-26-

148 18 1
                                    

Maaf lama ngga update ya gaes, lagi ngga mood.
Makasih buat yang udah baca dan vote cerita ini, terus vote ya gaes😊

Cekidoth~
Happy reading~

***

Tuan park pergi ke kantor tuan kim untuk merapatkan kerjasama antara kedua perusahaan tersebut. Tuan park pergi ke ruangan tuan kim terlebih dahulu karena rapat masih 30 menit lagi.

"apa kabarmu?" -tuan park.

"baik, silakan duduk" -tuan kim.

"ah, baiklah. Sudah lama kita tidak bertemu"

"ya, kupikir terakhir kita bertatap muka seperti ini dua tahun yang lalu"

"karna kau terlalu sibuk"

"bukankah kau yang sibuk kesana kemari?"

Mereka pun tertawa bersama, berbincang layaknya teman lama yang bertemu kembali.

"aku sudah bilang padamu bukan? Bahwa aku tidak hanya bekerjasama dengan perusahaanmu" -tuan kim.

"ya, aku tau. Tetapi aku tidak mau tau dengan perusahaan mana kau bekerjasama haha" -canda tuan park.

"kau memang selalu tidak peduli haha"

**

Rapat akan segera dimulai, tuan park dan tuan kim menduduki kursi yang tersedia. Baru saja duduk, ada CEO perusahaan lain yang masuk hingga mereka harus berdiri lagi untuk menyapanya.

"ah, kenapa aku harus bertemu dengannya disini?" -ucap CEO itu.

"kau pikir aku ingin bertemu denganmu, tuan lai?" -tuan park.

"ish, kau memang selalu menyebalkan" tuan lai duduk di kursinya.

Tak berapa lama kemudian muncul kembali CEO dari perusahaan lain.

"kenapa harus ada dia?" -tuan park.

"ck aish jinjja" -tuan kang dengan raut wajah kesal. Dia duduk di kursi yang jaraknya hanya satu kursi dengan tuan park.

"baik pak" tuan park mengganti posisi duduknya agar sedikit menjauh dari tuan kang.

Rapat pun dimulai, mereka membahas sebuah proyek, kemudian saling beradu pendapat. Tak terasa sudah satu setengah jam mereka rapat. Rapat pun dibubarkan. Tuan kang dan tuan lai langsung pergi karena tak mau lama-lama disana. Sedangkan tuan park? Dia kembali menuju ruangan tuan kim.

"kenapa kau bekerjasama dengan mereka?" -tanya tuan park to the point.

"memangnya kenapa? Ini proyekku, jadi aku bebas untuk bekerjasama dengan siapapun"

"tapi tuan kim..."

"lagipula...kulihat hubungan kalian sangat tegang, jadi kuharap dengan proyek ini hubungan kalian akan membaik"

"tidak mungkin, kau tidak lihat tadi? Mereka terus merendahkan perusahaanku"

"bukankah kau dan tuan kang dulu bersahabat?"

Tuan park menghela napas.

"hhh...itu dulu.."

"sudahlah, lebih baik kita pikirkan proyek kita tuan park" -tuan kim menepuk pundak tuan park.

"ne"

*

Hari demi hari, minggu demi minggu, rapat demi rapat mereka lewati hingga akhirnya hari dimana proyek tersebut dilaksanakan. Tuan kim maju mengumumkan proyek itu.

"proyek ini ada karena sahabat-sahabatku, tanpa mereka mungkin ini tidak akan berhasil" -tuan kim tersenyum pada tuan park, kang, dan tuan lai.

*

Tuan kim turun dari panggung setelah mengumumkan proyek tersebut.

"terimakasih tuan park, tuan kang, tuan lai" -tuan kim menjabat tangan tuan park, tuan kang, dan tuan lai secara bergantian.

"ayo kita bersulang atas keberhasilan proyek ini" -tuan kim mengangkat gelasnya, diikuti dengan tuan park, kang, dan lai.

"terimakasih atas kerja samanya, kuharap kita bisa kerja sama selamanya, haha" -tuan kim.

"tuan park, bisa bicara sebentar?" -tuan kang.

"tentu"

*

"kau bekerja sangat profesional" -tuan kang membuka pembicaraan.

"terimakasih"

"aku...aku tidak bisa sepertimu. Aku sangat tidak profesional"

"apa maksudmu tuan kang? Kita berhasil mewujudkan proyek ini"

"iya, tapi...maaf aku tak bisa menjaga sikap dan perkataanku"

"sudahlah, aku mengerti. Lagi pula kau tau kan, aku tidak akan peduli, haha"

"haha ya, kau memang orang yang tak peduli dengan sesuatu yang mengusikmu"

"...waktu itu, aku melihat anak-anakmu, mereka menyapaku seperti biasa. Mereka masih sangat menggemaskan seperti dulu. Si kembar sangat tampan, begitu pun dengan hyunjin, dia makin cantik"

"mereka mewarisi wajah rupawanku" -tuan park dengan percaya diri. Tuan kang hanya tersenyum mendengar celotehan tuan park.

"...aku masih ingin dia menjadi menantuku, haha" mereka terkekeh dengan ucapan tuan kang.

"mmm....bisakah kita menjalani hidup seperti 4 tahun yang lalu tuan park?" tuan park sedikit terkejut dengan ucapan tuan kang tersebut.

"tentu saja tuan kang, bukankah persahabatan akan semakin erat setelah mengalami pertengkaran?" tuan kang tersenyum mendengar kata-kata yang terucap dari tuan park.

"kau benar tuan park" -tuan kang mengangguk-angguk kecil. Mereka saling melempar senyuman, lalu memeluk satu sama lain.

**

Tuan kang dan tuan park kembali ke dalam ruangan menemui tuan kim dan tuan lai yang sedang duduk.

"aku mencium aroma-aroma persahabatan tumbuh kembali, haha" -tuan kim menyambut mereka.

"ya begitulah" -tuan kang menyahuti tuan kim dengan tersenyum.

"lalu...bagaimana denganmu tuan lai?" -tanya tuan kim.

"aku? Dengannya? Dia itu sainganku, mana mungkin aku menjadi sahabatnya?" -ketus tuan lai.

"siapa juga yang ingin menjadi sahabatmu tuan lai" -sahut tuan park.

"dia itu orang yang licik, bahkan dia menggunakan anaknya. Strateginya itu tidak mempan"

"apa maksudmu? Kenapa kau membawa-bawa anakku?"

"kau suruh anakmu untuk mendekati anakku, setelah itu kau akan menghancurkan perusahaanku bukan?"

"apa maksudmu tuan lai? Aku sama sekali tidak mengerti apa yang kau bicarakan"

"anakmu berpacaran dengan anakku!"

"apa?!" semuanya kaget, terutama tuan park.

**

"ma-maaf...pah" -hyunjin terbata-bata. Dia terus menundukkan kepalanya, tak kuasa untuk menatap papahnya.

Beberapa menit kemudian hyunjin keluar dari ruang kerja papahnya dengan perasaan sedih. Dia langsung pergi ke kamarnya dengan muka yang suram. Bunsso yang melihatnya dari kejauhan bingung dan khawatir melihat noona mereka.

Tok..tok..tok

"noona?" -panggil jihoon.

"noona?" -panggil woojin. Bunsso beberapa kali memanggil hyunjin, tapi tak ada jawaban. Bunsso yang khawatir dengan noona mereka mendobrak pintu kamar hyunjin yang ternyata tak terkunci. Dan dibalik pintu itu terlihat sosok hyunjin yang sedikit menyeramkan dengan menundukkan kepala dan rambut yang terurai berantakan.

"eoh kkamjjakiya"

"noona gwaenchanayo?" -tanya jihoon.

***

Maaf kalo gaje gaes *emang gaje
Please read, vote, and comment.
See you next chapter🙋

My Brothers (Pink Sausage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang