"Temen kalian hilang dan sekarang kalian malah main tuduh-tuduhan. Kalian itu harusnya cari solusi bukan nyari masalah lagi!" Sahut Renjun."Ta-tapi--"
"Apa? Tianzhu salah? Terus sekarang kalian ngapain? Mark hilang terus kalian mau nya nambah masalah? Kalo bukan mau cari solusi atau sekedar cuman nambah puyeng lebih baik diem!" Lanjut Renjun dengan mata berkilat marah, membuat semua diam seketika.
Suasana berubah menjadi hening, mereka terlalu takut untuk menanggapi. Mereka berani saja jika itu hyung-hyung lain yang marah. Tetapi jika Renjun, Mereka semua bener-bener sudah tidak berani membalas, se menyeramkan itu memang Renjun.
"Eh woy! Itu siapa?" Sahut Ten, dengan serentak semua melihat ke arah yang ditunjuk. Samar samar mereka melihat seperti siluet dua orang yang menuju arah goa.
"Jangan-jangan kita berhalusinasi!?" Lanjut Ten yang mendapat pukulan dari temannya, Kun.
"Halusinasi apaan?!!" Jawab Kun
Selagi mereka sedang ribut, siluet itu terlihat semakin mebesar dan semakin jelas. Salah satu siluet seperti membawa sesuatu dan siluet lainnya hanya mengikuti.
"Eh, beneran takut!" Ujar Johnny, "Apa kita mau lihatin doang nih? Gue keluar bantuin." Lanjutnya.
"Heh jangan! Kalau mereka niatnya mau bunuh kita karna kelaparan gimana?" Ucap Ten yang sekali lagi menerima pukulan. "Ih kok mainnya jadi pukul-pukulan sih." Jawab Ten dengan mengusap bahunya yang di pukul.
"Eh! Itu bukannya Mark!?" Terdengar suara Chenle.
"Hah? Mark? Beneran? Jangan salah lihat!" Tanggap Jaemin,
"Ih gue positif Jaem, itu buktinya dia bawa sesuatu kayak kayu bakar?" Lanjut Chenle.
Dan ternyata memang benar, salah satu dari siluet adalah Mark, tangannya yang menggigil membawa kayu bakar dengan tangan dan muka yang pucat lemas. Di sampingnya ada si Jisung yang hanya memeluk tubuhnya dan mengikuti Mark. Sesampainya di goa mereka langsung dikerumuni oleh yang lain.
"Lah Mark? Kok lo bisa keluar? Bukannya tadi lo di goa? Iya kan?" Tanya Taeyong yang sangat khawatir akan adik nya itu karena sudah dapat dilihat dari mukanya sangat pucat. Mark diam saja, ia terlalu lelah untuk menjawab.
Taeyong hanya menghembuskan nafas dan membantu menyelimuti, Mark yang kelelahan hanya dapat berbaring.
"Jadi? Kok bisa Mark di luar?" Tanya Kun pada para adik nya.
"Itu tuh, karena si Tianzhu jadi bisa gini," Jawab Chenle sinis sambil curi curi pandang dengan Tianzhu.
"Si Tianzhu nyuruh Mark keluar cari kayu bakar. Jadinya gini deh," Lanjut Jaemin dengan wajah datar.
Tianzhu yang disudutkan hanya menghembuskan nafas panjang, lelah. Namun ia juga tahu bahwa ia salah dalam hal ini.
"Hah? Zhu bener?" Tanya Jaehyun pada Tianzhu, yang mendapat jawaban anggukan dari Tianzhu.
"Kok bisa Zhu? Pasti lo tau kan hujan deras." Kun mencoba bertanya dengan baik baik.
"Tadi hujannya udah reda. Ya gue suruh." Jawab Tianzhu sambil memainkan jarinya.
"Tapi kita masih harus hati-hati. Ini kita di tengah hutan, kalo terjadi sesuatu bisa bahaya. Untung aja Mark udah bisa balik," Taeyong mencoba memberi pengertian.
Tianzhu yang merasa sangat bersalah melihat Mark berbaring dengan wajah pucat hanya dapat mengangguk.
"Yaudah, yang penting jangan diulang lagi." Ujar Taeyong. "Udah, itu Mark bawa kayu bakar kita coba buat bikin api unggun," Taeyong pun menyuruh teman-temannya lalu meninggalkan Tianzhu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPER PLANE'S
De Todo●Paper Plane's 1 ✔ [end] ●Paper Plane's 2 [on going] gimana klo mmber nct berintetaksi sama cewek?? canggung?? gugup?? romantis?? absurd?? gila?? atau berantem terus?? berbagai jenis relationship ada disini. cari hate-love? cari romantis? cari sali...