Hi my lovely reader..karena D lagi semangat nulis cerita yang idenya udah numpuk lama. Hari ini D membuat chapter baru, smoga suka...
Ada beberapa update di chapter sebelumnya ya, karena ini memang ditulis pakai hp, kadang baru ketahuan kalau ada yang kurang lengkap... bila ada typo, mohon dicolek aja authornya via comments ya..Dont forget vomentsnya...
*******
Kinanti hari ini pulang ke rumah dengan perasaan tidak menentu. Dia tidak menyangka akan bertemu lagi dengan Java alias Arvin, alias Firman, pria kenalannya di Tinder sebagai auditeenya. Apalagi dia telah menceritakan statusnya padanya. Entah akan ditaruh mana mukanya nanti. Seakan Kinanti mau lari dari tugas ini namun bagaimanapun juga dia harus tanggung jawab.
Tiba-tiba ada nomor asing menelponnya. Kinanti enggan menjawab. Tapi nomor yang sama kembali menelponnya hingga lima kali. Apakah itu Java? Kinanti terfikirkan itu karena dia pernah memberikan nomor telponnya ke Java, selain itu Java juga bisa mendapatkan nomor hpnya dari Pak Iwan.
Kinanti hendak mengangkat telponnya saat kemudian telpon itu berhenti dan berganti dengan sebuah pesan.
0817xxxxxxx
Hai Janda baru, kenapa telponnya gak diangkat?Deg!!!!
Kinan seketika tersontak kaget karena tidak banyak yang tahu kalau dia kini sudah menjadi janda. Dan Java salah satu orang yang pernah diberitahu tentang status barunya itu. Kinanti enggan membalasnya.
0817xxxxxxx
Katanya minta dihubungi nomornya, pas dihubungi gak mau balas, gimana sih? Dasar janda labil.Kinanti melotot tak percaya melihat pesan yang kemungkinan besar memang dari Java. Meski sangat ingin membalasnya, namun Kinanti tahan.
0817xxxxxxx
Katanya ngajakin ngopi, tommorow after work may be?Kinanti masih enggan membalasnya.
0817xxxxxxx
Reply my coffee invitation if you want and save my number ya little rabbit!!!Okay, sekarang Kinanti yakin kalau itu dari Java, tapi Kinanti masih tetap enggan membalasnya.
*******
Java ada dalam lift saat di lantai dasar ada seorang wanita masuk ke dalam lift, dia memakai baju garis-garis krem dan putih, celana panjang krem dan high heel senada. Rambutnya yang masih digelung asal memperlihatkan tengkuknya dengan anak rambut yang membuatnga tampak sexy. Cantik..
Java akui perkataan pak Herman, Direktur Operasional yang mengatakan bahwa Ketua Tim audit kali ini masih muda banget memang benar. Kinan, wanita yang baru masuk lift tadi benar-benar masih kelihatan masih muda. Bahkan Pak Herman pikir dia masih junior, sekitar 28 tahun. Sedangkan Pak Iwan menduga Bu Kinan berumur 32 tahun karena biasanya ketua tim audit di sini paling muda berumur 35 tahun. Mungkin Java kalau tidak tahu sebelumnya bahwa Kinan sudah berumur 40 tahun pun akan berpikiran sama. Kinan benar, wajah aslinya menipu umurnya, bukan karena camera 360.
Kinan menuju lantai 32, sama dengan Java. Setelah karyawan lain turun, kini tinggal mereka berdua di lift itu menuju lantai 32.
"Selamat pagi Bu Kinan..."
"Pagi pak...eeehhh... Pak Firman.." Kinan serba salah saat menengok di belakangnya. ternyata yang menyapanya adalah Java. Java yang melihat pipi Kinan tersipu malu menatapnya sambil tersenyum simpul. Java mau menanyakan ajakan minum kopi seperti pesan yang dikirimkan tadi malam, namun tiba-tiba pintu lift terbuka dan beberapa orang masuk ke dalam lift.
Akhirnya mereka sampai di Lantai 32 dan mereka keluar ke ruangan masing-masing tanpa sepatah katapun. Begitu sampai ruangannya, Kinanti langsung bernafas lega karena Java tidak banyak menggodanya seperti kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
When There is no Coincidence
Roman d'amourKinanti, cewek middle age dengan complicated relationship dan iseng jadi newbie di Tinder dan terlibat hubungan dengan Java, seorang lelaki yang "bukan seleranya" dan secara tidak sengaja match dengan dirinya. Apa jadinya jika Kinanti wanita yang pa...