Cerita ini murni milik saya. Jadi kalian dilarang menjiplak, menyalin mempost atau meng-hak milik ff ini tanpa se-izin saya sebagai penulis. Tolong hargai saya sebagai penulis ff ini.
Disini saya hanya meminjam nama-nama anggota EXO sebagai imajinasi saya di ff ini.
Maafkan jika typo masih merajarela (?)😅
Happy reading kaka😘
Jangan lupa klik bintangnya~~
And di chap ini ada sedikit galau dan mungkin sedikit hurt. Maybe your need tissu or pentungan (?)
Happy reading, jangan lupa vote lagi yah.......
Ngomong-ngomong ini 2 chap lagi sebelum ending loh..
.
.
Jongin menatap keluar jendela, dilapangan sana dia melihat Sehun (mantan) sahabatnya sedang dibully. Lihat saja tubuhnya sudah berlumuran tepung yang dilemparkan oleh para siswa dan siswi yang sekarang bergantian melempar air.
Selama sekian detik dua pasang mata itu saling menatap, memancarkan emosi yang berbeda. Kemarahan dan kesedihan.
Sudah hampir satu minggu pemandangan seperti ini Jongin lihat, namun tak sekalipun ada niatan untuk menghentikan semua perbuatan teman-temannya terhadap Sehun. Jongin hanya diam dan menunjukkan ekpresi datar ketika melihatnya.
Entah kemana perginya persahabatan yang mereka jalani selama ini. ataukah memang arti sahabat itu tidak bermakna sama sekali bagi kehidupan mereka. Jongin dan Sehun bagaikan orang asing saat ini tak sekalipun mereka bertegur sapa.
Sehun sendiri ingin meluruskan apa yang sebenarnya terjadi. Namun ia tak bisa melakukannya, Sehun belum mempunyai bukti akan apa yang sedang direncanakan Krystal pada Jongin. Lagipula ia juga tahu jika Jongin masih lah sangat marah dan benci padanya, dan apapun yang coba ia jelaskan tak akan pernah di dengar jika Jongin masih dalam keadaan emosi.
Bagi Sehun hidup dan juga hatinya sudah hancur saat ini. dulu ia masih bisa bertahan karena ia mempunyai sahabat yang merupakan orang yang ia cintai meskipun ia tahu jika sampai kapanpun perasaannya tidak mungkin terbalas.
Namun saat ini ia hanya hidup sendiri, benar-benar sendiri dengan segala kesakitan yang ia punya. Apakah dirinya bisa bertahan akan hidupnya??
.
.
Sehun, dengan sisa tenaganya ia melangkah gontai menuju kamarnya di lantai 2. Untuk hari ini ia hanya ingin mengistirahatkan tubuhnya. Hari ini merupakan hari yang panjang baginya.
Semua teman... ani, ia tak mempunyai teman satupun di sekolah itu. Semua siswa hari ini sangat senang sekali memukulnya, bahkan ia pun heran dengan guru-guru di sana. Mereka hanya menonton tanpa peduli atau memberhentikan penyiksaan yang dialaminya.
Sehun ingin sekali tidur dan berharap jika hari esok akan lebih baik dari hari ini, walaupun ia sendiri meragukannya. Namun ia tak mungkin bisa istirahat jika ia belum menyiapkan makan malam untuk Appanya.
Apakah Appa nya tahu jika Sehun di buly oleh siswa sekolah?? Tentu saja, bahkan Appa nya pun tahu jika Jongin sedang membencinya saat ini. Bukannya cemas, tapi sang Appa merasa senang, karena dengan begitu ia bebas untuk memukuli Sehun dimanapun di tempat yang ia inginkan.
Setelah Ahjumma Lee dipecat oleh sang Appa, keadaan rumah itu seperti neraka bagi Sehun. Setiap harinya Sehun harus memasak dan membersihkan rumah. Jika ia telat menyiapkan makanan atau membersihkan rumah, maka hukuman sudah menunggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT DAY (END)
Romanceini adalah ff lama dimana sudah pernah publis sebelumnya... Sehun yang memilih cinta terpendam, tersakiti bagitu saja oleh orang yang sangat ia sayangi. namun apa yang terjadi ketika kebanarannya terungkap??