sesampai dikamar. hp Mazia berkedip-kedip. saat di cek nya, terdapat 5x panggilan tak terjawab dan 7 pesan dalam satu chat dari nomor yang tak dikenali. "siapa sih?" batin Mazia.
Tanpa nyari dikamus, Mazia tau ini dari siapa.
Lalu Mazia melempar asal HP nya kekasur, hampir kena dinding.
Drrrtt, Panggilan masuk
: "Halo" awal Mazia.
: "Lagi ngapain?"
: "Stop gangguin gue! Gue sibuk!" ucap Mazia dengan ketus lalu diakhirinya panggilan itu.
Belum kapok, HP nya kembali bunyi,lagi,lagi dan lagi. Namun selalu di reject Mazia. Hingga akhirnya diangkat oleh Mazia dengan penuh kesal.
: "Bisa ga si lo ga usah gangguin gue terus?"
: "W-w-wait.. gue Sahil! dan ini pertama kalinya gue nelpon lu malem ini"
: "Ya ampun Sahil! sorry-sorry gue gatau,gue kira Deno"
: "Kak Deno nelpon lo?"
: "Iya, gue heran deh,tau dari mana dia nomer gue"
: "Mmm.. anu zi.. anu.. sebenernya.." ucap Sahil gugup.
: "Jangan bilang kalo lo yang ngasih nomor gue ke Deno!?"
: "Duh gimana ya zi, tadi dia mohon-mohon banget soalnya, ampe bawa-bawa nyawa, tdi dia bilang klo gue ga ngasi? kucingnya bakal mati,ya gue takut.. jdinya gue kasih deh dari pada dia bunuh kucingnya, maaf zi, maaf bangett"
: "Ugh Sahil! bisa-bisanya lu dibegoin ama tu orang" grutu Mazia sedikit teriak.
"Zia,kenapa?" tanya Marcell yang kamarnya tepat disebelah Mazia. "Gapapa!" balas Mazia.
: "Udah gue duga si dari awal,pasti lu yang ngasih. Mau dari mana lagi ya kan" lanjut Mazia.
: "Hehe,sorry banget zia.." balas Sahil.
*
Mazia merebahkan badannya dikasur. Mengulas kembali kejadian hari ini yang membuatnya geleng-geleng sendiri. Tiba-tiba muncul dikepalanya kejadian 7 tahun yang lalu,yang sampai saat ini masih teringat olehnya, semakin lama ia memikirnya semakin besar harapan Mazia untuk menunggu sosok kecil itu kembali. Dan bukannya berhenti berlarut-larut memikirkannya, Mazia justru memutar lagu...
Dalamnya cinta ini, Tenggelamkanku diluka yang terdalam. Hampa Hati terasa, Kau tinggalkanku meski ku tak rela, sadarkah dirimu hingga saat ini, ku masih berharap.. kau tuk kembali....
Sambil mendengar lagu, Mazia mulai melanjutkan hobinya kembali yaitu menulis puisi. Tangannya mulai menari-nari diatas kertas putih kosong dari notebook miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan
Teen FictionSetelah kehilangan sosok itu, Mazia tak berniat untuk membuka hatinya lagi. Ia hanya ingin sosok itu yang kembali. Bahkan setelah 7 tahun berlalu ,dia tetap saja menunggu dan berharap untuk sosok itu kembali. Namun, setelah hujan saat itu.. tanpa i...