〔⑦〕

342 73 1
                                    


"Wahh rumah Dani bagus banget. Besar. Yakin tinggal sendirian disini?" Tanya Megan yang bilangnya capek tapi gadis itu tidak berhenti mengoceh sepanjang perjalanan.

Dani mengangguk sambil menggeret koper milik Megan masuk ke dalam kamar tamu.

"Modern banget model rumah lu Dan. Kev nanti beli rumah yang gini dong, keren," kata Megan sambil membawa barang bawaannya mengikuti Dani.

Kevin hanya mencibikkan bibirnya lalu membawa barang-barangnya masuk kedalam kamar Dani.

"Aduh pegel," keluh Megan setelah ia berhasil menggeret barang-barangnya ke dalam kamar. Gadis itu langsung saja merebahkan diri dan memejamkan matanya.

Mereka berangkat dari Kanada pukul 7 malam—waktu Vancouver—dan sampai disini pukul 3 sore. Belum lagi 2 jam menunggu Dani datang menjemput.

"Heh cuci muka, mandi, ganti baju dulu," kata Kevin teriak dari kamar Dani saat Megan sudah hampir menjelajahi mimpinya.

"Ish ganggu banget sih manusia satu itu," kata Megan yang akhirnya bangkit mengikuti apa kata Kevin.

Setelah selesai mandi, perut Megan kembali keroncongan padahal ia sudah makan di restoran tadi.

Saat ia keluar kamar, rumah Dani sangat gelap menandakan Dani dan Kevin sudah berada didalam kamarnya. Jadi Megan memutuskan untuk menghampiri mereka.

Saat Megan akan mengetuk pintu kamar Dani, mata Megan tidak sengaja menangkap sebuah pintu yang berada tepat didepan kamar Dani.

Alhasil Megan malah menghampiri pintu tersebut akibat penasaran. Saat tangannya hendak membuka pintu, Dani keluar terlebih dahulu dari kamarnya.

"Megan? Ngapain?" Tanya Dani sambil menghampiri gadis itu.

"Oh, ini..." kata Megan terbata-bata.

"Laper ya?" Tanya Dani yang membuat Megan mengangguk. Dani tertawa, "wah sama dong wkwkwk."

"Mau makan apa?" Tanya Dani berjalan menuju arah dapur, Megan membuntutinya.

"Apa aja soalnya gua laper berat. Jam berapa sih ini?" Tanya Megan. Matanya berkelana mencari dimana jam dinding berada. "Hah jam 12 malem? Seriously?"

Dani mengangguk seraya menghidupkan kompornya. "Makan nugget aja ya? Gua belum beli makanan bulanan."

Megan mengangguk, buru-buru menengok apa yang tengah Dani lakukan.

"Daripada lu bengong ngeliatin gua goreng nugget, mending ambilin piringnya," kata Dani yang langsung Megan turuti.

"Oh iya gua mau nanya. Kamar didepan kamar lu itu ada isinya gak?" Tanya Megan sambil memberikan Dani piring yang dimaksud.

"Yang mana?" Tanya Dani seraya memberikan Megan piring dengan isi nugget.

"Yang didepan kamar lu itu," jawab Megan.

"Oh yang itu? Udah itumah biarin aja," bales Dani lalu duduk dan makan.

Megan masih penasaran, tetapi ia tidak memperdulikannya karena rasa laparnya saat ini lebih besar.

jurnal dani.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang