Chapter 3

1.5K 148 5
                                    

Cerita ini murni milik saya. Jadi kalian dilarang menjiplak, menyalin mempost atau meng-hak milik ff ini tanpa se-izin saya sebagai penulis. Tolong hargai saya sebagai penulis ff ini.

Disini saya hanya meminjam nama-nama anggota EXO sebagai imajinasi saya di ff ini.

Maafkan jika typo masih merajarela (?)😅

Happy reading kaka😘

Janganlupa klik bintangnya~~

.

.

.

Satu bulan telah berlalu semenjak Sehun berkenalan dengan guru dan murid baru di sekolahnya. Tak ada yang berubah dari kehidupannya sekarang ini. semuanya masih berjalan sebagaimana mestinya, yang berbeda hanya kedekatan Sehun dengan kakak beradik Wu.

Entah bagaimana mulanya, hanya saja mereka bertiga menjadi lebih akrab dari sebelumnya. Mungkin bukan karena faktor kesengajaan juga. Memang akhir-akhir ini Sehun sering kali berkunjung ke ruang UKS karena badannya yang semakin hari dirasa semakin mudah lelah.

Mungkin bekerja di sepulang sekolah sampai larut malam lah yang menjadi penyebabnya. Sepertinya anggota tubuhnya mulai memberontak dengan apa yang dikerjakannya sekarang. Jadi membuat badannya cepat lelah.

.

.

"Kau semakin akrab dengan kakak beradik Wu itu." sebuah pernyataan yang di lontarkan Jongin siang itu saat menemukannya di perpustakaan membuatnya heran.

"Mungkin karena aku sering menggunakan ruang UKS sebagai tempat tidur keduaku." Jawab Sehun simpel, tak mau memperpanjang hal yang menurutnya tidak penting. Apa salahnya dekat dengan guru dan siswa di sekolahmu sendiri? Itulah pemikiran Sehun yang mengganggap pertanyaan Jongin sebagai angin lalu tanpa menyadari nada kesal yang dilontarkan Jongin saat mengatakannya.

Namun tak menemukan tanggapan lain dari sahabatnya itu membuat Sehun heran, hingga ia menurunkan buku yang tengah dibacanya dan kemudian melihat Jongin yang ternyata tengah cemberut total.

"Wae?" tanya Sehun heran. Bukankah jawabnnya tadi tak ada satupun yang menyinggung Jongin? Kenapa sahabatnya ini terlihat kesal.

"Yah! Kau menyebalkan." Teriak Jongin. Dan...

Bugh..... buku bacaan yang tadi tengah Sehun baca melayang begitu saja mencium kepala Jongin.

"Yak....!"

"Tutup mulut mu Tuan Kim, kau tidak tahu peraturan utama di perpustakaan? Lagipula kenapa kau kesal padaku?"

"Aish, ini sakit sekali Sehun." Ringis Jongin, setelah mendapat geplakan sayang dari Sehun. "Ck kau tega sekali pada sahabatmu ini. aku hanya merasa akhir-akhir ini kau selalu sibuk dengan kedua bersaudara Wu itu. kau lebih sering menghabiskan waktumu dengan mereka daripada denganku." Adu Jongin mengangkat tangan Sehun dan mengarahkan pada bagian yang baru saja kena geplakan maut darinya.

Seakan mengerti, Sehun hanya mendengus pelan seraya mengusap-ngusap bagian yang baru saja kena timpukannya itu. Tapi agaknya Sehun pun menyadari jika akhir-akhir ini ia berduaan dengan Jongin. Kalau dia yang tidak sibuk dengan Wu bersaudara ya Jongin yang akan sibuk dengan Krystal.

"Jadi kau ingin bagaimana?" tanya Sehun bingung.

"Bagaimana kalau hari minggu nanti kita pergi. Sudah lama kita tidak kencan berdua kan? Lagipula hari minggu kau libur kerja. Bagaimana?" tanya Jongin antusias.

Sehun menaikkan sebelah alisnya sanksi. "Memangnya kau tidak ada rencana untuk keluar bersama yeojachingumu?"

"Tidak. Dia akan pergi dengan teman-temannya." Balas Jongin tak peduli.

THAT DAY (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang