Dear Dandelion,Terbanglah!
Pergilah kau yang jauh!
Kini, kau terpaksa kulepaskan dari sangkarmuDemi menjalankan sebuah misi
Misi yang penting bagiku bukan bagimuIya, aku memang egois
Jadi, turuti apa titahkuSebab,
Kau hanya tumbuhan,
Tak bisa mengelak
Maupun hentikan kehendakMisimu tak terlalu rumit
Namun, tak bisa disepelekanKarena ini menyangkut perasaan
Perasaan hati dan jiwa
Yang rindu pada sosokDia,
Adalah seorang gadisYang kutemui dalam himpitan waktu
Yang kedatangannya bagai pelipur
Yang juga meninggalkan rinduBiar kuberi kau petunjuk,
Agar kau tak tersesat dan salah kirim pesanTenang saja,
Tak susah untuk mengenalinyaGadis ini identik dengan warna biru
Bukan, biru sendu
Bukan juga biru lautMelainkan biru langit cerah,
Diliputi awan kapas nan halus pada helaian rambut sebahunya
Tolong,
Sampaikan pesan padanyaBeri tahu ia, agar tak perlu menyembunyikan tangisan dalam rinai hujan
Tak perlu menyembunyikan makna dalam perasaan tersirat
Tak perlu menyembunyikan luka pada rekahan senyuman
Tak perlu takut dengan kegelapan dan dinginnya dunia
Karena tiap manusia memang diberikan anugerah untuk merasa
Merasakan jiwa Sentimentalitas
Dan jiwa EgosentrisBeri tahu ia, tentang seorang lelaki yang selalu merindukan dirinya
Rindu, akan perbincangan hangat kala ituLelaki yang ingin mengatakan hal ini padanya,
Namun, ragu untuk memberitahunya
Bahwa, si lelaki itu menyayanginya karena engkau menciptakan kasih pertama dalam dirinya
Salam, si lelaki murung...

KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Novela JuvenilKetika raja takdir mempertemukan kita lewat perantara tuan waktu dalam sekelumit skenario. Hari demi hari, akhirnya kulalui bersamamu. Meniti tiap masa pada kecepatan waktu yang berbeda. Saling berbagi cerita denganmu, itu adalah kesenangan terindah...