Chapter 19 ( End )

13K 961 182
                                    

Soofy fo tyfo 😘

Adekk mau bubaayyy 👋👋👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adekk mau bubaayyy
👋👋👋










Silhouette
------------------------

Berkelakar tentang sebuah makna kehidupan tidak akan habis di bahas dengan ratusan kata. Beberapa orang membawa pikirannya masing-masing. Mereka berbeda pendapat dan saling berbaur satu sama lain. Memaknai hidup dengan sudut pandangnya sendiri.

Sama halnya dengan rasa sakit di dalam hati. Siapa manusia di dunia ini yang tidak pernah merasakan sakit hati. Mustahil jika memang ada. Karena pada dasarnya manusia itu hidup berbekal dengan akal dan perasaan.

Akal yang membuat mereka mampu bertahan hidup sampai ajal menjemput. Lalu perasaan yang membawa mereka bisa saling berbaur satu sama lain dalam sepenggal alur waktu. Begitulah harmonisasi yang mengalir dalam darah manusia.

Jika bahagia ada di sela-sela tawa mereka, maka tak bisa di pungkiri kesedihan pun ada di balik tangis. Sesungguhnya dasar hati manusia itu sangat polos dan suci. Sesungguhnya airmata yang mengalir karena rasa sakit adalah sifat manusia yang alami.

Beberapa diantaranya, lebih memilih melampiaskan rasa sakit dengan hal lain. Menjadikan orang lain merasakan sakit yang serupa misal. Maka terbentuklah sesuatu yang salah dari norma, yang kemudian mereka sebut dendam.

"Apa? Polisi menggeledah rumah Kim juga akhirnya?"

Park Junhoo, duduk bersila kaki di sebuah ruangan dalam gedung The Mighty Kim. Mulai beberapa hari yang lalu, semenjak prahara yang membara. Membakar ketenangan dan kedamaian banyak orang dengan berita menggemparkan. Park Junhoo mulai tersenyum puas dengan hasil dari kesabarannya.

"Kim Taehyung ditetapkan sebagai tersangka kematian Jungkook,"

"Begitulah seharusnya happy ending terjadi, bukan?"

"Tuan Park semua persiapan proyek dermaga anda sudah selesai, tinggal pengerjaannya, kontraktor dan material sudah beres,"

"Lakukan saja segera, aku ingin menikmati sejenak udara hari ini,"

"Baik Tuan,"

Orang kepercayaannya undur diri, dan Park Junhoo mulai tertawa kencang. Melampiaskan kemengannya yang ternyata jauh lebih mudah dari yang ia bayangkan. Bonus kematian Jungkook yang tidak ia sengaja, menjadikan jalannya ternyata lebih mulus.

Dia sama sekali tidak ada pikiran untuk membunuh Jungkook secepat ini. Karena masih ada banyak hal yang harus Taehyung lakukan untuknya. Tapi rupanya dengan kematian Jungkook yang mendadak lalu menjadikan Taehyung kambing hitam, rasanya seperti memukul satu kucing tapi mati beserta tikusnya.

"Kim Taehyung, kau tidak akan bisa lari kemanapun sekarang,"

=====================

Rencana awal mereka jelas berantakan. Tidak berjalan sesuai dengan apa yang mereka perhitungkan. Tapi, tetap ada satu rencana cadangan yang akan selalu mendampingi rencana utama.

Silhouette ( Vkook / Brothership )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang