7) Yang Lama Kembali Ada

60 8 7
                                    


Jika memang kamu bukan untukku, sudahlah. Aku akan melupakannya. Untuk apa mengharapkan kamu yang telah memilihnya dan tak menghiraukan aku.

***

Aku kembali teringat saat masa SMP dulu. Kakel (kakak kelas) itu dapat membuat rasa yang ada ini terpaut padanya. Entah apa yang membuat aku kembali mengingat hal itu. 3 tahun yang lalu memang dirinya membuat aku menyukainya. Hal yang normal bukan? Yah, walaupun belum waktunya.

Kak Carel, dia orangnya. Pecinta pramuka juga rupanya. Dia pengajar pramuka saat aku SMP. Dia lebih tua 2 tahun dariku. Cowo sederhana, yang gak terlalu banyak tingkah, idaman banyak cewe pokoknya.

Entah kenapa jadi senyum-senyum sendiri kala mengingatnya lagi. Kuputuskan untuk mencoba menghubunginya lewat chat whatsapp.

Hari berganti hari, seiring berjalannya waktu, lama juga aku menanyakan kabar basa-basi dengannya. Bahagia sungguh rasanya. Walau hanya rupa tulisan yang ada, sudah bisa mengobati rindu yang ada.

Namun, saat kembali akan menanyakan kabar, dia berganti foto profil whatsapp dengan foto berdua dengan perempuan yang aku tak tau ia siapa. Aku rasa dia lebih cantik dariku. Ya mungkin, memang lelaki melirik yang cantik.

Apalah dayaku, jomblo gak laku-laku. Hey! Iya! Dia pacarnya Kak Carel.

Ya Tuhan..

Cobaan apalagi ini? Sudahkah cukup saat Kak Rayhan bersama Valen. Dan sekarang, Kak Carel dengan perempuan cantik itu.

Oh Jomblo, ini takdirmu!

***

Ku lewati hari-hari hanya bersama orang-orang terdekatku dan teman-temanku. Cukuplah mereka yang mengobati sakit di hati. Jika hanya bersama mereka membuat hati bahagia, kenapa harus cari yang lain? Yang belum tentu bisa didapatkan.

Aku masih penasaran dengan pacar Kak Carel itu. Dan aku mencari tau dengan menge-stalk IG Kak Carel. Hey, ada foto mereka berdua. Menandai seorang perempuan cantik, namanya ternyata Kak Azni. Ya! Dia memang cantik dan keluarga berada. Tidak sepertiku, hanya perempuan biasa dengan keluarga yang sederhana dan berkecukupan.

Apakah latarbelakang keluarga sangat berarti? Mungkin bagi sebagian orang iya. Namun, banyak juga yang tidak menghiraukannya. Ku pikir, jika kekayaan menjadi tolak ukur kehidupan, lalu bagaimana kebaikan hati yang merupakan unsur penting dalam kehidupan?

Semua ini memang bukan keinginanku, tapi sudah kehendak Tuhan menentukan yang terbaik bagi hamba-Nya. Dan aku hanya dapat menerima semua ini.

Banyak laki-laki yang aku kagumi, namun berlabuh pada hati yang lain. Kan ada saat yang indah untukku merasakan semua itu. Aku tau, kelak akan ada laki-laki yang datang kerumah dsn meminta izin dan restu kepada orangtuaku untuk mengajakku hidup bersamanya. Aku percaya pada prinsip "Jodoh Gak Akan Kemana".
Dan dunia ini tidak selebar daun kelor, mungkin kelak yang bersama kita telah ada di sekeliling kita, namun kita tidak menyadarinya.

***

🎶🎶🎶🎶

Lihatlah luka ini

Yang sakitnya abadi

Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu

Aku tak akan lupa

Tak akan pernah bisa

Entah apa yang harus memisahkan kita
~~~

Kupetik gitar di tanganku saat hujan turun kali ini. Hanya dapat menghibur diri dan menatap nasib yang belum lagi ada perubahan. Rasa galau yang menyelimuti hatiku kali ini sangatlah kalut. Hanya Tuhan-lah yang tau apapun yang aku rasakan.

Malam yang gelap tak ada bintang satupun sudah menggambarkan hatiku yang gelap tanpa ada yang menghiasi satupun. Cukup. Aku sudah ikhlas dengan semuanya.

***

Keesokan hari di kelas..

"Fa, kok aku liatin dari tadi kamu murung terus. Kenapa? Coba deh cerita sama aku." Tanya Bila, sahabatku ini juga begitu perhatiannya padaku.

"Gapapa kok Bil. Aku cuma kecapean aja."

"Jujur deh, kamu kenapa? Cerita aja sama aku. Mungkin bisa ngurangin bebanmu, Fa."

"Sebenernya, akhir-akhir ini, aku menyukai 2 orang cowo yang itu semua udah punya pacar. Gimana coba rasanya. Gimana kamu kalo ada di posisiku?"

"Emangnya, siapa sih yang bikin kamu suka sama dia??"

"Itu, Bil. Kak Rayhan dewan pramuka kita. Sama itu tuh satunya, Kak Carel, kakak kelasku waktu SMP. Mereka udah punya gandenga semua ternyata. Kan sakit tau, cinta bertepuk sebelah tangan."

"Aduhduh.. Ifa ku yang sabar yak. Nasib jomblo emang gini. Kita sama-sama jomblo hwaa.."

"Yah, bukannya ngasih solusi malah curhat balik. Yeuu. Gimanasi kamu, Bil."

"Ehehee. Maap, Fa. Kebaperan ininii. Yaudah yuk kita ke kantin aja. Hahaha."

Dasar memang Bila partner ke kantin whenever pokoknya always pergi ke kantin. Mungkin bisa mengurangi rasa penatku kali ini.

Tapi, saat aku pergi ke kantin ternyata...

***

Damn!! Kepo yaaa??? Cus aja klik vote dan jangan lupa untuk comment nya yaa..
Ditunggu kritik dan sarannya💞
Semoga next chapter lebih panjang lagi.
Bye bye. Maaf kalo author jarang update cerintanya. Soalnya malesin ah kalo sedikit yang baca:(. Oke. Author juga akan usaha biar readers suka baca cerita author. See You!!

Waktu dan TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang