Kebetulan Delta diusir dari kelas, lagipula dari pagi perut Delta memang keroncongan? Beruntung bukan? Jadi dia bisa bebas memberi makan cacing cacing yang ada diperutnya.Ia pun berjalan menuju kantin dan duduk di bangku paling pojok.
"Bu Sri bakso sama es jeruk satu."ucap Delta
"Siap Den Bagus."jawabnya sambil mengedipkan sebelah matanya, yang membuat Delta risih.
"Lo ngapain disini?" Tanya Zidan sahabat Delta.
"Lo juga ngapain?" Tanya Delta balik
"Gue telat."Ucap Zidan datar sambil duduk disebelah Delta.
Di pintu kantin nampak dua perempuan yang berjalan menuju arah mereka.
"Sumpah sumpah itu kak Delta my future husband kan?"ucap Yumna sambil berbisik.
"Hmm, udah deh kita duduk disini aja ya".ucap Asya
"No lah, gimana gue bisa ada kemajuan kalau gue nggak deketin dia"ucap Yumna.
"Tapi aku maluu tauu"ucap Asya.
"Nggak papa keles kan elo kenal"jawab Yumna.
Mereka pun sampai di bangku tempat Delta dan Zidan duduk.
"Emm kak kita boleh gabung?" Tanya Asya hati hati.
"Hmmm" jawab Delta
"Nama gue Zidan Nawaghazi Alwari, lo bisa panggil gue Zidan."Ucap Zidan sambil mengulurkan tangannya di depan Asya.
"Nama aku Aldina Arasyani Roberto, kakak bisa panggil asya"jawab asya tersenyum sambil menerima uluran tangan Zidan.
"Eehhhhhhmmm" dehem Yuma dan Delta kompak karena mereka Asya dan Zidan malah saling berpandangan dan tidak segera melepaskan tangan mereka.
Secara spontan mereka melepaskan tangan mereka, dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena merasa malu sekaligus canggung.
"Em aku pesen makanan dulu ya kak" ucap Asya sambil menarik tangan Yumna.
"Kak Zidan nggak kalah ganteng ya Sya sama kak Delta iya kan?" Tanya Yumna.
"Serah lo"jawab Asya sambil memutar bola matanya malas, karena temannya yang satu ini memang senang sekali memuji cogan.
Asya dan Yumna pun kembali duduk dibangkunya membawa pesanan mereka masing masing.
"Kalian jamkos?"tanya yumna.
"Nggak"jawab mereka kompak.
"Terus?"tanya Yuma kembali.
"Bolos"jawab Delta.
"Telat"jawab Zidan.
Asya masa bodoh, ia menggengam sendoknya dan mulai memakan karena dari tadi perutnya memang sangat kelaparan.
"Kamu bolos Sya?" Tanya Zidan pada Asya.
Delta mengerutkan keningnya, pasalnya Zidan itu memang terkenal dingin juga seperti dirinya, tetapi apa yang baru saja ia ucapkan sekarang?kamu? Rasanya anehh saja mendengar kata itu dilontarkan oleh Zidan.
"Enggak kak Jamkos"Jawab Asya sambil tersenyum. Asya tidak menyadari bahwa ada noda di dekat mulutnya.
Delta dan Zidan yang melihat itupun sontak memberikan tisu kepada Asya.
Asya dibuat bingung oleh keduanya,akhirnya Asya mengambil tisu sendiri lalu menarik tangan Yumna untuk meninggalkan kantin karena suasana yang cukup canggung tadi.
"Kita pergi dulu ya kak udah mau bel, bye"ucap Asya sambil berjalan meninggalkan kantin.
"Cie cie yang tadi mau dikasih sama 2 cogannn"goda Yumna.
"Kamu apaan si Na? Alay deh"jawab Asya.
"Aduhh tau gitu mah aku tadi niat belepotan makannya."
"Gaje ih kamu, udah ah aku mau ke perpus dulu ya, ikut nggak?"tanya Asya. Pasalnya sahabatnya ini memang sangat anti dengan perpustakaan, karena kata Yuma tempat itu terkutuk yang bisanya membuat orang yang masuk merasakan jenuh dan bosan.
"OMG helooww? Lo ngajak gue ke tempat terkutuk itu? No gue nggak mauuu"jawab Yumna.
"Ya udah deh aku pergi duluan ya bye"
Ucap Asya sambil berjalan menuju ke perpustakaan Sma Cendrawasih.
*Perpus*
Asya mengambil novel yang ia sukai. Ia duduk di bangku perpus paling pojok, ia pun membuka dan membaca novel tersebut sampai matanya terlelap karena tidak kuat lagi menahan rasa kantuk yang menyerangnya.
Delta masuk ke perpus untuk membaca buku karena waktu bel masih tersisa 30 menit. Ia tidak sengaja melihat seorang gadis yang membaca buku terbalik, Delta rasanya ingin tertawa melihat orang tersebut, apakah orang itu waras? Apa orang tersebut sangat cerdas sampai membaca tulisan yang terbalik? Ah rasanya tidak mungkin mengingat jarak bukunya sangat dekat dengan mata dia, Deltapun mengambil hp dari sakunya lalu memotret kejadian itu sambil menarik sudut bibirnya, ia pun berjalan menuju gadis tersebut.
"Lo waras?"tanya Delta sambil menyingkirkan buku yang menutupi wajah gadis tersebut, ia tersenyum melihat Asya yang sangat polos dan imut menurutnya saat ia sedang tidur. Delta pun kembali memfoto wajah Asya.
"Bangun" ucap Delta sambil mengguncangkan bahu Asya.
"Bangguuunnnn"ucap Delta lagi dengan keras, tetapi tidak ada tanda tanda pergerakan sama sekali yang membuat Delta geram.
"Bangun kebakaran"ucap Delta tepat di telinga Asya
"Apa? Kebakaran? Dimana? Tolong selametin Asya, Asya takut"ucap Asya sambil berdiri panik.
Delta yang melihat itupun tertawa karena lucu melihat ekspresi Asya yang menurutnya sangat menggemaskan saat panik.
Asya yang melihat itu sangat gondok melihat tawa Delta yang terdengar benar benar mengejek, benar benar minta ditampol batin Asya.
"Ih kakak ngeselin banget" ucap Asya sambil memukul lengan Delta.
"Abisnya lo lucu banget"cengir Delta.
"Ngapain cengar cengir, nggak lucu tau" ucap Asya sambil memajukan bibirnya.
Delta terkekeh melihat raut wajah Asya yang sedang kesal.
"Ya udah gue minta maaf deh"ucap delta.
"Karena Asya baik hati dan tidak sombong jadi Asya mau maafin kak Delta."Ucap Asya sambil tersenyum.
Jantung delta berdetak sangat cepat melihat senyum Asya, apakah ia punya riwayat penyakit jantung? Apakah ia harus menemui dokter besok untuk konsultasi? Ah alay batin Delta.
~~tettt~~
"Udah bel mending kita masuk kelas" ucap delta sambil menarik tangan asya.
Asya tersenyum melihat tangannya yang digenggam oleh Delta, apa ini mimpi? Kalau iya tolong jangan bangunkan Asya, batinnya.
Asya tidak sadar bahwa mereka sudah sampai di depan kelasnya. Ia masih senyam senyum sambil melamun, Delta yang melihat itu bergidik ngeri, apakah gadis didepannya ini tiba tiba kerasukan? Ah rasanya tidak mungkin.
"Udah sampai masuk sana" ucap delta sambil menonyor dahi Asya hingga membuat Asya tersadar dari lamunannya.
"Aduhh mau dong bang di gandeng tangannya sampai ke kelas"Ucap Izra sahabat Delta.
"Iya dong terus di elus elus jidatnya" timpal Putra
"Serasa dunia milik sendiri deh"ucap Izra lagi.
"Yang lain cuma ngontrak"jawab Putra lagi.
Asya tersenyum melihat celetuk celetukan dari sahabat Delta.
"Berisik, ngapain lo berdua disini"ketus Delta.
"Kita kan cari babang Delta"ucap Izra.
" aku masuk ke kelas dulu ya kak" ucap Asya
"Hm" jawab delta
Delta pun berjalan menuju kelasnya, kelas XI Ipa 1 bersama dengan kedua sahabatnya.
*tettt*
Bel pulang berbunyi dengan lantangnya, surga dunia bagi murid murid SMA Cendrawasih.
Asya dan ketiga temannya berniat shalat ashar jamaah dulu sebelum pulang kerumahnya, begitu pula dengan Delta Cs.
Setelah shalat Ashar mereka berjalan menuju gerbang untuk pulang.
"TING" Asya melihat hp nya yang berbunyi, menandakan bahwa ada chat yang masuk.
Abang tertamvan😙
Dek lo pulang sendiri dulu ya, soalnya gue ada rapat dulu
Ih kok gitu? Terus Asya
pulang bareng siapa?
Maaf maaf, lo mau gue pesenin gojek?
Nggak usah, Asya bisa
pulang SENDIRI!
Sante dek jangan ngegas.nanti pulang sekolah gue beliin coklat deh, jangan marah ya?
Beneran kan? Beliin 10
ya? Enggak jadi marah
wis suer✌
Lo niat buat gue bangkrut seketika dek?jahat banget luu
Ya udah deh 2 aja.
Oke fix.
Asya tersenyum lalu kembali memasukkan hp nya kedalam sakunya.
"Sya lo pulang bareng siapa?"tanya Qilla.
"Apa mau bareng gue sya?" Tanya Tasya.
"Eh nggak usah kalian duluan aja."jawab Asya.
"Beneran nih nggak papa?" Tanya Yumna.
"Iya" jawab Asya sambil tersenyum.
"Ya udah kita duluan ya, byee"ucap mereka kompak.
"Bye" jawab asya sambil melambaikan tangannya.
"Lo belum pulang?" Tanya Delta.
"Belum, kak Delta belum pulang juga?"
"Kalau udah gue nggak mungkin disini kali sya"jawab Delta.
"Hehe iya ya"
"Lo pulang bareng siapa?" Tanya Delta.
"Emm sendiri kayaknya."
"Ya udah bareng gue aja, gue nggak menerima penolakan" Tekan Delta sambil memakaikan helm di kepala Asya.
Asya hanya menurut lalu duduk dijok belakang sambil memegang tas Delta yang memang ada ditengah mereka.
Motor Delta pun melaju meninggalkan sekolahnya.
"Lo lucu"ucap Delta lirih
"Apa kak aku nggak denger suara kakak"jawab Asya
"Rumah lo yang mana?" Tanya Delta lebih keras.
"Kayaknya kak Delta nggak bicara itu deh" selidik Asya
"Sok tau"jawab Delta
"Rumah lo yang mana?" Tanya delta kembali.
"Itu yang gerbangnya warna biru kak"
Mereka pun sampai didepan rumah asya.
"Makasih ya kak" ucap asya tulus.
"Santai aja, ya udah gue balik duluan ya? Jawab Delta sambil mengacak poni Asya.
"Iya" jawab asya sambil mengerucutkan bibirnya.
Delta pun tersenyum.
"Nggak mampir dulu?tanya Asya.
"Besok besok, sekarang udah sore soalnya"
"Ya udah hati hati yaa" jawab asya.
"Oke"
Setelah itu Delta mengegas motornya untuk pergi kembali ke rumahnya.
"Kayanya nanti malam aku bakal mimpi indah" batin Asya sambil tersenyum.
Asya pun masuk ke dalam rumanya.
"Assalamualaikum"
"Waalaikum salam, tadi siapa sya yang nganter kamu?"tanya Hesti ibu Asya.
"Temen ma"jawab Asya.
"Ganteng ya" goda Hesti.
"Enggak b aja." Jawab Asya.
"Kayaknya cocok deh jadi menantu mama."Godanya lagi.
"Ih mama apaan si? Udah ah Asya ke atas dulu ya ma, capek mau istirahat" ucap Asya.
"Ya udah, habis itu makan ya?" Jawab Hesti
"Ayay kapten" ucap Asya sambil hormat.
Hesti tersenyum melihat tingkah anak perempuannya itu.
Asya menaiki tangga lalu masuk ke dalam ruangan yang bernuansa pink itu, ya benar kamatnya.
"Ini ndoro pesanannya."ucap Asya sambil berbaring diatas kasur Asya.
"Ketuk pintu dulu dong kalau masuk." Ketus Asya
"Iyaiya maaf lupa"
"Iya deh nggak papa, makasih loo abangku tercinta" jawab Asya.
"Najissun,udah ah lo mandi dulu sana, bau asem tau nggak?"
"Ih Asya nggak pernah bau ya"
"Semerdeka lo aja, udah ah gue turun ke bawah duluan ya"jawab Asya.
"Siap bos" ucap Asya.
*jangan lupa vote,komen juga boleh gratis kok😆*
KAMU SEDANG MEMBACA
DESYA
Teen FictionAda alasan mengapa hati diciptakan buta, yaitu karena jatuh cinta tidak perlu melihat penampilan ~ Asya Tidak perduli seberapapun kekuranganmu, karena aku berdiri disini sebagai pelengkapmu ~ Delta ******************************** Aldina Arasyani...
