Aku ingin mencintaimu seperti butir butir hujan, yang rela menjatuhkan dirinya, hanya untuk membuat bumi tertawa.
~Rio Pradhitta Pratama.Asya turun dari taxi, kemudian berlari menuju gerbang sekolahnya dengan sangat tergesa gesa.
"Loh tumben Nak Asya telat?"Tanya Dika satpam SMA Cendrawasih."Iya pak, soalnya kesiangan bangunnya, hehe"Jawab Asya.
"Ya udah Bapak bukain gerbangnya,besok besok jangan sampai telat lagi ya Neng"Ucap Dika sambil membukakan gerbang.
"Iya pak terimakasih"Ucap Asya sambil masuk ke dalam SMA Cendrawasih.
"Heh lo kira ini sekolah nenek moyang lo apa?"Ucap Icha ketus.
"Eh maaf kak, terus Asya harus gimana?"Tanya Asya.
"Keliling lapangan 10 kali"Ucap Icha.
"Tapi Asya belum sarapan kak"ucap Asya sambil menunduk.
"Gue nggak perduli, namanya salah tetep harus dihukum ngerti lo?"Tegas Icha.
"Siap mengerti" Ucap Asya, kemudian ia berjalan menuju lapangan.
Rio berjalan menuju Ruang Osis untuk mengambil Handpone nya yang tertinggal disana, saat melewati lapangan tak sengaja ia melihat Asya yang sedang berlari.
Rio pun pergi ke kantin untuk membeli 2 air mineral untuk Asya karena wajah gadis itu benar benar menyerupai mayat hidup."Sya, kamu terlambat?"Tanya Rio sambil mensejajari langkah Asya.
"Mm iya Kak"Ucap Asya.
"Siapa yang hukum kamu?"Tanya Rio.
"Kak Icha"Ucap Asya sambil melihat Rio yang wajahnya pucat.
"Kak Rio sakit?" Tanya Asya.
"Enggak, gue nggak papa.Mending sekarang kita duduk dulu ya"Ucap Rio sambil menarik tangan Asya.
"Minum Sya, muka lo pucet banget"Ucap Rio.
"Iya, Makasih ya kak"ucap Asya sambil tersenyum.
"Sama sama"Jawab Rio.
"Kakak juga pucet banget, beneran nggakpapa?"Tanya Asya.
"I'am fine, trust me"Ucap Rio.
"Kakak nggak masuk kelas?" Tanya Asya.
"Enggak, soalnya Bu Tirta nggak masuk"ucap Rio.
"Bagus ya disuruh lari malah enak enakan minum"Sindir Icha.
"Gue yang nyuruh dia tadi, lagian Asya masih terlambat 1 kali kenapa langsung lo suruh lari?"Tanya Rio.
"Ya biar besok besok nggak ngulangin lagi."Ucap Icha.
"Udah kak Rio nggakpapa, Asya lari dulu ya, masih kurang 6 putaran"Ucap Asya.
"Lo bisa pingsan Sya kalau maksa lari"Ucap Rio.
"Enggak papa kak Asya harus menjalani hukuman karena melanggar peraturan"Ucap Asya lirih.
"Ya udah kalau gitu kita lari sama sama"Ucap Rio

KAMU SEDANG MEMBACA
DESYA
Teen FictionAda alasan mengapa hati diciptakan buta, yaitu karena jatuh cinta tidak perlu melihat penampilan ~ Asya Tidak perduli seberapapun kekuranganmu, karena aku berdiri disini sebagai pelengkapmu ~ Delta ******************************** Aldina Arasyani...