6) Sabar (Lagi)

83 8 4
                                    


Banyak perempuan menyukaimu. Tapi aku lebih dari menyukaimu. Aku mengagumimu. Lebih dari mengagumimu. Aku punya rasa padamu. Tapi, sabar lah kuncinya. Sabar yang kelak akan menghantarkanku padamu.

***

Setiap hari, setiap waktu aku selalu merasa pusing. Bukan karena kurang tidur atau sakit. Tapi, pusing karena selalu ada sosok kak Rayhan di pikiranku. Dan pusing karena temanku, Vina, yang sering bercerita tentang kak Rayhan kepadaku.

Tak berhenti sampai disini, ternyata ada lagi yang menyukai kak Rayhan.

Jujur, kak Rayhan secara rupa tidak terlalu tampan seperti cowo-cowo tampan yang banyak disukai perempuan.
Dia sederhana. Sesederhana perasaanku padanya.

Hanya saja kulitnya hitam manis karena sering terpapar sinar matahari. Senyumnya dan celotehannya yang mampu menghipnotisku.

Dan kagetnya, kak Rayhan juga dikelilingi teman-teman perempuan yang cantik dan bisa dibilang 'HITZ'.
Hampir membuatku putus asa menaruh rasa padanya.

***

Hampir tiap kali Jutin, aku melihat anak perempuan se angkatanku sangat bersemangat ketika kak Rayhan mengajar Pramuka.

Aku tak senang dibuatnya. Dia begitu berlebihan. Dan kagetnya lagi, dia anak kelas sebelahku.
Vina pun mulai menggunjingnya. Dan sebenarnya aku pun tak tahan dengan itu.

"Hey, Fa, si Valen sama temen-temennya kok gitu si. Tiap kali ada kak Rayhan sorak sorak gitu" ketusnya kesal.

"Ya mungkin mereka sama sepertimu, Vin. Menyukai kak Rayhan" jawabku.

"Ihh. Kan jadi sebel deh" kesalnya.

"Sabar aja, kan emang kak Rayhan disukai sama banyak perempuan. Kamu cantik kok. Udahlah biarin aja mereka gitu" hiburku.

"Tapi, Fa, kamu ngga naksir sama doi? Kan kamu suka tipe-tipe kayak gitu" tiba-tiba Vina bertanya.

"Mm.. A.. A.. Aku ngga suka sama dia kok. Sante aja" ucapku dengan bohong.

Tapi Vina tak tau tentang kebohonganku ini.

***

Aku juga mulai sebal dengan perempuan bernama Valen itu. Dia memang terlalu lebay menyukai kak Rayhan.

Bukannya aku menghina. Dia punya perawakan badan yang pendek. Kira-kira cuma 150 cm. Dan aku, aku sekitar 160 cm.

Aku merasa jika dia berjalan dengan kak Rayhan, rasanya tak cocok dan tak pantas. Karena perawakan kak Rayhan yang tinggi sebagai anggota kepramukaan. Sedangkan Valen, dia mungkin hanya dihempit kepalanya dengan ketiak kak Rayhan. Ups.

***

Tapi, belakangan ini aku merasa ada yang ganjal. Di bio instagram Valen tertulis inisial nama kak Rayhan.

Ya. Aku tentu tau. Hampir semua teman-temannya mengejeknya di kolom komentar fotonya dengan menyebut nama kak Rayhan. Dan sampai ada yang menge-tag instagram kak Rayhan.

Oh, Lord.

Dan di whatsapp, tak sengaja aku melihat bio whatsapp kak Rayhan adalah inisial Valen.

What!!!.

Vina pun begitu.

"Fa, tau ngga bio WA kak Rayhan itu apa?" tanyanya.

"Entah. Emang apaan?" aku berbalik tanya.

"Nih, ini nih inisialnya si Valen centil itu. Jangan-jangan dia jadian lagi sama kak Rayhan" ketusnya.

"Jangan-jangan emang iya, Vin. Soalnya bio IG Valen juga inisialnya kak Rayhan." jawabku.
Deg.

Dalam hati aku merasa syok berat. Bagaimana bisa orang yang selama ini aku kagumi berjalan dengan orang yang aku benci.

Aku semakin putus asa dibuatnya. Tak ada lagi semangat untuk meneruskan rasa ini. Namun, hati berkata lain. Hatiku ingin bersabar untuk mempertahankan semua ini.

***
Hy readers! Author kembali lagi niii😁
Gimana ceritanya? Kurang panjang lagi ya? Ya i'm so sorry. Lagi sibuk udah kelas 12 untuk persiapan semester 5😥

Author pengen kasih gambar ilustrasi di tengah-tengah cerita. Kalian mau ngga?

Kalo mau, bisa vote dan comment dibawah yaa⬇⬇

Siap menerima kritik saran kalian kok😘

Oh ya, aku mau kasih tau kalian kalo aku jg lagi on going wattpad-ku yang lain. Judulnya 'SOH (Sound Of my Heart)'

Kalian bisa baca puisi ala-ala aku galau gituh😂
Siap nerima request kata2 juga kok.

See u soon on the next chapter❤

Waktu dan TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang