9 : Relieved (2)

186 23 0
                                    


Klub radio yang ada disekolah ini bukan siaran asal-asalan. Mereka akan dituntun untuk menjadi penyiar profesional nantinya. Ada guru dan pelatih yang membimbingnya dan bahkan sebulan sekali mereka akan diberi pengarahan oleh beberapa penyiar radio berpengalaman. Tentang bagaimana cara menulis narasi yang bagus, mengatur backsound yang sesuai dan mengatur nada bicara yang tepat.

Tidak bisa sembarang, karena radio berpusat pada suara. Kau harus bisa mengatur nada bicaramu agar si pendengar dapat menyimak apa yang kau katakan sampai akhir.

Makanya, Aila selalu jengkel saat ada orang yang meremehkan siaran mereka. Karena hal ini pun bukan hal yang mudah untuk mereka.

Sekarang yang terpenting Aila amat sangat berterimakasih pada Seungkwan yang dengan senang hati mau meladeninya selama kurang lebih tiga puluh menit ini dengan syarat tidak bertanya seputar konsep comeback mereka dan gadis itu memang tidak ingin tau. Apa bagusnya jika spoiler sudah bertebaran dimana-mana.

Tidak juga, Aila suka Kwon Spo.

Berkat Seungkwan juga, gadis itu akhirnya terhindar dari amarah Heekyung eonnie selaku penanggung jawab klub radio ini.

Sambil bertopang dagu gadis itu mendengarkan Seungkwan menyanyikan lagu grupnya, Love Letter. Suara pemuda satu ini benar benar menenangkan hati. Rasanya dirinya ingin mengganti semua alarm dan nada dering handphonenya dengan suara Seungkwan hari ini.

Gadis itu menggelengkan kepalanya cepat menghilangkan segala pikiran yang tadi bergumul dikepalanya.

Tidak boleh, itu sama saja selingkuh.

Kenapa selingkuh? Memangnya mereka apa? Haha. Aila tertawa miris dalam hati. Sadar diri, please.

Ditatapnya Seungkwan seraya berpikir, gadis itu sungguh ingin menanyakan sesuatu perihal salah satu membernya. Tapi akhirnya diurungkan karena ia merasa tidak adil pada fans yang lain. Lain kali saja. Tidak apa masih ada banyak lain kali.

Mulut Aila kemudian pelan-pelan ikut bercuap-cuap mengikuti lirik lagu. Setelah lagu selesai gadis itu lantas bertepuk tangan dengan semangat.

"Yeoksi main vocal. Woahhh.. aku benar-benar terhanyut oleh suaramu, Seungkwan-ssi," puji Aila dibalik microphone.

"Ei... Gamsahamida," balas Seungkwan malu-malu.

Gadis itu ikut tersenyum, matanya kemudian menangkap kode dari Jia yang menandakan waktu siaran telah habis.

Aila mengangguk, kemudian mulai berbicara kembali, "Yeorobun! Ah sayang sekali waktu kita sudah habis rupanya.." kata Aila kemudian menatap kearah Seungkwan, "walaupun begitu aku sangat berterimakasih pada Seungkwan-ssi yang bersedia menemani kita siang ini."

"Ah ne.. Aila-ssi," balas pemuda itu, "Aku juga senang bisa menjadi bintang tamu hari ini, sangat senang rasanya bisa berbagi pengalaman dan menghibur kalian semua."

Aila mengangguk, "A.. ne ne.. yeorobun, untuk lagu terakhir.." Aila menggantungkan kalimatnya, "Kali ini Seungkwan-ssi yang memilihkan lagunya, katanya lagu ini adalah lagu yang didengarkannya setiap malam sebelum tidur. Terimakasih telah mendengarkan siaran kami hari ini, semoga hari-hari kalian selalu dipenuhi dengan kebahagiaan. Aila.."

"Seungkwan," sahut pemuda itu.

".....sampai ketemu besok," kata mereka berbarengan diikuti lagu request Seungkwan yang mulai mengalun.

Aila melepas headphone yang menempel dikepalanya. Disebrang, Jia dan Sooyeon tengah bertepuk tangan heboh. Aila tersenyum kearah Seungkwan yang sekarang tengah merapihkan rambutnya, "Gomawoyo Seungkwan-ssi, aku tidak tau bagaimana jadinya aku kalau tidak ada kau."

"Eii...aniyeyo. Aku juga merasa senang bisa membantumu hari ini," balas Seungkwan.

Aila meregangkan tangannya, "Ah gibuni johayooo!" teriak gadis itu senang. Senyum lebar masih senantiasa terukir dibibirnya.

Melihat itu lantas membuat Seungkwan tersenyum, entah kenapa gadis ini memiliki aura yang terasa berbeda dari yang lain. Seungkwan merasa sangat nyaman berada didekatnya.

Walaupun kesan awalnya pada Aila tidak terlalu bagus karena gadis ini sering menampilkan wajah jutek yang membuat orang segan untuk mendekatinya.

Seungkwan tidak menyangka bahwa aslinya gadis ini sangat berbeda dari dugaannya.

***

Setelah mengucapkan terimakasih sambil membungkuk berkali-kali, Seungkwan akhirnya keluar dari ruang siaran. Teriakan Sooyeon dan Jia makin menjadi jadi setelah pemuda itu meninggalkan mereka bertiga.

Akhirnya Aila menyadari betapa kerasnya Sooyeon menahan agar tidak berteriak sejak tadi seolah mereka baru pertama kali bertemu padahal Sooyeon sudah berkali-kali menemui Seungkwan disekolah atau di event.

Aila juga sama, gadis itu sangat gugup saat Seungkwan mulai masuk ruangan dan berbicara santai padanya. Ada rasa aneh yang menjalar didada. Berpura-pura tidak suka padahal suka, sepertinya akting gadis itu meningkat.

Jia bertepuk tangan heboh, "Ya. Yeoksi kau benar-benar keren hari ini," puji gadis itu.

"Benar. Walaupun aku tau kau tengah berusaha menahan diri untuk tidak bertanya tentangnya. Tapi kau benar-benar keren. Wahh.. bagaimana bisa suaramu sangat enak didengar," sahut Sooyeon.

Pujian kedua temannya yang saat tiba-tiba itu membuat alis Aila terangkat tinggi-tinggi. Rasanya aneh saja, tidak biasanya mereka bertingkah seperti ini.

"Kerja bagus. Dan untuk tidak bertanya, kau juga sangat bagus sekali," kata Jia.

Aila mengangguk, "Rasanya tidak adil pada fans yang lain apa ya..rasanya seperti menggunakan link untuk menerobos masuk. Tidak apa-apa, seperti ini lebih baik."

Sooyeon menepuk bahu Aila pelan, "Mwoya?? Jangan seperti ini, akan ajak kau datang ke fansign kali ini. Agar kau bisa melihatnya dengan mata kepalamu sendiri betapa menakjubkannya Kwon Hoshi."

"Kalau sebegitu menakjubkannya kenapa kau menyukai Kim Mingyu?" tanya Aila.

"Ahh..Mingyu punya ruang tersendiri. Tidak ada yang bisa menerobos, tidak akan ada yang berhasil. Aku jamin."

"Ne ne.. tapi sebaiknya kau urusi saja siaranmu dulu, berbahaya jika itu gagal lagi," sahut Jia yang dihadiahi oleh plototan Sooyeon.

Kepala Dongmin tiba-tiba muncul dari balik pintu. "Aila...gaja bap meoggeo. Aku sudah belikan susu untukmu," kata pemuda itu membuat Aila refleks mengangguk.

"Eoh Dongmin-ah. Jamkkanman," katanya, kemudian beralih pada dua temannya, "Ya gaja!"

Ting!

Sooyeon langsung mengambil handphonenya diatas meja begitu mendengar sebuah notifikasi masuk, "Sabtu, jam 7 tepat. Hongdae," keningnya berkerut.

"Mwondae?" tanya Aila.

Gadis itu kemudian menyodorkan handphonenya pada kedua temannya. Kening Aila juga ikut berkerut setelah membacanya.

"Bukankah ini sebuah lokasi acara?" tanya Jia.

Tiba-tiba Sooyeon tersenyum kearah Aila, "Ayo..temui Kwon Hoshi!"

***

Tbc....

Vomentnya jangan lupa gengs ☺️

Capella [Hoshi, Bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang