"Seberkas bayangan hitam akan tetap menjadi bayangan jika cahaya semakin berpendar"
Kisah si bayangan hitam yang berusaha untuk tetap berdamai dengan cahaya yang pada hakikatnya membuat dirinya semakin kelam
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
If you wanna kiss me? I let you do it gently Please beware to my teeth
Silhouette ----------------
Sinar pagi sudah mengintip manis di ufuk timur. Sinar pagi yang indah dengan warna keemasan yang megah. Terbalut dengan udara segar dan dinginnya embun di dinding kaca. Pagi yang menyegarkan untuk jiwa yang kelelahan.
Taehyung tidak biasanya terbangun fajar buta begini. Jika bukan karena hatinya yang tidak tenang. Tidurnya nyeyak, tidak ada gangguan yang terasa menyebalkan. Hanya saja, ia terbangun lebih awal. Biasanya karena memang ada yang dipikirkan, alam bawah sadarnya menjadi tidak terkendali.
Dingin, itulah yang ia rasakan ketika membuka pintu balkon dan merentangkan kedua tangan. Menarik nafas dalam-dalam meraup udara segar banyak-banyak. Ah, rongga parunya teras sejuk seketika. Kedua matanya terasa jernih. Kantuk pun hilang tanpa bekas.
“Mau kemana dia sepagi ini?”
Keningnya berkerut, matanya memicing tajam, memastikan jika dirinya tidak salah mengenali orang. Ia terbangun jam lima lebih sepuluh menit. Satu jam lebih awal dari biasanya. Dan ini masih sangat pagi untuk orang beraktifitas diluar rumah.
Apartemennya terletak di lantai lima. Tidak begitu tinggi untuk sekedar mengenali orang yang berjalan dipelataran bawah. Dan yang tertangkap matanya adalah sosok bocah yang ia ketahui bernama Jeon Jungkook. Dilihat dari hoodie yang ia kenakan, Taehyung langsung bisa mengenalinya. Karena Hoodie itu tidak pernah ganti sejak hari pertama Jungkook tinggal bersamanya.
Tersadar sesuatu, jika Jungkook sudah dua hari ini berangkat pagi sekali. Semalam ingin ia tanyakan. Apa sebenarnya pekerjaan yang Jungkook dapatkan. Mengapa dia harus berangkat sepagi ini dan pulang larut malam. Dalam hitungan kasarnya, jika memang benar Jungkook bekerja lebih dari lima belas jam dalam sehari. Hei, bukan kah itu pelanggaran HAM.
Lagi-lagi pertanyaan dari rasa penasarannya tertahan. Keegoisan tingkat dewa yang menyebabkan penghalang antara dirinya dan Jungkook begitu besar. Memang ia mengakui tak pernah dirugikan secara fisik maupun materi semenjak Jungkook ada disini. Justru ia menjadi jarang memanggil house kipping. Kembali lagi karena seorang Kim Taehyung terlalu tinggi hati.
Bahkan dia tidak mencoba untuk berfikir. Bagaimana Jungkook bisa melakukan semuanya tanpa cela. Jungkook membantunya menata dan menjaga apartemennya. Kaleng bekas minumannya tempo hari pun raib sebelum sempat ia bersihkan. Siapalagi yang melakukan itu untuknya selain Jungkook.
Belum lagi kenyataan jika seharian anak itu ada diluar sana entah apa yang ia lakukan. Pergi pagi pulang larut malam, dan masih sempat membuatkan Taehyung sarapan. Keranjang pakaian kotor Taehyung selalu kosong tiap kali ia terbangun. Jungkook sudah mencucikan untuknya. Ya walaupun memakai mesin, tetap saja itu butuh waktu dan tenaga. Dirinya saja terkadang harus melaundy karena malas memencet tombol msin cuci sendiri.