-13-

158 22 8
                                    

Yang nungguin cerita ini update mana suaranya?🙋

Maaf yah kalo aku lama ngga update, soalnya ini kan bulan agustus, jadi ya aku lumayan sibuk ngurusin ini itu. Adakah yang jadi panitia lomba di daerahnya juga?

Tadinya mau nunggu sampe chapter sebelumnya dapet 10 vote, tapi itu mungkin hal yang mustahil untuk cerita ini jadi aku update sekarang mumpung ada inspirasi.

Makasih buat yang udah vote, kalian luar biasah😉

Ok langsung aja yah, cekidot.

Happy reading😊

***

"hyunjin-ah" -daniel mendongakkan dagu hyunjin supaya hyunjin melihat ke arahnya. Tubuh hyunjin bergetar, daniel kembali memeluk erat hyunjin dan matanya mulai berkaca-kaca.

"hyunjin-ah..maaf" -daniel terdengar menahan air matanya. Hyunjin mencoba melepaskan pelukan daniel, namun daniel mempererat pelukannya.

"gue bener-bener ngga bermaksud ninggalin lo"

"lo ninggalin gue daniel" -ucap hyunjin lirih.

"bahkan lo ngga ngomong apa-apa sama gue. Lo bilang lo ngga akan ninggalin gue, tapi apa..." -lanjutnya

"gue bisa jelasin itu semua" -daniel melepaskan pelukannya, kini tangannya menggenggam pundak hyunjin.

Flashback mode on

Hyunjin dan daniel sudah berteman sejak SD, selain woojin dan jihoon, daniel adalah orang yang selalu menjaga hyunjin. Hyunjin merasa sangat aman dan nyaman jika berada di samping daniel. Hingga rasa nyaman itu berubah menjadi rasa cinta. Hyunjin benar-benar hanya melihat ke arah daniel. Hyunjin sangat tidak suka jika ada cewek lain mendekati daniel.

Suatu hari, ketika mereka beranjak kelas 3 SMP, daniel sedang bersama dengan ketua cheerleader di sekolahnya karena pada waktu itu daniel memang didapuk sebagai ketua basket. Mereka terlihat sedang asik bercanda, hyunjin yang melihatnya langsung mengusir cewek itu pergi, cewek itu tidak terima dan akhirnya menimbulkan perkelahian diantara keduanya. Daniel dan teman-teman basketnya berusaha memisahkan mereka. Setelah berhasil memisahkan mereka, daniel menarik tangan hyunjin untuk membawanya pergi.

"hyunjin-ah lo tuh kenapa sih?" -tanya daniel setelah berhasil membawa hyunjin ke tempat yang tidak terlalu ramai.

"gu-gue ngga ke-kenapa napa kok" -hyunjin terbata dan menundukkan kepalanya.

"lo tuh akhir-akhir ini berubah tau ngga?"

"..."

"lo kenapa sih hyunjin-ah? Sampe berantem gitu sama jihyo (a.k.a ketua cheerleader)?"

Hyunjin tetap menundukkan kepalanya, terlihat matanya sudah berkaca-kaca. Dia berusaha tenang dengan menghela nafas panjang, kemudian mendongakkan kepalanya.

"lo mau tau kenapa? Karna gue tuh suka sama lo. Gue ngga suka kalo lo deket-deket sama cewek lain" -hyunjin meneteskan air matanya, akhirnya dia bisa mengungkapkannya pada daniel. Daniel sontak kaget mendengar ucapan sahabatnya itu dan hanya bisa diam menatap hyunjin.

"mm..niel-ah, gue..." -ucap hyunjin setelah melihat daniel yang kaget karna ucapannya.

"gu-gue tau lo pasti kaget, pasti lo ngga percaya sama apa yang baru aja gue bilang" -hyunjin mengalihkan pandangannya.

"sebenernya...gue udah lama suka sama lo, tapi gue juga ngga tau apa yang gue rasain, entah itu cinta atau hanya rasa nyaman belaka. Yang gue tau, gue pengen di deket lo terus, gue ngga mau jauh-jauh dari lo. Ketika gue liat lo lebih deket sama yang lain, hati gue terasa sakit" -lanjutnya.

My Brothers (Pink Sausage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang