5. Salah metode

1.6K 128 0
                                    

"Tae...tunggu!" Seorang yeoja (perempuan) berlari untuk menyamakan langkahnya dengan Taehyung. Sekarang ia sudah berjalan sejajar dengan Taehyung. "Kita akan melanjutkan tugas itu kan? Kita akan mengerjakannya di mana?" tanya Yerin kembali, tapi yang ditanya hanya diam. Hingga sampai di depan mobil mewah milik Taenyung, " Yaak, jawablah, kenapa hanya diam, kau sedang sariawan?" Tapi kembali pertanyaan Yerin hanya bagai angin lalu. Taehyung masuk kelam mobilnya tapi, Yerin masih berada di luar. Taehyung menyalakan mesin mobilnya. "Masuk." Akhirnya ada kata yang namja (laki-laki) itu ucap. Yerin masih berusaha mencerna perkataan Taehyung. " Yaak, cepat masuk." Kali ini Taehyung sedikit membentak, Yerin pun mengerti dan segera masuk ke dalam mobil.
Hening itu yang tengah terjadi dan seketika itu atmosfer kecanggungan menyebar di dalam mobil. " Kita akan kemana?" tanya Yerin memecah keheningan. "Makan." Jawab singkat Taehyung. " Mwo (apa)?" Pekik Yerin. "Makan, kau tuli." Ketus Taehyung. Terin sontak saja langsung cemberut, " Aish (sialan), bukan itu maksudku. Bukankah kita akan mengerjakan tugas, kenapa malah makan." Jelas Yerin dengan sedikit menaikkan nada suranya. Tapi, seperti biasa tak ada jawaban.

***

"Turun." Perintah Taehyung kepada Yerin ketika mobilnya sudah sampai di sebuah Restoran bintang lima. Tanpa berniat untuk membantah Yerin pun turun, kemudian berjalan mengikuti Taehyung masuk ke Restoran. " Taehyung-ssi, kenapa kau membawa ku ke sini? Makanannya sangat mahal, lebih baik kita ke cafe atau pedagang kaki lima saja jika hanya ingin makan." Bisik Yerin. " Sudahlah nikmati saja makanannya." Jawab Taehyung acuh. Mendengar jawaban itu, Yerin hanya mengangguk pelan dan mengerucutkan bibirnya.

"Mianhae (maaf) karena telah menciummu kemarin." Pernyataan itu jelas membuat Yerin langsung tersedak. "Uhuk...uhuk..uhuk...mwo (apa)?" Pekik Yerin, hal tersebut jelas membuat orang-orang yang ada di sekitar meja mereka memperhatikan. Taehyung hanya memasang muka datar tanpa ada rasa bersalah. " Jadi, ia tau." Deru Yerin dalam hati. "Ottoke (bagaimana ini)?" Tanya Yerin kembali dalam hati. " Hmm..." Hanya itu yang keluar dai mulut Taehyung. Seketika Yerin langsung menjadi salah tingkah ia bingung harus bagaimana. "Cepat makan, setelah itu kita pergi." Titah Taehyung lagi. Yerin masih bingung dia hanya mengguk pelan.

Flasback on

Jangan salah, Taehyung tau jelas apa yang ia lakukan. Meski saat itu ia tak sadarkan diri, tapi ia jelas merasakan bahwa ia mencium seseorang. Taehyung sebenarnya sama kagetnya seperti Yerin ketika ia menyadari perbuatannya itu. Namun, kemarin Taehyung masih diam karena melihat Yerin yang sepertinya sudah sangat lelah karena sudah merawatnya kemarin.
Taehyung sebenarnya sangat bingung harus bagaimana untuk meminta maaf kepada Yerin. Hari ini setelah kelas usai kebetulan Yerin menanyakan tentang tempat untuk mengerjakan tugas, Taehyung berniat untuk mentraktir dan membelikan apa saja yang Yerin inginkan sebagai penebusan atas rasa bersalahnya. Pertama-tama Taehyung mengajak Yerin untuk makan di restoran bintang lima.

Flasback off

Selesai makan, Taehyung kembali menarik Yerin masuk ke dalam mobilnya dan pergi ke butik ternama. "Turun." Perintah Taehyung seperti tadi. "Hago sipii anh-ah (tidak mau)." Tolak Yerin dengan tetap diam di posisinya menatap ke arah depan. Bukannya Yerin marah akibat pernyataan ciuman itu, hanya saja ia tak enak hati kepada Taehyung dan dari tadi dia terus bertanya kemana sebenarnya Taehyung membawa dirinya pergi dan tak pernah di jawab, itu membuat Yerin kesal. Taehyung turun dan membuka pintu mobil di sebelah Yerin dan menarik tagan Yerin peksa untuk keluar dari mobil. " Lepas Tae...!!!" Yerin berusa meronta tapi, apa daya ia kalah kuat dari Taehyung.
Sampai di dalam butik Taehyung baru melepaskan tanganya, Yerin langsung memegangi pergelangan tangannya yang sakarang sudah memerah akibat cengkraman Taehyung. Seakan acuh tak acuh dengan kejadian itu, Taehyung menyuruh Yerin untuk memilih baju apapun yang ia suka dan seberapa banyak pun itu. Bukannya senang atau segera memilih baju Yerin malah makin menatap Taehyung tajam. "Apa maksudmu dengan semua ini hah?!!!" bentak Yerin yang sudah tak dapat menahan emosinya. Bukannya langsung menjawab Taehyung malah tersenyum sinis " Bukankah ini memang tujuan awalmu, ini kan yang kau mau Yerin-ah." Yerin semakin tak mengerti dibuatnya "Tujuan apa?" tanya Yerin tetap menatap tajam Taehyung, sekilas ia takut Taehyung sudah tau akan diary itu. " Kau sengaja mendekatiku hanya untuk semua ini, bukan? Untuk kepuasan dan harta..." Plakkkk... Tangan Yerin mendarat tepat di pipi Taehyung menyisakan bekas merah di sana. Butiran hangat tak dapat ditahan untuk keluar dari pelupuk mata Yerin. Hatinya sakit, sangat sakit. "Kau merendahkanku Tae." Ucap Yerin dengan suara yang mulai serak akiabat tangisnya. "Aku tau aku bukan orang dari golongan atas, tapi kau tak berhak untuk menganggapku serendah itu hingga aku harus mendekatimu hanya untuk meminta ini dan itu atas hartamu. Aku tau diri akan posisiku Tae. Dan bahkan sedikit saja aku tak pernah berpikir ke arah sana karena..." sejenak omongan Yerin berhenti, rasanya di dalam tenggorakannya merasa tercekat "Karena semua itu adalah keinginan terakhir Jihyo." Kalimat terakhir sontak membuat Taehyung tersentak, hatinya meronta. "Apa maksudmu?! Bagaimana kau mengenal Jihyo?!!!" Yerin tak menjawab ia hanya mengeluarkan buku kecil berwana merah muda dengan hiasan gambar mawar putih di atasnya. Ya itu buku diary Jihyo yang telah diberikan kepada Yerin. Yerin memberikan buku itu kepada Taehyung, kemudian berlalu pergi tanpa sepatah kata pun. Hatinya sudah terlalu sakit untuk berada di dekat namja (laki-laki) itu. Taehyung masih berdiri diam, seakan otaknya mati kerena terlalu shok.

***

Butiran hangat tak henti-hentinya menghujani pipi Taehyung setelah ia membaca semua lembar demi lembar isi dari diary itu. Rasa bersalah, penyesalan, amarah, putus asa, sedih, semua beraduk menjadi satu dalam hati Taehyung. "Mianhae...(maafkan aku)." Hanya kata iku yang kini keluar dengan sangat lirih.
Sebenarnya tak pernah terbesit bahwa Yerin adalah seorang yeoja (perempuan) rendahan di mata Taehyung. Taehyung ingin meminta maaf atas kejadian ciuman itu tapi ia tak tau bagaimana caranya. Emosinya juga mulai memburu di kala Yerin terus membantah dan meronta tak ingin masuk ke butik, hingga tanpa sadar Taehyung mengatakan hal tersebut karena terdorong atas gengsinya.

Di lain tempat...Yerin yang saat ini tengah memeluk kedua lututya dan membenamkan wajahnya yang penuh airmata itu di sana. Isakan demi isakan masih menghiasi kamarnya sejak sore tadi. Kata-kata namja (laki-laki) yang ia cintai masih terngiang dia telinganya. Tunggu namja yang dicintai, ya Yerin telah jatuh hati kepada Taehyung. Bukan baru kemarin, tapi ketika saat pertama kali ia melihat Taehyung...hanya saja ia selalu menggapnya adalah sebuah perasaan simpati dan hanya sebuah permintaan terakhir dari sahabatnya. Tapi, kemarin ia yakin akan perasaannya sendiri, ia memang mencintai Taehyung. Jujur ingin sekali ia mengatakan bahwa ia mencintai Taehyung, tapi tak bisa. Rasanya kata-kata Tahyung yang menggap dirinya sebagai yeoja (gadis) rendah seperti membuat tenggorokannya tercekat.

***

I Need You [Taerin] End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang