Chapter 6

1.2K 138 18
                                    

Cerita ini murni milik saya. Jadi kalian dilarang menjiplak, menyalin mempost atau meng-hak milik ff ini tanpa se-izin saya sebagai penulis. Tolong hargai saya sebagai penulis ff ini.

Disini saya hanya meminjam nama-nama anggota EXO sebagai imajinasi saya di ff ini.

Maafkan jika typo masih merajarela (?)😅

Happy reading kaka😘

Jangan lupa klik bintangnya~~

.

.

Dengan sedikit gusar Sehun pergi ke sekolah, entah apa yang akan terjadi, hanya saja firasatnya mengatakan jika akan terjadi sesuatu yang buruk hari ini. dan ia yakin karena firasatnya itu jarang meleset.

Tadinya ia ingin bolos saja, toh tubuhnya pun masih terasa sakit akibat hukuman dari Appanya semalam. Namun ia juga tidak mau jika membolos akan menjadi alasan lain untuk Appanya menghukumnya.

Sehun yakin jika ia tak akan kuat jika terus menerus menerima hukuman itu. Apalagi dengan keadaan tubuhnya yang semakin hari semakin melemah.

"Ya! Oh Sehun!" teriakan menggema itu membuat Sehun sadar kembali dari acara melamunnya. Ia melihat jika teman hitamnya #ups# berlari dan menepuk punggungnya.

"Hey Jong..." jawab Sehun, sebisa mungkin menyembunyikan ringisan perihnya kala tepukan Jongin mengenai luka yang ada di punggungnya.

"Ya! Apa-apaan jawaban datar itu!" kesal Jongin. Bagaimana pun juga setelah memiliki yeojachingu dirinya jarang sekali berbicara dengan sahabat datarnya ini.

"Lalu? Apa aku harus berteriak heboh?" ujar Sehun kemudian. Lukanya kembali berdenyut perih. "Mana Krystal?" tanya nya kemudian saat tak melihat yeoja itu di samping Jongin.

"Oh, dia berangkat dengan temannya." Ucapnya tak peduli.

"Apa Krystal berbicara sesuatu padamu?"

"Tentang apa? Tapi sepertinya tidak. Ia tak membicarakan sesuatu yang penting. Memangnya kenapa? Kau tahu sesuatu?"

Sudah Sehun duga jika Krystal belum mengatakannya pada Jongin. Lalu apa yang harus Sehun lakukan? Apa ia harus mengatakannya? Bagaimana pun juga Jongin harus tahu bukan? Ia hanya tidak ingin Jongin dibohongi oleh yeojachingu nya sendiri. Apalagi dengan keadaannya saat ini....

"Ya Tuan Oh! Kau melamun eoh?" kesal Jongin. Yah bagaimana ia tidak kesal jika orang yang diajaknya bicara sedari tadi malah asyik melamun. Dan sepertinya namja di hadapannya ini tidak mendengarkan apapun yang ia katakan tadi.

"Ckckck suaramu itu Tuan Kim, bisakah volume nya diturunkan? Aku tidak mau harus pergi ke dokter THT untuk saat ini." dengus Sehun kaget.

Jongin hanya bisa memutar bola matanya malas dan beranjak dari sana. Bisa-bisa darah nya naik jika terus berada di dekat Sehun. Jadi lebih baik ia pergi menenangkan diri kemudian mendamprat teman temboknya itu nanti.

Sehun yang ditinggal sendiri hanya mampu menghela nafas pelan melihat kelakuan sahabatnya itu.

Sehun baru saja akan menyusul Jongin jika sudut matanya tidak melihat bayangan orang yang dikenalnya. Dengan penasaran ia pun menghampiri bayangan itu dan membuat hatinya marah seketika.

Di sana, apa yang telah ia lihat beberapa hari yang lalu terulang kembali. Dan dengan orang yang sama pula. Sebenarnya apa yang diceritakan Krystal itu benar? Kenapa saat melihatnya kini ia merasa jika yeoja itu pun menikmati apa yang dilakukan namja di hadapannya pada dirinya.

Sebenarnya apa hubungan mereka?

Menyembunyikan diri saat tautan bibir itu terpisah. Sehun berusaha keras untuk tidak langsung menampakan diri dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

THAT DAY (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang