2

25 2 0
                                    

Lalu,semua mata tertuju ke arah Deno,menatap tak percaya dengan apa yang barusan ia katakan.

Lalu Deno duduk disebelah Mazia dan mencoba merangkulnya. "Apaan sih lo!"ucap Mazia kaget sambil melepaskan tangan deno yang berusaha merangkulnya. "Sekarang lo pacar gue"ucapnya sedikit berbisik

Kompak,seluruh murid yang melihatnya langsung teriak histeris,kaget. Beda dengan Mazia yang kesal. Ya.. percuma aja kalo dia berontak,tangannya kini sudah digenggaman Deno,yang jelas tenaga Deno lebih kuat dari Mazia.

***

  [Bel pulang]

      Mazia cepat-cepat membereskan buku-bukunya. yaa alasannya karena dia takut diserbu teman-temannya yang lain.

'mimpi apa gue smalem' batin Mazia, lalu beranjak dari kursinya.

      Prak!!!

bunyi pukulan pada mejanya.

'Udah gue duga' batin Mazia. Kini, dihadapannya sudah banyak bala-bala fans Deno yang mencegatnya.

"Lo pacaran sama kak Deno!?" tanya mereka tanpa basa-basi lagi. Mazia tak meresponnya,ia masih sibuk membereskan bukunya. "Jawab dong!punya mulut kan lo!?" hardik Deno lovers itu. "Punya" balas Mazia singkat sambil memutarkan bola matanya.

     "Ya ngomong dong,Bego!"balas salah-satu cewe itu. "Lho kok ngatur?" balas mazia yang masih tenang. "Ishh!!!" geram cewek itu.

        "Omongan gue tadi pagi kurang jelas ya?" ujar Deno yang tiba-tiba datang membuat mereka semua terkejut termasuk Mazia.

    Karena tatapan mata Deno yang tajam,mereka pun bubar menyisakan Deno dan Mazia dikelas.

   "Lo apa-apaan si!?bukan brarti lo kakak kelas, lo bisa bertindak seenak lo!" ucap Mazia lalu berjalan keluar dengan rasa kesal dihatinya. Dan Deno pun mengekori Mazia hingga membuat mereka sejajar.

"Pulang bareng gue ya"tawar deno tanpa rasa bersalah sedikitpun. "Apaansi?!" balas mazia yang kini mempercepat langkahnya.

Deno tetap mengikuti Mazia yang berjalan menuju pagar sekolah. lalu Mazia memakai kembali jaketnya,mengikat rambut lalu memasang earphone seraya menunggu bis datang. Dan tanpa disadari, Deno terus memperhatikannya,tanpa disadari, kini jantung Deno berdegup kencang tak seperti biasanya saat memerhatikan Mazia.

Deno bukan hanya manis,dia juga terkenal sebagai cowo berhati dingin. Dan perlu kalian ketahui,mantannya tidak sebanyak para fakboi diluar sana. Tapi,kejadian tadi pagi adalah kejadian yang sama sekali tak pernah terlintas dipikiran Deno.


Ia sengaja berdiri disebelah Mazia sambil sesekali memandanginya,walaupun sebenarnya Deno membawa motor ninja kesayangannya. Disaat Mazia menoleh kearah Deno, ia terkejut akan adanya Deno yang sudah sedari tadi berdiri tepat disebelahnya. Lalu, Deno ikut menatap Mazia.

Mata mereka berdua bertemu dalam beberapa menit hingga masing-masing membuang pandangan. Sontak Mazia merasakan hal aneh dihatinya,dan sekarang dia yakin bahwa pipinya sudah memerah bak tomat. 

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang