一O8

2K 392 28
                                    


Rasanya Zea pingin banget pulang. Bukan karena Zea nggak nyaman, Zea ngerasa ngrepotin Han. Tapi, harus pulang kemana? No one need her. No one care for her.

"Ngelamun aja." kata Han yang tau-tau duduk di sebelah Zea.

Zea cuma geleng-geleng. "Gak kok."

"Tidur, udah malem."

Zea cuma geleng-geleng lagi.

"Kenapa sih lo? Badmood?"

"Nope."

"Mikirin apa? Cerita aja kalau ada masalah."

Zea ngelihatin Han. Rasanya aneh setiap kali dia lihat Han kayak gini.

"Kenapa sih gue bisa percaya sama lo?" tanya Zea.

"Hah?" tanya Han balik.

"Gue udah pernah bilang ke lo kan, kalau gue bukan orang yang gampang percaya sama orang lain? Tapi, kenapa gue ngerasa beda saat sama lo? Kita bahkan belum ada 2 hari kenal, dan gue ngerasa一"

Han ngerutin dahinya.

"Gue nyaman sama lo." kata Zea.

"No一I mean.." lanjut Zea setelah sadar ada perubahan di raut wajah Han 一merah.

"I一iya. Gue tau kok maksud lo." potong Han.

"Sorry."

"Santai aja. Gue seneng kok kalau lo bisa nyaman sama gue. Seenggaknya eksistensi gue juga dihargai."

"Tapi Ze.." lanjut Han.

"Apa?"

"Jangan berharap lebih sama gue ya. Gue udah punya cewek."

"HAHA LO PIKIR GUE BAPER GITU SAMA LO? HELL NO一I HAVE NO TIME FOR LOVE. EWW GET OVER YOUSELF!" teriak Zea sambil ngelempar bantal sofa ke wajah Han.



Ya



Zea juga berusaha



Berusaha buat gak jatuh ke Han


Zea emang cewek galak dan keras kepala, tapi gak menutup kenyataan kalau dia juga punya hati dan perasaan yang bisa jadi di luar kontrolnya. Zea ngungkapin yang sebenernya kalau dia emang nyaman sama Han, tapi Zea juga berharap kalau rasa nyamannya gak bakal berkembang. Semua yang udah Han lakuin selama 2 hari ini bikin Zea terkesan. Han memperlakukan Zea baik banget walau dia sebenernya cuma orang asing buat Han.

"Cewek lo gak marah kalau tau gue ada di apartment cowoknya?" tanya Zea.

"Honestly, jangan sampai tau sih." jawab Han.

"Sorry Han, gue ngrepotin banget ya pasti." Kata Zea sambil mainin kukunya.

Han pun megang tangan Zea.

"Jangan bilang kayak gitu lagi, gue gak suka. Anggap aja kita udah kenal dari dulu, anggap aja gue sahabat lo, jangan ngerasa sungkan." kata Han.

"Lo kenapa sih bisa sebaik ini sama gue?" tanya Zea.

"Kenapa? Gak tau. Mungkin.. ya, karena gue tau rasanya jadi lo."

"Terus sampai kapan lo ngizinin gue tinggal disini?"

"Sampai lo ngerasa siap buat ketemu keluarga lo lagi."

"Tapi, kayaknya besok gue bakal pulang deh."

"Hah? Pulang ke rumah?"

"Bukan. Mungkin ke rumah temen gue. Nggak enak terus-terusan disini."

"J一jangan."

"Kenapa?"

"Eung一nggak papa sih, terserah lo. Tapi.."

"Apa?"





"I want you to stay." kata Han.




Zea ngerutin dahinya.

"Ehm一maksud gue.. semenjak ada lo disini, gue ngerasa lebih seneng. Rasanya gue ketemu cerminan diri gue. Gue lihat diri gue di diri lo, I see me in you, I don't know why. Maybe we're perfect strangers."

"Maybe it's not forever." Sambung Zea. "Haha.. Mungkin karena sebelumnya kita punya kisah yang sama. Tapi cepat atau lambat gue harus tetep pergi."

Han cuma ngangguk. Ya, cepat atau lambat.

"Gue boleh pinjem hp lo bentar gak, buat ngabarin temen gue?" ijin Zea.

"Boleh." jawab Han sambil ngasihin hpnya ke Zea.

"Han, ada notif dari Clar一"

"Sorry." Kata Han langsung ngrebut hpnya.

"Okay.." kata Zea yang kaget sama tingkah Han barusan.

"Cewek lo ya? Sorry." Kata Zea lagi.

"Iya, hehe." Kata Han, kemudian ngasihin hpnya lagi ke Zea.

"Nama cewek lo sama kayak saudara tiri gue."

"H—hah? A—apa iya? Lagian yang punya nama sama juga banyak kan?"

"Iya sih." jawab Zea.

"Lo lihat?"

"Apa?"

"Namanya."

"Sekilas doang."


Bohong.

Zea lihat.

Clarista Chae♡


"Lo nggak lagi nyembunyiin sesuatu kan, Han?" tanya Zea.

"E一enggaklah." jawab Han gugup.










[🍒] double update!
🔜

Perfect Strangers -Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang