08

821 135 55
                                    

Dokter citra dan elena baru saja menyelesaikan sarapan mereka. Setelah membereskan peralatan makan, elena bergegas menuju kamarnya namun langkahnya terhenti. Dokter citra menghadangnya dan menyuruhnya duduk di sofa.

"ayo cerita.."

"cerita apa nih?" jawab elena pura pura tidak tahu.

Dokter citra langsung memicingkan mata, mengambil ancang-ancang siap untuk mencubit elena.

"eitts jangan dicubit dong ka... Iya nih aku cerita." seru elena kemudian memberengut.

"jadi.. Waktu itu ditawarin sama managernya rheon, yaudah deh aku terima karena salary nya lumayan...hihi" terang elena.

Dokter citra menautkan alis, dia mendekatkan posisi duduknya ke elena.

"beneran nih ngga ada alasan lain.?? Trus bukannya kamu pacaran ya sama pemilik cafe tempat kamu kerja? Sekarang jadi ngga sering ketemu dong sama pemilik cafe itu?"
Dokter citra memberondong elena dengan pertanyaannya yg penuh selidik.

"Ngga kak..!!" jawab elena lantang, tak terima dengan ucapan kakak sepupunya.

"pertanyaannya banyak el, jawabnya singkat banget." seru dokter citra sebal.

"kita itu..cuma sebatas rekan kerja aja kakakku yang jutek." terang elena yang kemudian memeluk gemas kakak sepupunya. Dokter citra mengulas senyum kemudian mengeratkan pelukan, tak kalah gemas dengan perlakuan adik sepupunya itu.

"udah ya ka, aku mau mandi." ucap elena sembari melepaskan pelukannya.

"yaudah sana.. Awas aja ya kalau sampai kamu ketauan nyembunyiin sesuatu dari aku." ancam dokter citra membuat yang membuat elena semakin merasa bersalah.

'maafin aku ya ka.' ucapnya dalam hati.

Selesai mandi dan berpakaian, elena mengecek ponselnya. Ada pesan masuk dari rheon, elena langsung melihat isi pesannya.

Rheon
El.. Siap siap sekarang.

Elena hanya berdecak kemudian menaruh kembali ponsel di atas nakas.

Tidak lama ponselnya bergetar sekali, ada pesan masuk. Elena yang sudah berjalan ke luar kamar mengacuhkannya.

"duduk rhe, saya panggilin elena dulu ya." Ujar dokter citra kepada rheon.

"makasih dok.." jawab rheon kemudian duduk.

"ehh... Ini dia orangnya. Ngapain diem disitu." seru dokter citra yang melihat elena hanya diam berdiri di jalan antara kamarnya dan ruang tengah.

"rheon ngapain kesini ka?" tanya elena setengah berbisik.

"gimana sih, kan kamu assistennya. Harusnya udah tau dong." jawab dokter citra meledek sambil menepuk pundak elena lalu berlalu menuju kamarnya.

"isshhh.." elena mendengus kemudian melangkah malas menghampiri rheon.

"hari ini ada kegiatan apa? ." seru elena begitu sampai di ruang tengah.

"ngga baca chat?" ucap rheon malah balik bertanya.

Elena memutar bola matanya kemudian menatap sinis ke arah lelaki didepannya itu.
"kamu cuma bilang siap siap, ngga bilang kegiatan apa."

"hemm.. Ada lagi chatnya, ngga dibaca ya." ucap rheon pelan namun terlihat menahan kesal. Kali ini ia harus mengerem ucapannya karna ada dokter citra.

"yaudah.. Aku ambil tas dulu." elena meninggalkan rheon ke kamar untuk mengambil tas dan ponselnya.

Setelahnya elena dan rheon berpamitan dengan dokter citra kemudian mereka pergi menuju studio pemotretan yg lokasinya masih berada di pusat kota.

Sesampainya di lokasi pemotretan. Beberapa kru sudah ada disana dan menata studio sesuai dengan kebutuhan film terbaru rheon.
Elena dan rheon menyapa semua orang yang ada disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love RingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang