraih puncak dari tembok gerbang sekolah lalu mulai menaiki tembok tersebut.
"Udah belum?". Yujin yang tidak sabar, tadinya mau melihat situasi diatas. Tapi tangan minju dengan cepat memukul pelan kepalanya agar tidak menengok keatas.
"Jangan ngintip".
Akhirnya minju bisa menaiki puncak tembok pagar sekolahnya. Saat hendak turun ke bawah, minju melihat orang asing yang tidak menggunakan seragam sekolah dan tidak ia kenal sedang memegang sebatang rokok. Secara bersamaan, orang asing tersebut melihat kearah minju dengan sedikit shock dan akhirnya menjatuhkan rokoknya yang tadi berada di mulutnya.