〔⑤〕

368 85 6
                                    


"Gimana sama Andira?" Tanya Bella yang baru datang dan langsung mengambil tempat untuk duduk disamping Dani.

"Apanya yang 'gimana'?" Tanya Dani balik.

"Belum balik juga tuh cewek?" Tanya Bella.

Dani mengerutkan alisnya. "Kok lu betingkah kaya kenal deket sih sama Andira?" Tanya Dani risih.

"Ya gak papa kali?" Tanya Bella.

Dani menyerah, cowok itu memilih untuk melanjutkan kegiatan mengetiknya sampai akhirnya kegiatan itu terhenti karena tiba-tiba Bella masuk dan duduk didepannya. Disela-sela pahanya.

Ini pada ngerti gak?

"Bell?????" Panggil Dani yang terkejut atas tindakan tiba-tiba Bella.

"You just can't move on from her, please leave her and see how much I love you," kata Bella to the point.

Dani terkejut. Buru-buru dia bangun dan mundur beberapa langkah menjauhi Bella yang ikut bangun dari posisinya.

"Bell.."

"I, I know this is crazy. But what can I do???? I just loving you and I can't stop it. I tried," kata Bella sambil memegang bahu Dani.

Warga kampus yang ada dikampus itu terus-terusan menyoraki mereka berdua yang telah menjadi pusat perhatian itu.

"Gue, gue harus cabut," kata Dani buru-buru membereskan notebook-nya.

Tetapi Bella tidak tinggal diam, cewek itu menahan tangan Dani lalu menatap cowok itu dalam-dalam, berharap ia masih bisa menjadi bagian dari hidup Dani.

Dani balik menatap Bella. Tapi tatapan Dani berbeda. Tatapannya, seperti orang gelisah.

"Dan.." panggil Bella seraya menangkup kedua pipi cowok dihadapannya itu.

Dani kembali terkejut, buru-buru ia menepis kedua tangan Bella. "Bella gua buru-buru," kata Dani kembali membereskan notebook dan segala kabelnya.

Setelah selesai Dani segera pergi dari sana, meninggalkan Bella yang kini hanya dapat menatap punggungnya.

"Dani..."

"Bro? Serius cewek kaya Bella lo tolak?" Tanya Kevin tidak percaya.

"Kalo bisa, kenapa enggak?" Tanya Dani dengan nada suara sedikit tersinggung.

"Ya lo tau aja pas SMP kita pernah rebutan dia, inget kan lo?"

Dani memutar bola matanya. "Itu pas kita masih kecil. Gak usah diingetin, lagi pula sekarang gua udah ada Andira."

"Please deh gua makin penasaran sama cewek itu. Lu kenal dia dimana? Kapan? Kok gak bilang-bilang gua?" Tanya Kevin bertubi-tubi.

"Harus emang gua kasih tau elu? Kita kan gak mau berbagi cewek? Lagian lo udah ada Megan," jawab Dani.

Terdengar helaan nafas Kevin disebrang. "Iya maaf. Kalo gitu gua matiin ya, mau ngebut nulis skripsi biar pas liburan gua gak ngejar tugas."

Dani berdehem lalu panggilan dimatikan.

Tapi tak selesai disana, Dani kembali berusaha menghubungi gadisnya itu. Tapi lagi-lagi sia-sia karena operator yang kembali menjawabnya.

Andira

andira, dani rindu kamu

jurnal dani.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang