8) Ekspetasi vs Realita

79 6 1
                                    

Mungkin apa yang kita lihat di dunia nyata tidak seindah yang ada di dalam mimpi kita. Jadi, jangan pernah menganggap patokan mimpi sebagai kisah nyata yang bakal kamu jalani. Tapi, ada pula mimpi yang menjadi nyata. Itulah yang namanya takdir. Bagaiman saja kita berusaha itu akan menghasilkan sesuai apa yang kita impikan.

***

Dasar memang Bila partner ke kantin whenever pokoknya always pergi ke kantin. Mungkin bisa mengurangi rasa penatku kali ini.

Tapi, saat aku pergi ke kantin ternyata...

Ada kak Rayhan lagi berdua sama si Valen itu. Pemandangan buruk kembali terulang. Kenapa sih, harus orang yang aku kagumi malah sama yang lain??

"Eh, Bil. Kita balik ke kelas aja yuk." Ujarku.

"Kenapa Fa?" tanyanya.

"Udah ayok balik ajaa." paksaku.

(sambil memutar badan) "Ealahh, kok malah kamu liat dia sih. Yaudah yuk, balik aja." Ketusnya

***

Sesampainya di kelas..

(Sembari buka instastory di instagram) "Duh, kenapa sih aku harus liat mereka lagi!! Kan aku kesel sama si Valen itu." Ucapku kesal

Tiba-tiba Bila datang padaku dan berkata, "Udahlah Fa. Gausah dipikirin lagi. Cowo di dunia ini tuh masih banyak. Ga cuman kak Rayhan sama kak Carel doang kok."

"Memang sih, kamu bener. Tapi.. gimana ya? Aku dah terlanjur gamon.. Hhuhuu.."

"Yaudah deh, nanti pulang sekolah kita ke timezone aja yuk, kita main-main disana. Biar kamu ga jenuh kaya gini." Bujuk Bila

"Emang deh ya, kamu temen paling the best pokoknya. Love u." (dengan berpelukan)

***

"Makasih ya Bil, ga ngerti lagi aku sama kamu. Ya, meski kita baru kenal sekarang, tapi kamu udah care banget sama aku." Akupun terharu memeluknya

"Iya, sama-sama Fa. Kita sebagai teman kan emang harus saling nolong. Menghibur kalo teman lagi sedih, kayak kamu sekarang ini. Hehehe." Ledeknya

"iihhh.. kamu tuh ya. Sa ae bocah. Hahaha." Kitapun tertawa bersama

Memang, pengobat hati selain orangtua adalah teman. Dan disaat pertama aku kenal sama Bila jadi langsung terasa nyaman aja. Udah kayak sahabat lama. Kali ini aku baru merasakan the real friend. Selalu ada disaat apapun. Ga cuman deket kalo ada maunya aja. Ga peduli saat keadaan senang ataupun susah. Pokoknya dilalui bersama deh.

Setelah pulang ke rumah, aku masih betul teringat hal tadi di kantin sekolah. Saat aku di kamarpun aku masih membayangkan kak Rayhan lagi makan sama si Valen.

Malam pun datang...

Namun, saat terlelap, aku merasa ada yang aneh. Bagaimana bisa, saat ku tidur nyenyak tiba-tiba aku bermimpi tengah berada di sebuah coffee shop bersama kak Carel. Hey! Ini memang cuman mimpi. Tapi, aku ga habis pikir, kenapa harus dia sih yang ada di mimpiku. Sedangkan dia sekarang berstatus sebagai pacar orang lain. Aku masih ga bisa menerima mimpi ini.

Hey, Fa. Udahlah, cuman mimpi doang kok. Gausah dipikir. :(

***

Masih keinget dan ga habis pikir sama mimpi semalam. Akhirnya akupun menyeritakan mimpi ini kepada si Bila. Memang, Bila mendengarkan ceritaku. Tapi, lagi-lagi dia kembali hanya menghiburku.

"Udahlah, Fa. Ini cuman mimpi aja. Cobalah, pelan-pelan lupain mereka semua. Aku juga tau kok rasanya kalo jadi kamu. Ya mungkin ini jalan dari Allah untuk menjaga kamu dari mereka-mereka yang belum berhak menjadi mahrommu."

Jlebb!! Kata-kata Bila sangat mengena di hati.

Akupun mulai kali ini berusaha melupan keduanya. Aku tahu, perjalanan kehidupan ini masih sangatlah panjang. Ga melulu soal cinta, pacaran, cowo. Ingat! Masih masa sekolah emang kewajibannya belajar yang rajin. Sampai bisa menggapai apa yang dicita-citakan. Berusaha merealisasikan semua cita-cita yang telah dibuat. Membuat kedua orangtua bangga tentunya. Dan membuktikan kepada orang-orang disekitar bahwa kita sanggup melewati semua ujian kehidupan ini.

***

Tak terasa ternyata sekarang aku sudah naik kelas 11. Suka banget sekarang kelasnya deket sama masjid sekolahan. Jadi, kalo waktu sholat gausah jauh-jauh berebut rukuh deh. Hehehe.

Tapi, malah sepertinya kelas 11 ini banyak waktu kosong yang guru mapel ga masuk kelas. Ya, mungkin mereka sibuk mengurusi persiapan untuk kelas 12. Dan tiba-tiba teringat kak Rayhan yang sekarang udah kelas 12. Aku ga akan bisa mengganggu kesibukan dia.

Berhembus kabar bahwa kak Rayhan dan Valen putus. Akupun merasa lebih lega dan senang mendengarnya. Ya, secara ya nggak. Kita sebagai cewe yang mengagumi seseorang yang menjadi milik yang lain dan akhirnya berakhir dengan tidak baik, pasti kita senang kan? Normal lah kalo kita punya perasaan kayak gitu.

Akupun punya rencana untuk memberikan surprise hadiah ulang tahunnya kak Rayhan ke 17 tahun. Yap! Sweet seventeen loh. Ini mungkin waktu yang tepat untuk aku sedikit memberikan rambu kepadanya. Tak ada yang tahu, apakah dia akan menyadari hal ini atau tidak.

Mmm.. aku memulainya dengan mencari tanggal, bulan dan tahun lahir. Tapi, semua itu kira-kira dapat darimana ya? Oh ya! Buka aja facebook. Pasti ada deh. Akhirnya aku mulai mencari username facebooknya. Dan.. dapat. Yeay!

Setelah itu...

***

Hai-hai semua.... gimana kesannya? masih penasaran kann?? jangan lupa komentar kritik dan sarannya ya makasih. Luv u. Oh ya, FYI part ini aku tulis sambil curi-curi waktu disela-sela hari libur ujian sekolah loh. Maaf juga kalo misal part ini masih ada kekurangan. Maklumin aja yeu, namanya aja manusia, pasti ada aja kurangnya hehe.

See u to the next chapter guys. Bye bye.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waktu dan TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang