1

2.8K 97 6
                                    

Sekumpulan buku-buku berserakan di atas kasur dengan sang pemilik yang sedang menatap layar handphone nya

Dia Najwa anandia.

Dia adalah perempuan yang sangat menyukai hal-hal berbau Korea, atau biasa disebut dengan kpopers

Dia bukan lah orang yang fanatik namun dia tetap lah kpopers yang akan berteriak saat melihat laki-laki tampan dilayar handphone nya yang dia sebut oppa

"Najwa! Oh my good ini kamar Lo? Atau tong sampah? Seru Rafika

Wajar bila sahabat nya mengatakan itu karena memang kondisi kamar nya benar-benar kacau

Buku pelajaran ada dimana-mana, keripik berserakan dilantai kamarnya, dan kotak sampah yang jatuh beserta isinya yang berhamburan disekitar kotaknya

"Bawel, gua kira bunda yang masuk kamar gua" Najwa hanya menjawab dengan muka datarnya

"Bunda tadi pergi, Lo gak takut bunda masuk kamar lo?" Tanya Rafika yang shock melihat kamar sahabat nya ini

"Gua cuma bikin pecah isi kamar bukan seisi rumah, jangan lebay?" Dengan nada malas sambil terus menatap layar handphone

Rafika menggeleng-gelengkan kepala tak percaya mendapatkan jawaban seperti itu

"Lo kalo mager jangan kebangetan dong, seenggak nya tuh buku sama kotak sampah benerin kek" sambil melihat buku novel yang berserakan dilantai

"Kenapa gak Lo aja yang benerin, gua mau tidur ngantuk" jawab Najwa sambil menaruh handphone disamping nya lalu memejamkan mata

"Btw lo ngapain kesini?" Tanya ia masih dengan mata terpejam

"Gua mau minta drakor dong"

"Gak" jawab Najwa masih memejamkan mata

Temannya ini memang suka dengan film-film Korea tapi dia tidak menyukai atau bukan termasuk golongan kpopers

"Pelit banget sih nan, gua minta 2 doang elah"

"Gak" masih acuh terhadap sahabat nya

"Nan kalo lo gak ngebolehin gua, gua gak bakal mau bantuin ngerjain soal-soal fisika lagi" Rafika mengatakan itu dengan nada mengancam

Oh astaga menyebalkan batin Najwa

"Yaudah iya ambil tuh di laptop tapi pake flashdisk Lo kan?"

Rafika langsung menunjukkan flashdisk yang siap dia isi dengan Drakor kesukaan dia

"Siap makasih zeyeng"

Gadis itu langsung mengambil laptop Najwa yang berada diatas meja belajar dan menyalin beberapa drama Korea yang ia suka.

"Nan"

"..."

"Nan"

"..."

"Najwa anandia!"

"..."

Rafika pun berbalik menghadap sahabat nya yang menyebalkan ini, lalu menghembuskan nafas nya

"Gua ditembak" Rafika berbicara sedikit gugup

"Sama siapa?" Menjawab masih dengan menutup mata

"Radit" Rafika menggigit bibir bawahnya saat mengucapkan nama itu

"Meleset?"

"Hah?" Rafika mulai bingung pertanyaan macam apa itu fikir nya

"Kalo gak meleset lo udah mati, berarti meleset kan? Jawab Najwa asal-asalan

"Nan gua serius" Rafika mulai merengek bisa-bisa nya sahabatnya itu malah bercanda

"Terus?" Tanya Najwa seadanya

Rafika sudah biasa jika Najwa seperti itu karna najwa emang selalu tidak perduli dengan apapun kecuali yang berhubungan dengan dia

Dia akan berkata seadanya saja saat seperti ini tapi Rafika tau bahwa Najwa pasti perduli dengan dia

"Gua gak tau harus gimana"

"Tolak" Itu bukan pertanyaan atau pendapat tapi itu perintah

Rafika masih bingung harus bagaimana

"Lo kenapa?" Mulai bangkit dari tidurnya

"Kalo dia marah dan jauhin gua gimana?"

"Pilihan Lo cuma dua Ra di jauhin dia atau dijauhin gua"

Hening setelah Najwa bilang itu tidak ada yang bicara lagi sampai akhirnya Najwa buka mulut lagi

"Kita sama-sama tau Radit bukan anak baik, dia tukang bikin onar dan keluar masuk BK"

"Nan"

"Hm"

"Omongan Lo itu"

"Hm?"

"Ambigu bego" setelah mengucapkan itu Rafika mulai tertawa terbahak-bahak

"Cih receh" memutar bola matanya

Dia heran kenapa sahabat nya itu mempunyai humor yang rendah

Rafika mengeluarkan handphone nya dan menelfon seseorang

Setelah berbunyi suara orang diseberang sana Rafika pun men loudspeaker handphone nya

"Halo" jawab seorang diseberang sana yaitu radit

"Gua nolak lo"

"Hah?"

"Gua nolak lo" ulang Rafika

"Ya tapi kenapa?"

"Lo budek"

"Gua serius"

"Lo bego"

"..."

"Lo bau ketek makanya mandi"

"Lo gila?"

"Iya gua emang cantik trims"

Rafika mematikan Panggilan itu secara sepihak

Najwa yang dari tadi hanya mendengarkan pun hanya bisa menarik nafas lega.

Setidaknya ada yang lebih bodoh dari dia.

Kpopers HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang