𝓨𝓸𝓾 𝓬𝓪𝓷'𝓽 🖋

126 15 0
                                    

Jiwa merasakan lehernya seperti dicekik dan perutnya ditusuk dengan benda tajam . Dia cuba mengeluarkan Rumi , dia cuba untuk muntah . Tapi seperti dihalang oleh sesuatu . Dia mula sesak nafas . Dia memegang leher dan dadanya .

Posisinya masih dalam keadaan merangkak .

" Tolong keluar... aku boleh mati . Tolong laa Rumi "

Jiwa bercakap dalam hati. Dia sudah tidak tahan lagi . Badannya semakin lemah dan pucat.

Tiba - tiba badan Jiwa mulai naik , nafasnya mula kencang dan sekali lagi dia membuka mulut dan memuntahkan sesuatu keluar dari mulutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiba - tiba badan Jiwa mulai naik , nafasnya mula kencang dan sekali lagi dia membuka mulut dan memuntahkan sesuatu keluar dari mulutnya . Perlahan lahan Rumi keluar.

" Dah keluar ... Baringkan dia "

Ustaz mengarahkan Jiwa dibaringkan.
Ayah dan Pak Long membaringkan Jiwa di atas tanah.

" Pegang kaki dan tangannya dan yang lain masing - masing baca surah kursi "

Arah Ustaz .

Aku dan Aiman berdiri di belakang sambil membaca ayat Kursi sementara ustaz mula membaca ayat - ayat Al-Quran .

Ustaz mula mengenggam erat tangannya seperti memegang sesuatu dari atas badan Jiwa ditarik keluar. Ayat terakhir yang Ustaz sebut adalah Kun fayyakun... Terus Jiwa muntahkan darah merah kehitaman keluar dari mulutnya .

Dia jatuh lemah .

Di dalam tangan ustaz adalah Jin tersebut dan dia mahu buang ke dalam hutan tetapi...

" Jangan buang... Letak dia dalam bekas nii dan tanam dalam hutan "

Kata Jiwa lemah sambil mengeluarkan satu botol kecil sebesar tapak tangan dari dalam poket seluar.

Botol dia lebih kurang macam tu tapi lebih kecil , ada penutup dan berwarna hitam.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dia Anak IndigoWhere stories live. Discover now