-25-

145 18 1
                                    

Untuk kesekian kalinya makasih makasih banget buat kalian yang udah vote cerita ini.
Chapter ini tanpa proses editing jadi maaf kalo ada salah-salah kata alias typo atau ceritanya gaje.

Happy reading~

***

1 minggu berlalu setelah kejadian hari itu.

"guanlin-ah, kau mau kan, menikah dengan tzuyu?" -tanya ibu guanlin.

"maaf mah, aku tidak bisa, sebenarnya aku sama tzuyu....sudah putus. Sekarang aku sudah punya pacar dan aku sangat menyayanginya" -guanlin tak mampu menatap ibunya karena dia tahu bahwa ibunya pasti sangat kecewa.

"apa? Kenapa?" -tanya ibu guanlin sambil memegangi dadanya.

"guanlin...ngga suka sama tzuyu" ibu guanlin terkejut hingga dadanya merasa sedikit sakit.

"mamah..mamah ngga papa?" -guanlin mendekati ibunya.

"ngga papa", setelah merasa tenang, ibu guanlin bertanya, "siapa pacar kamu?"

"mamah tau perempuan yang datang menjenguk om waktu itu? Dialah orangnya"

"jika kau tak ingin menikahi tzuyu, hadirkan pacarmu sekarang juga!" -tegas ayah guanlin yang baru saja datang.

"ne?"

***

"siapa namamu?" -tanya ayah guanlin dengan muka yang mengintimidasi.

"park hyunjin imnida" -hyunjin dengan perasaan takut.

"apa kau di sekolah yang sama dengan guanlin?"

"ne"

Ayah guanlin menanyakan beberapa pertanyaan basa-basi yang lainnya.

"siapa nama orang tuamu?"

"park jeongsoo dan..."

"park jeongsoo?!" -ayah guanlin memotong pembicaraan dengan nada sedikit tinggi, "aku tidak akan menyetujui hubungan kalian sampai kapanpun! Sekarang pergi!" -ayah guanlin dengan amarahnya. Tentu saja perkataannya tersebut membuat semua orang terkejut.

"kenapa pah?" -tanya guanlin.

"pergi!"

Hyunjin yang mendengarnya langsung ke luar dan berusaha membendung air matanya.

"pah~ ish" -guanlin mengikuti hyunjin.

"noona" -guanlin berhasil meraih tangan hyunjin dan menariknya agar dia bisa memeluknya. Hyunjin pun menangis di dekapan guanlin.

"noona mianhae, gue akan bujuk papah supaya menerima hubungan kita. Gue janji"

Setelah merasa tenang, hyunjin melepaskan diri dari dekapan guanlin, "lo ngga perlu janji kaya gitu"

"wae?"

"karena gue percaya lo bakal ngelakuin itu" -hyunjin tersenyum.

"tentu saja"

"tapi, gue takut, karena gue, hubungan lo sama orang tua lo jadi renggang dan gue ngga mau lo jadi anak durhaka"

"aniya noona, gue bakalan perjuangin noona sampai titik darah penghabisan" -guanlin mengelus rambut hyunjin.

"lebay lu ah" mereka pun tertawa.

**

Di video call

"mamah~ papah~"

"hai anak-anak~" -ucap mamah.

"mamah sama papah jadi kan besok pulang?" -tanya hyunjin antusias.

My Brothers (Pink Sausage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang