Lelaki itu memasang earphone di telinga nya. Meneguk secangkir kopi nya yang pekat dan pahit. Bagi pria tersebut, restaurant ini memiliki kenangan yang cukup dalam.
Ting,
Suara mini bel yang dibunyikan oleh salah seorang pengunjung untuk menandakan ingin memesan sesuatu.“Roti bakar blueberry 1”
ucap seorang gadis yang mengenakan turtleneck putih dengan strip warna-warni di lengan nya.Ini adalah hari minggu, cukup banyak pengunjung yang datang kemari. Sampai Pelangi tidak mendapatkan tempat duduk.
“Kalo udah gini masa iya roti nya dibungkus trus bawa pulang... ah elah.”
Ucap Pelangi dalam hati nya.Pelangi melihat ada satu kursi kosong, tetapi seperti nya sudah ada yang memiliki meja tersebut.
“Boleh saya duduk disini?”
“Oh boleh-boleh, silahkan.”Pelangi menarik satu kursi yang kosong dan menduduki nya.
“Sedang menunggu transit juga ya?”
“Ah tidak, saya cuma mau sarapan aja. Kebetulan lewat sini, jadi skalian aja ”
“Ooo... Ohya, nama ku Devan. Kamu?”
“Saya Pelangi. ”
“Wah, keren nama kamu ”Pelangi tertawa mendengar ada orang memuji nama nya keren.
Sembari memakan roti bakar nya, Pelangi menatap sosok Devan yang cukup menarik bagi nya. Tiba-tiba saja, Pelangi gagal fokus dan melihat kearah kopi milik Devan.
“Suka kopi hitam? ”
“Oh, iya. Lumayan untuk penghilang stress. ”
“Kenapa stress? biar saya tebak, pasti kerjaan menumpuk ya? ”
“Wah bukan, kalau soal pekerjaan aku menikmati kok. Lagian usia ku baru 23tahun. Rugi kalau dibuat stress karna pekerjaan.. ”
“Lalu? ”
“Soal hati aja.. ”Pelangi terdiam seketika, setelah Devan bilang bahwa ia cukup stress karena perasaan. Orang yang terlihat sangat menarik seperti Devan ternyata punya masalah hati juga.
“Ohya roti saya sudah habis, saya segera pergi. ”
“Loh kok buru-buru amat? ”
“Iya kebetulan ada acara bentar lagi. ”Pelangi membereskan tas nya dan memakai cardigan selutut nya. Lalu membawa tas nya dan beranjak pergi.
🍒
© 2 9 . D E C . 2 0 1 8
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffeelatte☕
Teen FictionDisini. Semua berawal dan berakhir dengan kisah yang berbeda. Ketika seorang sahabat memutuskan memilih orang lain dibanding sahabat nya sendiri, semua begitu sulit dipercaya. Semua tak pernah sama lagi, tentunya sudah pasti semua berubah. -ranntiy...