3

20 2 0
                                    

"Kenapa liat-liat? Ganteng? Udah tau kok" Ucap Deno dengan percaya diri. Mazia hanya membalas dengan scrolling eyes.

"Lo ngapain disini? ngefans hah?" balas mazia tak mau kalah. Namun Deno tak memerdulikan ucapan itu, dia hanya diam saja sambil menatap kedepan.

Tanpa Mazia sadari, ia sedari tadi terus memandangi Deno. 

Deno memiliki postur tubuh yang lebih tinggi dari Mazia, Deno juga memiliki hidung yang mancung, Kulit yang bersih dan terawat, dan di pergelangan tangannya melingkar gelang tali berwarna hitam. Ditambah dengan senyumannya yang dapat membuat orang melted. Tapi... sangat disayangkan, dia terkenal dengan pelit senyum. 

Tak bisa dipungkiri, Deno nyaris sempurna dengan visualnya seperti itu, wajar banyak yang menggemarinya. 

"Astaga!" jerit mazia didalam hati. Ia baru saja memuji ketampanan Deno didalam pikirannya. Membuat Mazia kesal sendiri.  Buru-buru ia mengalihkan pandangannya dari Deno.

Tak lama, bus yang ditunggu telah datang.

Deno tetap mengekori Mazia hingga didalam bus.

Mazia memilih duduk di sudut favoritnya,di baris belakang bus. Begitupun Deno yang masih mengikuti Mazia,hingga mereka duduk bersebelahan.

Drrrt
Getar ponsel mazia

Mazia yang membaca pesan itu sontak kaget tak percaya bahwa temannya sendiri percaya pada gosip yang beredar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mazia yang membaca pesan itu sontak kaget tak percaya bahwa temannya sendiri percaya pada gosip yang beredar.

Mazia yang membaca pesan itu sontak kaget tak percaya bahwa temannya sendiri percaya pada gosip yang beredar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Mazia hanya geleng-geleng membaca pesan itu sambil merasa malu dan kesal untuk kejadian hari ini, 'smalem gue mimpi apaan dah' batinnya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Mazia hanya geleng-geleng membaca pesan itu sambil merasa malu dan kesal untuk kejadian hari ini, 'smalem gue mimpi apaan dah' batinnya lagi

saat Mazia menoleh kesebelah kirinya. Tanpa ia sadar,ia mencium pipi Deno yang begitu dekat dengannya. Karena kepala mereka berdua sangat begitu dekat. 

'Shit!' batin mazia. Lalu,ia langsung menjauhkan kepalanya. Seketika,suasana menjadi tegang ditambah dengan lagu yang ada di earphone mazia.

    aku dan dirimu,sudah jadi satu
    tuk didalam kata percaya.
ini asmaraku, ini asmaramu
sungguh mati sempurna,
kau membuatku, 

jadi diriku sendiri.

aku tambah yakin kepada kamu...

"Bisa juga lu pake modus nyium-nyium gue sgala" sindir Deno dengan sedikit tersenyum. Membuat pipi Mazia menjadi merah kembali.

"Eh! Gue ngga sengaja ya! Lagain, siapa suruh pipi lo ada disitu" balas Mazia,lalu tak lama deno pun tersenyum kembali.

Dan ia baru sadar dengan apa yang diucapkannya tadi. Tiba-tiba,pipi Mazia makin menjadi-jadi berwarna merah tomat. Hahaha.

Disaat bis berhenti, dengan cepat Mazia turun sambil tersenyum-senyum malu

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang