Chapter 10

8.7K 900 123
                                    

Sorry for typo 😘

Mama! Adekk sakit peyuutt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mama! Adekk sakit peyuutt


Silhouette
----------------






Mawar merah bermekaran di sepanjang ruas taman kecil halaman belakang rumah. Taman yang tak seberapa, tapi membawa kebahagiaan yang luar biasa. Hamparan tumbuhan mawar yang mekar sempurna, semerbak wanginya menentramkan jiwa.

Beberapa orang bercengkerama melingkar pada sebuah meja kaca bundar di beranda belakang rumah. Beberapa pekerja tengah sibuk menguras air dalam kolam dan membersihkannya. Dua orang tengah berkebun, merawat kelopak mawar yang baru saja mekar. Rumah ini punya banyak penghuni dimana delapan puluh persennya adalah asisten rumah tangga.

Suasana sangat riuh dimana yang paling muda diantara mereka menjadi pusat perhatian. Dia yang tadinya begitu kalem, manis dan amat tenang, berubah menjadi cerewet dan berlumut ricuh. Seluruh anggota keluarga sudah berkumpul termasuk yang tertua, Kim Daesung, Kakek mereka. Tak ada yang tak antusias memperhatikan Jungkook bercerita walaupun Nana sudah menyumpal mulutnya dengan potongan roti bakar selai strawberry manis.

Semua itu berawal dari sang Kakek yang bertanya, bagaimana dirimu selama hidup dengan Jeon Myunghee di Busan. Lantas tanpa jeda lagi, tak ada yang mengeluarkan suara setelahnya kecuali hanya si kecil. Dari semua cerita yang Jungkook beberkan hanyalah indah dan penuh kedamaian. Tak tersirat secuil pun penderitaan yang Jeon Myunghee limpahkan padanya. Jungkook tumbuh dengan nuansa sederhana yang membahagiakan.

“Rumah kami bahkan tidak sebesar dapur disini, tapi rumah kami sangat nyaman dan hangat untuk di tinggali, Eomma juga punya kebun di belakang rumah tapi kebun itu hanya berisi tanaman obat tradisional yang ternyata banyak dicari orang-orang, Eomma akan melakukan apapun demi diriku, dia menyekolahkan ku di tempat yang sangat bagus, dia tidak ingin aku tertinggal pendidikan dengan anak-anak lainnya, meja makan kami selalu terhidang sup daging setiap malamnya, tapi aku tahu Eomma hanya memberikan itu untuk ku, dia akan berpura-pura sudah kenyang tapi setelah aku selesai makan dan masuk ke kamar untuk belajar saat itu ku tahu Eomma baru makan, sisa sup labu di mangkuk ku, aku tak ingin dia kecewa, aku menerima dengan senyuman semua yang dia berikan, tanpa Eomma tahu hatiku sakit melihatnya begitu bekerja keras, mendorongku untuk bisa menjadi salah satu siswa di Victory, lulus dengan nilai terbaik dan aku bisa menjadi apa yang ku mau lalu Eomma akan bahagia bersama ku, begitu seharusnya kan? Tapi Tuhan sangat menyayangi Eomma, Tuhan tidak ingin Eomma menderita terlalu lama, kanker darah merenggut dia untuk selamanya,”

Itu penggalan terakhir yang Jungkook ceritakan. Suasana menjadi hening seketika. Mereka menghentikan makan dan fokus pada Jungkook. Turut merasakan atmosfir kesedihan yang begitu kental. Nana menjadi cemburu, Nana tidak melakukan semua itu untuk si bungsu. Padahal dialah ibu yang sesungguhnya. Nana, mendadak menjadi iri dengan Myunghee untuk yang kesekian kali.

Silhouette ( Vkook / Brothership )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang