When There is no Coincidence

3.Another Coincidence

Kinanti menghela nafasnya mengingat saat dia pertama kenalan dengan Arvin. Sebuah ketidaksengajaan. Sudah sebulan berlalu saat Arvin menghubunginya terakhir kali dan marah-marah dengan segala umpatan untuk Kinanti yang masih diingatnya sampai sekarang.

Java: Sadar, wahai istri orang
Kamu masih istri orang kan?
Walau 10 thn gak berfungsi sebagai istri..
Katanya kuliah di luar negeri tapi bodoh
Kurang oli otak lo, udah berkarat 10 tahun.
Anak dijadiin alesan gak mau cerai!!!

Kinanti shock dengan hinaan Arvin yang menurutnya keterlaluan. Tapi Kinan menyadari bahwa dia juga yang salah, mungkin Arvin merasa dimanfaatkan atau merasa digoda tante-tante girang. Padahal Kinan hanya ingin mencari teman, Arvin pula yang memaksa dan menanyakan statusnya terus menerus hingga Kinan harus menjawabnya karena tidak mau dituduh menipu atau mencari korban. Kinan berusaha minta maaf, ditulisnya sebuah pesan untuk Arvin ketika Arvin tak kunjung membalas pesan permintaan maafnya.

Little Rabbit: I am sorry. Swiping you right in tinder is my accident indeed,unfortunately you become my first match,having nice chats, and I have told you a secret and so have you (or may be thats not your secret?)
As you said, there is no coincidence and i also believe that something happen for a reason.
Nice to know you, see you around in other coincidences and maybe with cups of coffee.

Pesan terakhir dari Kinan tak kunjung dibalas oleh Java. Kinan akhirnya hanya pasrah dan meng off kan tindernya.

Beginikah cobaan jadi janda? Jadi janda aja belum, udah dikata-katain dengan pedas. Bagaimana nanti kalau dia sudah beneran jadi janda?
Kinanti menghela nafasnya, mungkinkah nanti dia siap menghadapi semuanya?

Aaaah, sudahlah. Akhirnya mau tak mau Kinanti beranikan diri untuk mempersiapkan menghadapi sidang cerai dengan suaminya. Bukan karena Arvin, atau siapapun, tapi memang itu seharusnya yang dia lakukan sejak 10 tahun lalu. Bahkan tadi pagi Kinanti membaca surat Arrahman agar dikuatkan dan kelak ditunjukkan jodoh yang terbaik.

*******
Kinanti malam minggu ini menghabiskan waktunya untuk jalan-jalan nonton sama anak-anaknya di Jogja. Sehabis nonton mereka bertiga makan dan pulang.

Malam ini Kinanti tak kunjung bisa memejamkan matanya dan nampak gelisah. Dibukanya tindernya yang sudah lama ditinggalkannya.

Kinanti tiba-tiba kaget karena ada pesan dari Java yang dikirimkan kemarin jumat pagi, setelah subuhnya Kinanti membaca surat Ar rahman.

Java: Hai...

Entah mengapa Kinanti rasanya senang sekali. Apakah Java mau berbaikan lagi dengannya? Tapi Kinan takut membalasnya. Java juga tidak menjawab permintaaan maafnya. Entah apa maksudnya dia menuliskan hai.

Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya Kinan membalasnya

Little Rabbit: Hai juga...

Kinanti menunggu beberapa waktu dan ternyata Java tak kunjung membalasnya kembali. Pupus sudah harapan Kinan untuk berdamai dengan Java, sungguh Kinanti tidak suka bermusuhan sama orang lain. Apalagi dengan Java, orang yang pertama yang permah diceritakan kisah complicated relationshipnya walau tanggapannya sangat menyakitkan.

****
Enam bulan kemudian berlalu, permasalahan perceraian Kinan selesai. Namun rupanya suaminya sekarang bersikukuh untuk mau mengajaknya rujuk. Bahkan suaminya kini merayu dan mengiba agar bisa kembali bersamanya. Kinan yang memang mental lemah kembali bimbang. Dia tak tahu harus bercerita pada siapa.

Dibukanya aplikasi tinder yang sudah tak pernah dibukanya kembali selama 6 bulan ini. Ternyata Arvin masih ada, Kinanti heran, Arvin nampaknya benci sekali pada Kinan tapi tak kunjung mau meng unmatch dirinya. Kali ini entah mengapa dia ingin mengirim pesan pada Arvin.