Hai guys! Maaf ya cerita ini baru update karena aku lagi sibuk sama kuliah..heehe
Nah berhubung kuliah sudah mulai libur, jadi insyaallah aku akan update setiap 2 kali se minggu ya.
Kenapa lama updatenya?? Karena aku pertama buat aku, jadi masih mau cari ide2 dulu ya..
Jangan lupa vote dan comment😊
Enjoy to reading..😙
"Loh mobilnya kenapa ga? Mogok ya?" Tanya April dengan muka khawatir karena mobil itu tiba-tiba berhenti."Hahaha.. muka kamu lucu kalo lagi panik"
"Ih Arga kok malah ngetawain muka aku sih. Ini aku lagi serius loh. Kenapa nih mobil" jawab dengan muka cemberut.
"Udah kamu tenang aja. Mobilnya gapapa kok" jawab Arga dengan santai
"Ih.. turus kenapa berhenti?"
"Sebenarnya aku pengen ngomong sesuatu sama kamu" ucap Arga dengan mimik muka yang sudah berubah menjadi serius.
"Mau ngomong apa sih? Kayaknya serius banget" muka April juga jadi serius gara-gara terbawa suasana.
"Tapi sebelum aku ngomong aku mau tanya sesuatu privasi tentang kamu, boleh?" Tanya Arga dengan sedikit gemetar.
"Ya udah nanya aja, gak usah serius kayak gini. Aku jadi deg-degan tauk" jawab April yang mulai deg-degan dengan suasananya.
"Kamu aja deg-degan apalagi aku" jawab Arga dengan menghembuskan nafasnya sebelum melanjutkan berbicara. "Emm.. aku mau nanya sama kamu, mmm..kamu udah punya pacar belum mmm..atau lagi deket sama seseorang gitu?" Tanya Arga dengan gugup dan tangan yang mulai gemetaran.
"Ka..kamu kenapa tiba-tiba tanya kayak gini sih?" Tanya April kembali sambil menggigit bibir bawahnya karena dia sangat gugup.
"Maaf kalo aku lancang, tapi aku beneran pengen tau" jawab Arga sedikit menundukkan kepalanya.
"Mmm.. a..aku be..belum punya pacar atau deket sama seseorang"
"Alhamdulillah" respon Arga terhadap jawaban April yang membuatnya merasa lega.
"Kok alhamdulillah sih?" Tanya April karena bingung dengan respon Arga itu.
"Gapapa" jawab Arga sambil tersenyum manis pada April dan melanjutkan kata-kata selanjutnya. "Pril, coba kamu lihat ke jok kebelakang deh!" Pinta Arga yang langsung di turuti oleh April.
April sangat kaget melihat apa yang ada di belakangnya. Dia gak tau ngomong apa. Disana ada beberapa balon warna pink dan putih dengan bentuk hati, di tengah-tengah tempat duduk terdapat buket bunga mawar putih yang besar. April benar-benar bingung dengan ini semua.
April POV
Aku gak tau maksud dari ini semua apa. Aku mencoba mencari jawaban pada Arga dengan menatapnya seolah aku bertanya 'ini maksudnya apa? '
"Kalo kamu pengen tau maksudnya, kamu ambil aja bunganya pril" suruh Arga yang langsung aku turuti.
Aku mengambil bunga itu dengan perlahan dan membawanya kedalam dekapanku. Aku juga mencium aroma bunga itu, aku sangat suka dengan bunga mawar putih. Saat aku mencium bunga itu, tiba-tiba aku menemukan sebuah kartu ucapan berbentuk hati. Aku membuka kartu itu perlahan dan aku menemukan sebuah kalimat 'will you be my girlfriend?' . Aku kaget banget saat membaca kalimat itu dan melihat ke arah Arga.
"Aprilia cantika, will you be my girlfriend?" Tanya Arga langsung padaku dengan memberikan setangkai bunga mawar putih yang membuatku syok dan gak tau mau ngomong apa.
Kita berdua sama-sama diam selama kurang lebih 7 menit hingga Arga memulai pembicaraan kembali.
"Maaf pril, mungkin kamu mengannggap semua ini terlalu cepat karena kita baru saja menjalani pendekatan selama 1 minggu tapi aku udah nembak kamu. Aku gak tau kenapa sejak pertama aku melihatmu aku ingin mencari tahu tentang dirimu apalagi semenjak kejadian kamu diusir sama Alvin, aku khawatir sama kamu, aku juga ingin selalu melindungi kamu. Aku merasa nyaman sama kamu. Asal kamu tau aja pril, aku ini baru pertama kali dekat sama cewek. Aku juga pertama kalinya nembak cewek. Selama ini gak ada cewek yang bisa bikin aku nyaman, selalu merasa khawatir, merasa senang kalo dia senang dan sedih kalo dia lagi sedih. Entah karena apa aku ingin sekali memilikimu, aku takut kalo aku keduluan sama orang lain apalagi setelah aku tau dari Alvin kalo kamu itu orangnya mudah berteman dan rata-rata teman kamu itu semuanya cowok. Makanya aku berniat untuk nembak kamu sekarang karena aku beneran takut kehilangan kamu. Mmm... kalo memang kamu gak mau jadi pacarku gapapa kok pril. Gak usah dipikirin lagi. Aku udah ikhlas kok kalo memang kamu gak suka sama aku. Mmm.. kita jalan aja yuk. Lupain yang tadi. Okey" Arga menjelaskan semuanya. Aku melihat kalo Arga itu tulus sama aku dilihat dari matanya yang mengeluarkan sedikit air mata saat menjelaskan semua itu. Aku lihat Arga kayaknha kecewa dan menganggap aku gak mau nerima dia gara-gara dari tadi aku hanya diam. Dia memutuskan untuk meralat kalimat yang membuat aku kaget tadi.