*kringkringkring*
Deringan jam weaker terdengar sangat nyaring sehingga membuat sang pemiliknya benar benar kesal bukan main. Akhirnya laki laki itu membuka mata dengan sangat berat kemudian bergegas kekamar mandi, memakai seragam, setelah dirasa puas Delta turun ke bawah untuk menemui adiknya Dhea.~taptap
"Abang Eta matan baleng Ea ya"ucap Dhea.
"Maaf, tapi abang buru buru Dhea jadi nggak sempet makan bareng Dhea" ucap Delta dengan suara lembutnya.
"Ih ya uda abang ati ati ya"ucap Dhea sedih.
"Iya Dhea, ya udah abang berangkat dulu ya"kata Delta sambil menyium pipi adik perempuannya itu.Baru 5 langkah berjalan, suara Ayah angkatnya terdengar menginstrupsi.
"Mau sampai kapan Delta sikap kamu kaya gini?"Ucap Tristan Ayah angkat Delta.
"Saya ini ayah kamu"lanjutnya.
Delta benar benar tidak perduli dengan omongan orang tersebut, ia terus saja meneruskan langkahnya sampai di ambang pintu, tanpa menoleh ia berucap
"Ayah saya cuma satu, dan itu bukan anda" cerca Delta
Ucapan Delta benar benar menohok hati Mila Ibu Delta dan Tristan tentunya.Delta menaiki motornya lalu memakai helm nya, tanpa babibu lagi ia mengegas motor menuju sekolahnya.
*Delta Pov*
"Muka lo kenapa Ta? Kok kaya nggak ada manis manisnya?"Tanya Izra.
"Ya iyalah, yang ada manis manisnya kan cuma le mineral"Ucap Putra enteng.
"Nggak papa" Jawab Delta.
"Beneran?"Tanya Zidan.
"Hm"jawab Delta, karena benar benar moodnya sedang tidak baik hari ini.*Asya Pov*
"Dek kayaknya lo tadi buat bekel deh, mau buat siapa?"Tanya Arsya.
"Buat pacarnya lah"Celetuk Exel, sahabat Arsya.
"Emang lo Ar jomblo karaten"jawab Michael menyindir Arsya.
"Gue tanya sama Asya"ketus Arsya.
"sante dong Ar, ngegas mulu dari tadi" jawab Michael.
"Udah gitu pake urat lagi kalau ngomong, udah kek bakso aja"Tambah Exel.
"Serah lo berdua"jawab Arsya.
Asyapun mencoba untuk menengahi.
"Bekal yang tadi itu buat seseorang kak, nanti Asya ceritain dirumah deh, ya udah Asya duluan ya semua, byee" Jawab AsyaDikelas
"Yumna anter ke kelasnya Kak Delta dong" ucap Asya.
"Kuy lah"ucap Yumna.
"Ya udah yuk."ucap Asya sambil menarik tangan Yumna.
"Qilla Tasya ikut kita yuk"ajak Asya.
"Kemana Sya?"Tanya Tasya.
"Ke kelas doinya"jawab Yumna santai.
"Seriusan? Emang siapa doinya Asya?"Tanya Qilla girang.
"Kak Delta"Ucap Yumna.
"What seriously?"pekik Tasya.
"Dua rius malah"jawab Yumna.
"Ehm ehm ya udah deh kuy lah"Ucap Tasya.*Author Pov*
Asya cs sampai dikelas XI Ipa 1, ya bener kelas Delta Dkk.Qilla yang memang tidak sabaran langsung saja nyelonong masuk dengan pd nya diikuti Asya, Yumna dan Tasya.
"Kak Delta"panggil Asya lirih.
"Iya, kenapa Sya?"tanya Delta.
"Sama Aisyah aja suaranya lembut"cibir Izra.
"Apaan sih lo ganti ganti nama sahabat gue, kenal juga enggak"ucap Qilla.
"Ya udah kenalan yuk"ucap Izra.
"Apaan si nggak jelas"jawab Qilla.
"Rahmatirani Asyqilla Brahma"ucap Izra lirih.
"Lo lihat apaan hah? Mata lo bener bener jelalatan tau nggak?"ucap Qilla sambil melotot.
"Sante dong Tirani gue kan cuma mau tau nama lo aja, nggak ada niatan lain kok beneran"Jawab Izra.
"Tirani Tirani Your head, nama gue Qilla ya"ucap Qilla sambil menyingkirkan rambutnya ke belakang pundak.
"Nah ngomong gitu kek dari tadi, nama gue Izra"ucap Izra
"Apa Izra?pasti kepanjangannya Izrael ya?"ucap Qilla
Sontak mereka tertawa mendengar perdebatan antara Izra dan Qilla.
"Sembarangan lo, palingan juga nama lo tadinya gilla terus malah terjadi kesalahan penulisan makanya jadi Qilla"ucap Izra sambil memeletkan lidahnya.
Sontak Qilla mendelik mendengar kata yang terlontar dari mulut orang yang didepannya itu.
"Ih dasar Izrael ngeselin banget sih lo"Jawab Qilla sambil memukul lengan Izra.
Delta yang melihat itupun lama lama merasa jengah, akhirnya ia menarik Asya untuk pergi ke taman belakang sekolah yang suasananya memang sepi.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESYA
Teen FictionAda alasan mengapa hati diciptakan buta, yaitu karena jatuh cinta tidak perlu melihat penampilan ~ Asya Tidak perduli seberapapun kekuranganmu, karena aku berdiri disini sebagai pelengkapmu ~ Delta ******************************** Aldina Arasyani...