02 - Lagi?

31 21 2
                                    

Perbincangan yang tidak menarik bagi Pelangi. Akhirnya dia mengabaikan Alan.

Kamu tahu tidak, saya disini menjadi karyawan favorit bos saya. Saya dan bos saya cukup dekat. Bos saya pernah cerita, dia bilang dia punya sahabat yang dingin. Sahabat nya ini perempuan, baik hati dan manis.

Pelangi tak membalas sedikit pun dari cerita Alan, ia hanya tersenyum sedikit di ujung bibir nya.

Hujan nya sudah reda, saya harus balik ke rumah.
Loh, coffeelatte nya belum di habis kan, roti bakar blueberry nya juga.”
Roti nya bungkus kan saja.

Segera Alan bangkit dan membawa sepotong roti bakar itu untuk dibungkus. "Ini, semoga hari mu menyenangkan!" ucap Alan dengan senyum yang lebar. "Terima kasih", balas Pelangi dengan singkat.

🌵

Pelangi berjalan menyusuri jalanan yang padat itu. Ia sadar, ia pulang di waktu yang salah. Ini sudah pukul setengah tiga sore, dan wajar nya dimana banyak orang pulang dari kegiatan di hari itu.

Banyak sosok berdasi yang berjalan kesana dan kemari. Ini bukan lah jalan raya, tapi sebuah komplek dimana banyak gedung-gedung dan restaurant yang berjajar. Salah satu nya kafe favorit Pelangi.

"Kenapa saya bisa bohong, saya bilang tak memikirkan soal lelaki." ucap Pelangi dalam hati.

Pelangi bingung kenapa ia bisa memikirkan pemuda yang pernah mengisi kisah hidup nya itu. Meski ia tahu, sebenarnya semua sudah tak sama lagi. Semua yang pernah ada sudah menjadi cerita yang lama saja.

"Ah, Biru. Kau tega sekali."

Kini Pelangi mempercepat jalan nya dan membiarkan semua yang ada dipikiran nya jatuh bersama genangan gerimis.

🌵

"Mam, aku pulang. "
"Dari mana saja? Kok baru pulang?" pertanyaan intimidasi Ibu Pelangi.
"Diluar gerimis, aku tunggu-"
"Tunggu di kafe itu? Minum coffeelatte?" sahut si Ibu ketika Pelangi belum selesai menjawab.
"Iyaa.. "
"Lalu skarang siapa yang akan habis kan coffeelatte buatan Mama?"

Selalu seperti itu, Pelangi yang setiap saat nya dibuat 'kan coffeelatte spesial si Ibu. Meski begitu, Pelangi selalu menghabiskan coffeelatte buatan Ibu nya.

Di kafe, di rumah, di kantin kampus. Tempat dimana Pelangi menghabiskan waktu bersama secangkir coffeelatte nya.

🌵

-So this is me swallowing me my pride standing in front of you saying i'm sorry for that night..
and i go back to december all the time..-

Pelangi meneguk secangkir coffelatte nya dan segera memetik 'kan jarinya kembali pada gitar putih kesayangan nya itu dengan lagu yang sama, Back to December-Taylor Swift.

Drrtt drrtt..
Ponsel Pelangi bergetar, dan tertera jelas disana siapa penelpon nya.

Biru.

Seketika Pelangi bergetar dan bingung apa yang harus ia lakukan, mengangkat? Atau mengabaikan nya saja?

Angkat.

Batin Pelangi dengan kuat.

"Hallo.." suara itu begitu khas di telinga Pelangi, memang benar saat ini yang sedang di dengarnya adalah suara Biru. Pemuda yang sudah lama ingin ia lupakan.

"Hallo? Kok diam?"

🌵

Haiii, thanks ya buat yang uda mau baca cerita aku.. Maaf kalo masih amatiran🌺

© 1 4 . O k t . 2 0 1 8

Coffeelatte☕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang